rumah sakit

786 99 17
                                    

Dirumah elemental, sebagian dari mereka sudah kumpul dimeja makan. Mereka masih menunggu TTM

"Hoamm~ mana mereka? Aku lapar" ujar ice setengah sadar

"Sabarlah ice, bentar aku lihat dulu" ucap hali yang bangkit dari duduknya.

"HUAAA... KALIAN SEMUA DARURAAATTTT!!!"

Setelah teriakan itu menggelegar, terdengar suara langkah kaki yang cepat. Dapat diduga kalau itu adalah TTM yang sedang berlari.

"KALIAN JANGAN LARI LARI!!" teriak gempa dari dapur membuat para elemental yang tengah dimeja makan menutup telinganya

"Ish kak gempa juga gak usah teriak"

"GAWATT.. GAWAT.. GAWATT.. "

Para elemental langsung menatap ttm dengan tatapan yang sulit diartikan, TTM mengatur nafasnya yang sedikit memburu. Dan setelah mereka membaik, mereka langsung menatap satu per satu saudaranya.

"Eerkk? Ada apa?" tanya hali yang merasa sedikit risih saat ditatap intens

'Jangan bilang kalau mereka sudah mengingat nya' batin gempa khawatir

Taufan seketika memasang wajah serius dan hal itu membuat suasanan menjadi tegang dan juga sedikit horor. Taufan menoleh mencari kelibat saudaranya

"Mana solar dan frostfire?" tanya Taufan datar

"Kenapa tiba tiba bertanya tentang mereka? Bukankah mereka masih di rum--"

"Kami pulang"

Supra yang ucapannya terhenti langsung menoleh kearah sumber suara, bukan hanya supra melainkan semuanya. Solar dan frostfire langsung disuguhi tatapan saudara saudaranya yang terlihat menatapnya intens, mereka ber 2 bahkan belum meletaka sepatu mereka.

"Erk? Kenapa?" tanya solar bingung

"KENAPA KALIAN MALAH PULANG DAN MENINGGALKAN MAGMA??!!" bentak thorn yang seketika membuat semua elemental terkejut.

"Anu.. Kak thorn, ka-kami memang harus pulang kan? Ka-kami masih harus ujian" jawab frostfire terbata bata

TTM masih menatap tajam kearah solar dan frostfire. gempa, hali, ice, glacier, supra dan sori merinding melihat TTM yang seperti itu. Rasanya terakhir kali TTM menggunakan ekspresi itu saat mereka dikuasai reverse

"Taufan, blaze, thorn.. Ada apa? Kenapa kalian marah marah pada solar dan frostfire? Mereka juga kan harus sekolah, ingat kita masih ujian" ujar hali mencoba menenangkan TTM

"Aaarrgghh!! Sudahlah! Aku tak peduli lagi dengan ujian!! Kak taufan! Thorn!! Aku akan pergi melihat magma..... Semoga saja belum 'terlambat' terserah aku lulus atau tidak, tapi keselamatan magma lebih penting" ujar blaze setengah marah marah yang kemudian langsung mengambil sepatunya

Frostfire dan solar yang masih ada didekat pintu lantas menghentikan blaze.

"Blaze apa yang kau lakukan? Magma juga menyuruh kami pulang" sela solar mencoba menghentikan blaze

"Kak, kenapa kakak seperti ini? Dan apa maksud dari kata 'semoga belum terlambat?' itu?" tanya supra mendekati blaze

Blaze yang baru selsai memakai sepatunya langsung berhenti dan menatap lurus kearah pintu.

"Para mafia itu masih memiliki dendam dan masih ingin menghancurkan kita" jawab Taufan datar

Ucapan Taufan berhasil membuat semuanya terkejut. Dan langsung menatap kearahnya

"Kak? Apa kalian sudah ingat lagi?" tanya sori pelan

"Soal itu... Sebenarnya kami mendapat pesan kalau magma bisa saja dalam bahaya... Kalian pergi saja ke sekolah, aku akan bersama blaze pergi kerumah sakit" jawab Taufan dingin

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang