4 bulan kemudian...
Setelah lulus sekolah, sebagian dari elemental memilih untuk langsung bekerja saja. Seperti Halilintar, Gempa, Frostfire dan Glacier yang langsung meneruskan perusahaan ayah mereka serta Taufan yang menjalankan Rumah Sakit yang saat itu ia beli dan yang lainnya memilih melanjutkan pendidikan ke universitas.
Selama itu masih belum ada pergerakan apapun dari para mafia itu, ya mungkin memang bagus. Namun rasanya malah mencurigakan dan juga membuat khawatir.
"Kak Taufan... "
"Blaze, sudah pulang?"
Blaze tersenyum sambil mengangguk, ia mendekati kakaknya yang tengah merapikan tumpukan dokumen kertas.
"Kau selalu sibuk saja kak"
"Ah, begitulah..."
"Jadi, apa belum ada info apapun?"
Taufan menatap blaze beberapa detik sebelum menghela nafas panjang.
"Rev bilang masih belum ada, aku benar benar bingung sekarang, terlalu banyak yang berubah" ujar taufan
"Berubah?"
"Kau tau sendiri kan kalau perubahan dari saudara kita terlalu jelas? Dan para mafia itu yang sangat ingin menghabisi kita tiba tiba berhenti menyerang, apakah terjadi sesuatu?" jelas Taufan
Mendengar penjelasan taufan, blaze kembali memikirkan dimana saudaranya banyak yang berubah. Terutama ice dan sori, keduanya jadi sosok yang benar benar tertutup bahkan cenderung menyendiri.
"Kau benar kak, sejak keluar dari rumah sakit saat itu.... Ice dan sori jadi berbeda" ujar blaze
"Apa kau tahu apa yang terjadi pada mereka sebelum sifat mereka berubah?" tanya Taufan
Blaze menggeleng pelan, sebelum ia terbelalak dan mengingat sesuatu hal yang cukup membuatnya bertanya tanya
"Ah aku rasa saat kita di rumah sakit, saat menunggu magma, sori dan supra... Ice pernah berlari keluar ruangan secara tiba tiba, dan begitu ia kembali sifatnya sudah berubah" jawab blaze
"Bukan karena kau?"
Dahi blaze mengerut disertai tangan kanannya yang menunjuk pada dirinya seolah bertanya memastikan dengan pertanyaan Taufan barusan.
"Iya blaze, menurutmu mereka sudah berhenti mencoba untuk tidak membuat kita benar benar melupakan kejadian itu? Aku rasa, ice masih memikirkan kejadian saat itu dan menjadi murung jadi dia merasa tak pantas bersamamu, terlebih lagi kau dan frost fire yang cukup dekat pasti membuat ice semakin terpuruk"
"Uhh, entahlah kakk, apa cuma ice yang seperti itu? Kak hali dan solar sendiri bagaimana? ... Tapi jika itu benar, apa yang harus aku lakukan?" tanya blaze frustasi
"Cobalah dekati dan ajak bicara, sepertinya dia butuh seseorang yang bisa diajak bicara.."
Senyap, suasana disana menjadi sepi setelah Taufan berbicara. Masalah semakin rumit untuk mereka, padahal mereka hanya ingin bahagia sepenuhnya.
"Huhh, sudahlah blaze... Jangan terlalu difikirkan"
"Ah, heheh iya kak... Kalau begitu aku pergi dulu yah"
"Tentu... "
Blaze melangkah keluar dari kantor Taufan, ya seperti biasa blaze selalu berkunjung ke rumah sakit setelah selsai di sekolahnya. Biasanya blaze akan pergi bersama thorn, tetapi akhir akhir ini thorn selalu sibuk dan jarang berkomunikasi bersama mereka.
Taufan menghela nafas pasrah, ia memejamkan mata dan sebuah cahaya biru saphire terbang dari tubuhnya dan berubah menjadi sosok yang sangat mirip dengan Taufan, reverse.
"Rev... Bagaimana?"
"Informasi sudah selsai aku kumpulkan....." jawab Rev
Taufan tersenyum lega "jadi?"
"Thorn sudah menyusun rencana bersama seseorang, pihak mafia akan menyerang secara maksimal dalam jangka waktu dekat.... Target utama dari mafia itu adalah 'Halilintar' dan 'frostfire' yang sekarang adalah pimpinan perusahaan terbesar di pulau rintis... " jawab Rev
Penjelasan reverse membuat Taufan berfikir keras, 'seseorang? Siapa? Kenapa thorn merencanakan semuanya sendirian tanpa memberitahu aku soal apapun?' fikir Taufan
"Rev, kenapa thorn dan blaze merencanakan hal itu tanpa aku?!" kesal Taufan menahan amarah
"Bukan dengan blaze... Tetapi perempuan"
"APAA!!"
Rev terkejut saat Taufan tiba tiba berteriak, namun ia kembali menetralkan ekspresi wajahnya menjadi datar. Taufan masih menunggu dengan raut muka tegang, ia benar benar tak sabar mengetahui siapa perempuan yang bekerja sama dengan thorn
"Dia...."
.
.
.
.
.
.
.
Disisi lain, di markas mafia, seorang perempuan tengah terfokus pada penelitiannya, eksperimen manusia. Ya terdengar agak mengerikan, namun itulah kenyataannya. Beberapa anak kecil terkurung di sel dengan kondisi yang sangat kacau, tatapan mereka terlihat hampa bahkan mereka terlihat seperti boneka bernyawa.
"Huhh, sial... Bagaimana bisaa... Arghh tingkat keberhasilan eksperimen ku semakin menurun..." kesalnya sambil melemparkan tumpukan kertas yang ada di mejanya.
Dari layar monitor terlihat hasil dari eksperimennya. Hanya beberapa anak saja yang berhasil dan jadi proyek yang sempurna.
"Sialann!!! Arrghh! Sudah beberapa bulan aku meneliti ini... Tetapi hanya 3 orang yang berhasil!!"
Gadis itu terus marah dan berteriak, bahkan ia menyakiti anak anak disana untuk melampiaskan rasa kesalnya.
'Profesor sihir' ya julukan gadis itu adalah profesor sihir... Bukan tanpa alasan ia bisa dijuluki seperti itu, karena keahliannya pada ilmu fisika dan kimia sangat diluar nalar. Dirinya berhasil menciptakan sebuah mesin dimana mesin tersebut bisa dipasang di organ tubuh manusia sehingga manusia tersebut menjadi berbeda daripada manusia umumnya. Jutaan chip dan virus berbahaya berhasil ia ciptakan.
Gadis itu sendiri bahkan memiliki kelebihan dimana kelebihan itu tak dimiliki manusia pada umumnya, berlari cepat, mengendalikan manusia menggunakan chip, meretas seluruh jaringan di dunia hanya menggunakan ponsel kentang, memiliki kacamata yang bisa membaca pergerakan.
Namun meskipun gadis itu kuat, dia tetap manusia. Dirinya masih penuh kekuarangan dan masih kalah dengan 3 orang physcopath bahkan belum berhasil menaklukan 2 perusahaan terbesar di pulau rintis.
"Bocah brengsek! Kalian mengacau terlalu jauh...."
"Taufan! Blaze! Dan Thorn! Kalianlah yang memaksaku menggunakan cara ini, aku kehabisan waktu" ucapnya marah
Tapp...
" Activate control mode "
Sebuah tulisan langsung muncul dari kacamata yang ia gunakan, ia tersenyum jahat.
"Permainan dimulai... Bersiaplah bocah bocah.. "
Bersambung...
Sorry kalo gajelas, ceritanya bakal aku end lebih cepat dari rencana awal... Dan disini beberapa karakter nggak sering muncul, maaf kalo kalian kecewa, aku bakal usahain tambahin mereka di chap kedepannya...
So, thanks for read my story...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden memories ||MLP2|| {Not Continued}
Akcjasquel dari book my lovers is physco.. setelah kejadian dengan para mafia itu, TTM menjadi hilang ingatan karena reverse mengunci ingatan mereka sementara. saudara mereka yang lain turut bersedih, terutama untuk TC. akankah TTM berhasil membuka inga...