Company problems

531 75 7
                                    

Seorang pria berseragam terus sibuk dengan laptopnya, kejadian kejadian yang terjadi belakang ini cukup membuatnya kesulitan. Ia masih mengumpulkan informasi informasi mengenai kejadian yang terjadi.

"Lapor pak, anggota polisi yang bapak perintahkan untuk menangkap Lunar telah kembali"

"Hmm, kalau begitu aku akan kesana"

.

.

.

.

.

"Gentar... Apa yang terjadi?!"

Pemuda bernama gentar itu menunduk merasa bersalah.
"Maaf Pak Kaizo, kami gagal menangkap lunar dan Pak Fin dibunuh oleh lunar...kami hampir mati ditangannya, sepertinya kekuatannya jauh lebih kuat dari apa yang bapak jelaskan" terangnya

Kaizo tersentak, ia melihat anggota polisi yang lainnya terluka. Dirinya semakin dibuat bingung, masalah kecil yang awalnya kasus pembunuhan berantai dari taufan, blaze dan thorn malah membesar menjadi kasus mafia.

"Huhh, baiklah.. Gentar, kalian tetaplah di sini untuk mendapatkan perawatan... Sepertinya tindakanku terlalu gegabah. Aku akan menemui seseorang terlebih dahulu"

"Baik Pak.. "

.

.

.

.

.

Halilintar, Gempa, Frost fire dan Glacier tengah dipaksa untuk berfikir dan bertanggungjawab atas kasus yang baru saja terjadi. Perusahaan mereka sampai mem-PHK beberapa karyawan.

"Sial, aku benar benar tak mengerti.. Bagaimana bisa semuanya hilang?!" gerutu hali

"Kami juga tak tahu, padahal kemarin semuanya baik baik saja dan tak ada masalah sedikitpun... Kenapa saat kita tak disini langsung hancur seperti ini" lanjut glacier

Ke 4 nya sama sama lelah, setelah dimarahi oleh paman mereka, mereka harus memutar otak untuk menemukan alasan mengapa hal ini bisa terjadi.

"Hmm, sayang sekali aku tak terlalu pandai merancang sesuatu ataupun ahli dalam hal jaringan" frostfire

"Ahli? Solar!" gempa tiba tiba berteriak saat ia berhasil memikirkan sesuatu

"Solar? Kenapa dengan dia?" hali kembali bertanya

"Hmm, Ice dan Solar kuliah di jurusan teknologi... Aku yakin mereka bisa mengerti, sepertinya skill mereka sama sepertimu kak" jelas gempa

Yang lain seketika mengangguk membenarkan kalimat gempa. Benar, jika hanya mereka yang mencari tahu pasti akan sulit, tapi dengan fikiran jenius solar dan ide hebat dari ice sepertinya akan sangat membantu.

"Kalau begitu aku akan telefon kak solar dan kak ice" ujar glacier yang langsung mengeluarkan ponselnya

"Tapi ice ta--"

"Hallo"

Hali menghentikan ucapannya, ia menjadi tak yakin apakah memanggil ice untuk ikut serta adalah hal yang baik? Apalagi sebelumnya ice sempat bertingkah aneh

"Ah, baik... Kami tunggu kak"

Glacier mengakhiri telepon nya, hali langsung menatap kearah glacier dan menanyakan jawaban dari solar dan ice

"Bagaimana?"

"Kak ice dan kak solar dalam perjalanan"

Raut wajah hali langsung berubah drastis, gempa yang kebetulan memperhatikan gerak gerik kakaknya itu langsung bertanya.

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang