choice?

607 49 6
                                    

Hali langsung membuka mata saat ia tidak merasakan rasa sakit apapun. Ia langsung terbelalak saat melihat Lunar dan retak'ka melindunginya dan yang lainnya sementara Taufan mengamuk dan menyerang secara brutal.

"Sialan, bisa bisanya aku malah melindungi anak amato...." umpat retak'ka kesal, dengan lirikan tajam ia menatap halilintar yang masih setengah terkejut "idiot! Kenapa melamun? Tidak puas dibantu olehku? Bawa saudara payahmu ke tempat aman" sentak retak'ka

Mendengar ucapan retak'ka membuat elemental siblings speechless, mereka harus tersanjung atau kesal?

"Gen bodohnya benar-benar kuat ya? Sana pergi!" ketus liora langsung langsung menjitak hali dan solar

Keduanya benar-benar kesal namun kali ini langsung menurut, Thorn dan blaze harus dibawa ke tempat aman dulu. Disaat yang sama, serangan terakhir Taufan membuat perisai retak'ka hancur.

Retak'ka, lunar, liora, supra dan ice masih berdiri disana mencoba menghadapi Taufan.

"KAK TAUFAN! SADARLAH! INI AKU! SUPRA!" supra berteriak berharap Taufan mendengar nya

Namun Taufan langsung mengulurkan tangannya, itu tidak sampai menyentuh mereka namun rasanya tubuh mereka seperti terjepit sesuatu yang sangat keras. Retak'ka dan liora sempat mundur dan mereka langsung menyerang Taufan

"AHAHAHAHA, AYAH~ KAU HEBAT! AKU SEMAKIN INGIN MENYADARKANMU ATAS APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!"

Tangan Taufan yang terulur mengepal membuat supra, lunar dan ice berteriak karena tubuh mereka seperti hancur. Retak'ka langsung mengambil alih. Ia sama kuatnya dengan reverse

Duel satu lawan satu antara pencipta dan ciptaan pun meledak dengan sangat sengit. Liora mengambil kesempatan untuk membantu lunar, ice dan supra

"Salurkan dark skill mu padaku lunar, aku berjanji akan menolong kalian"

Lunar mengangguk, kesadarannya semakin menurun saat cengkraman itu semakin kuat. Lunar langsung melepas dark skill nya dan menyerahkannya pada liora.

.

.

.

Sementara itu, hali, solar, frostfire dan glacier berlari menjauh. Sejauh mungkin. Setelah berada di tempat aman, mereka bertemu dengan gempa.

"Kak hali"

"Gem? Darimana saja?! Kau--! Ugh, situasinya semakin sulit. Aku harus kembali kesana, tolong jaga blaze dan Thorn"

Hali baru saja hendak kembali sebelum gempa menahan tangannya. Perhatian mereka langsung tertuju pada gempa yang menunjukkan ekspresi yang kurang menyenangkan

"Kak, dengarkan aku dulu, aku punya informasi penting"

Mendengar ucapan gempa dengan ekspresi seperti itu membuat hali tersentak. Ia berkonflik antara ingin langsung pergi dan mendengarkan penjelasan gempa. Akhirnya setelah beberapa saat hali mengangguk dan memberikan waktu untuk mendengar penjelasan

"Kalian, aku punya berita buruk...."

Deg!

Detak jantung mereka terasa berpacu sangat cepat saat mendengarkan informasi dari gempa.

"Aku ikut melakukan investigasi dengan pihak kepolisian. Aku berhasil menemukan magma"

"AKHIRNYA!!! LALU DIMANA DIA?! KENAPA MAGMA TIDAK PERGI BERSAMA KAK GEM?!"

"......"

Keheningan dari gempa membuat semuanya merasa semakin frustasi dan dihantui rasa takut. Frostfire langsung mendekati gempa dan mengguncang pelan bahunya dengan mata berkaca kaca

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang