Happy reading
"baby girl, ada apa?uang kamu habis? Mobil kamu hilang? Blackcard kamu di ambil ikan? Atau ATM kamu di makan buaya?"suara seorang pria di sebrang sana dengan berbagai macam pertanyaannya. Mereka bisa mendengarnya karna Lauza menghidupkan speaker.
"Daddy, Za ada permintaan"ucap Lauza.
"Langsung bilang saja, semua akan Daddy usahakan untuk putri kesayangannya Daddy ini"
"Za mau buat apartemen"
"Hanya itu?kamu yakin?oke, kamu tinggal beri tau Daddy ingin apart seperti apa dan di mana. Jika perlu Ingin yang berlapis emas?"
"Tapi ini sedikit berbeda Dad, aku ingin Apartemen di atas rooftop sekolah ku. Daddy bisa kan?"
"Mungkin terdengar tidak biasa, namun akan Daddy usahakan. Nanti akan Daddy atur semua pekerja, bahan, perlengkapan dll"
"Tapi dad ini kan bukan sekolah milik kita"
"Tinggal Daddy beli sayang"
"Udah ya, Mommy kamu dari tadi ingin beli mall. Satu lagi jangan terlalu sering membolos baby girl"
sambungan pun terputus. Lauza mendengus kesal, mommy nya memang memiliki hobi yang aneh. Tak lama kemudian dia tersenyum lalu menatap Vinera sambil menarik turunkan alisnya.
"gue ragu jujurly, buat apartemen bisa aja di sini tapi kalau apartemen itu ga mungkin 1 lantai kan?pasti tinggi, gue takut berbahaya anjir"ucap Vinera sambil menatap sekelilingnya. Ia ragu bisa membangun di sini.
"Iya kah?"ucap Lauza dengan tampang polos.
Kaylia yang sedari tadi menyimak pun berucap "jika apartemen yang memiliki lantai berpuluh-puluh memang ga bisa, tapi jika 1 lantai apart tentu bisa kan?"ucapnya panjang lebar. Lalu mengumpat dalam hati, berbicara itu melelahkan.
Lauza dan Vinera mengganguk membenarkan. Lauza mengambil kembali ponselnya lalu mengetikan beberapa kata lalu menaruhnya kembali.
Lexana?ah, gadis itu Sedari tadi sibuk dengan pikirannya.
Beberapa jam berlalu, mereka tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
"Istirahat frens"ucap Vinera yang sedari tadi mengotak Atik ponselnya.
Merekapun berjalan meninggalkan rooftop menuju kantin.
----
"Pesen"ucap Kaylia kepada Vinera.
"Yahahah bakal ngantri"kekeh Lauza senang melihat raut wajah Vinera.
"Santai"balas Vinera mengeluarkan ponsel tablet dari tasnya. Itu bukan tablet biasa mengingat ia berhubungan dengan kantin bisa di bilang alat pemesanan namun hanya Vinera yang memilikinya.
"Buatan siapa?"tanya Kaylia merasa tertarik dengan barang itu. Vinera menatap sahabatnya bangga.
"My Mami and Papi"
"Pantes"ucap Lauza. Tak lama kemudian pesanan mereka pun sampai. Ini lebih simpel di banding mengantri.
"Aaaa enak banget"pekik Lauza saat merasakan brownies coklatnya.
"Fiks gue harus minta mommy buat bawa yang buat brownies ini ke mansion"ucapnya Lauza, sedangkan Vinera memutar bola mata malas.
"Kak kayli"pekik suara seorang gadis membuat orang di kantin menatapnya. Sedangkan? Kaylia dkk mereka mengumpat dalam hati, uh sangat kesal dengan pemilik suara tersebut.
Kaylia yang sedikit melupakan alur pun bingung, siapa gadis itu?bukan apa hanya saja tingkahnya terlalu di imut imutkan. Ia mengangkat bahu acuh lalu memakan kembali baksonya itu
Sambil berlari gadis itu langsung menuju meja Kaylia.
"KAKAK!"
"uhuk"
"SHIT PANES SIALAN!?"bentak Kaylia kepada gadis tersebut, ia jelas jelas sedang memakan baksonya tapi gadis itu malah entah dengan sengaja atau tidak menyenggolnya membuat kuah yang masih terasa panas itu tumpah di seragamnya.
Kaylia bangun dari kursinya tatapan intimidasi khasnya seketika muncul. Perhatian warga kantin pun tertuju kepada mereka. Begitu juga dengan Rehan dkk yang berdiri di pintu kantin.
Mata gadis itu berkaca kaca dengan tubuh bergetar. Ia adalah Reva Lerana, familiar?ya, dia adalah adik dari Rehan Levaro.
"M-maaf kak aku-"ucap Reva terbata bata. Rehan dkk langsung mendatangi mereka.
"Maaf?PANES goblok!"sinis Kaylia, ia sedang berusaha menahan Lily yang ingin menguasainya. Air mata Reva langsung menetes dengan deras ia menangis dengan suara lumayan keras.
"LO APAIN ADEK GW BANGSAT!?"bentak Rehan mendorong bahu Kaylia hingga membuat Kaylia mundur beberapa langkah. Abang kembar Kaylia hanya diam menonton, ini biasa terjadi. Sedangkan teman teman Kaylia melanjutkan makan mereka.
"Kalem, bro"kekeh Kaylia menatap Rehan dari atas hingga bawah. Aura bosy khasnya seketika muncul.
"Gue engga ngerasa buat masalah, malahan adek Lo yang caper hingga acara makan gue terganggu"ucap Kaylia menatap tajam Reva yang menangis di pelukan Kevano.
"Halah, ngeles Lo. Udah lah pasti dia yang salah, Reva ga mungkin kaya gitu"
"Kalau di pikir pikir Lo kaya iblis ya Kay, urat malu Lo putus karna tergila-gila sama Rehan? sorry aja, spek cewe Rehan bukan cewe gak punya harga diri kaya Lo. Reva yang jelas jelas adeknya Rehan aja Lo bully"ucap Lenno dengan tatapan sinisnya.
____
Reva dan Rehan?ga heran si, kan adek kakak pasti mirip.
_Spam next?
_741 kata
_11-10-2022
____-Indonesia, Bali-
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis? yes! i'm?
Random"Oh, masuk novel?"ucap seorang gadis dengan perban yang melingkar di kepalanya. ---- Bukan cerita transmigrasi ke orang berpengaruh di dunia melainkan ini kisah seorang penulis yang jiwanya berpindah ke novel buatannya sendiri. Bahkan lebih parahny...