•26

2.2K 234 16
                                    

Happy reading

Setelah mewawancarai Lexana dengan berpuluh-puluh pertanyaan yang berakhir sia sia sekarang Kaylia tengah berada di depan mansion keluarganya, oh ayolah penyembuhannya itu cepat walau sekarang dahinya masih terdapat perban.

Mengingat tentang mansion di depannya ini, sejak ia masuk rumah sakit beberapa hari lalu tak ada satupun anggota keluarganya yang menjenguk, dan saat ia pulang pun ia memilih pulang ke mansion miliknya, entah bagaimana keadaannya 'saudaranya' itu karna di sekolah pun ia tidak bertemu dengan mereka berdua.

"Huft" ia  menghela nafas panjang lalu membuka pintu tersebut, di ruang tamu ia mendengar suara orang orang yang sedang bercanda tawa. Oh astaga suasana ini terasa sangat familiar menurutnya yang seorang penulis.

"Habis dari mana Lo? Jual diri?"ucap seorang laki laki, Kevano. Dan jangan lupakan di sana terdapat keluarganya yang juga menatapnya.

"Please, minimal jangan drama yang klasik kaya gini dong. Yang elit dikit, kan Dejavu jadinya" gumam Kaylia, maklum moodnya sedang baik.

"Jual diri mulut Lo, gue sekarat bego. Otak kecil Lo kali kali gunain dikit bisa gak sih?" Kaylia berucap dengan pedasnya.

"KAYLIA!!"bentak sang papa, Dion.

"Kenapa Pa? Kayli enggak salah kan? Papa dan Mama pasti tau kalau kayli beberapa hari lalu masuk rumah sakit"ucap Kaylia membuat orang tuanya terdiam, itu fakta.

"Tapi kenapa kalian enggak jenguk Kayli? Kay kesepian.. Kay butuh kalian"lirih Kaylia dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi sayang, bukan cuma kamu yang sakit. Kedua Abang kamu juga, mereka seperti itu karna ulah sahabat sahabat kamu. Kamu harus ngerti"

"Harusnya kamu jangan kekanak-kanakan seperti itu, mengapa kamu membuat anak anak keluarga terkenal itu harus turun tangan karna masalah kecil"ucap Mama berusaha membuat Kaylia mengerti. Kaylia speechless.

"Fuck? Serius dia yang berstatus seorang ibu ngomong kaya gitu?"batin Kaylia terkejut.

"Tapi..anak Mama bukan cuma 2, Kaylia juga anak Mama"

"Mama dari dulu memang seperti ini, Mama gak pernah anggap Kaylia ada"

"Kaylia cape, cape bertahun tahun hidup seperti ini"

"MAMA PAPA GAK BECUS JADI ORANG TUA"

PLAK

Sebuah tamparan sangat keras melayang kearah pipi mulus Kaylia, saking kerasnya membuat Kaylia terjatuh dan membuat pipi putih bersih tersebut menjadi merah dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

Suasana menjadi hening, mereka syok dengan kejadian itu begitupun dengan sang pelaku yang syok akan hal yang baru saja ia lakukan.

Orang yang menampar Kaylia bukan Kevano, melainkan Kevan yang dengan emosi menampar Kaylia dengan sangat keras hingga melupakan bahwa orang tersebut adalah perempuan dan adiknya..

Kaylia mati matian berusaha menahan air matanya, sungguh itu sangat sakit. Bahkan kecelakaan dan hal yang di lakukan Rehan tidak ada apa apanya dengan ini.

Kaylia tidak kuat, ia sebenarnya lemah. Sungguh, terlepas dari itu semua ia nyatanya adalah seorang gadis biasa yang kerjanya hanya menulis novel dan ia tidak pernah mengalami kekerasan separah ini, sungguh ia tidak sekuat itu.

Di tambah dengan yang menamparnya adalah saudara yang hampir ia percaya, karna Kevan hampir tidak pernah ikut campur saat ia melakukan sesuatu, lain halnya dengan Kevano yang selalu berusaha menjatuhkan mental dan harga dirinya.

"A-abang?"Kaylia berusaha berdiri lalu berjalan kearah Kevan yang mematung, kedua saudaranya terkejut dengan panggilan Kaylia.

"Kenapa cuma di satu pipi?AYO BANG TAMPAR LAGI!!Kaylia di mata kalian gak berguna kan? Di mata kalian Kaylia selalu salah kan?JADI AYOO, AYOO TAMPAR KAYLIA, AYO PUKUL KAYLIA, BUNUH KAYLIA SEKARANG!!"

"KAYLIA CAPE, CAPE HIDUP DI KELUARGA YANG HANCUR SEPERTI INI, KAYLIA CAPE HIDUP DI ANTARA ORANG ORANG BODOH KAYA KALIAN!!"

"Kalian selalu bilang Kaylia gak berguna kan?TANPA KALIAN SADARI KALIAN LEBIH TIDAK BERGUNA DAN BAHKAN KALIAN TIDAK PANTAS DI SEBUT KELUARGA!!!"

Amarah Papa yang sendari tadi meluap bertambah besar karna ucapan kasar dan tajam Kaylia, Papa atau Dion langsung berjalan dan menyeret Kaylia dengan kasarnya menuju pintu mansion.

"Papa!!"terkejut Mama, Kevan, dan Kevano lalu segera menyusul Papa.

Bugh!

Kaylia terjatuh saat berusaha menepis tangan Dion.

"KAMU BILANG KAMI TIDAK BERGUNA KAN? SEKARANG PERGII! CARI KELUARGA BODOH MU ITU?!"

"Cih, anak tidak tau di untung!! SAYA TUNGGU KAMU MENGEMIS MINTA MAAF KE KELUARGA KAMI SETELAH BERTEMU KELUARGA BODOH DAN MISKIN MU!!"

Bagai di sambar petir Mama, Kevan dan Kevano terkejut bukan main. A-apa maksudnya?!

Tak ada yang menyadari Kaylia yang tengah menunduk tersebut tersenyum miring, finally.

"P-pa apa maksudnya?"terkejut Kevano, Papa tak menghiraukan pertanyaan sang anak, dengan mata berkilat marah ia menatap Kaylia.

"KEMBALIKAN SEMUA FASILITAS YANG KELUARGA INI BERIKAN PADA MU!!DAN JANGAN PERNAH MENGAMBIL SEPESERPUN UANG DARI KELUARGA INI!!"

"KAU AKAN MENYESAL KARNA SEMUANYA AKAN SAYA TARIK!!selamat menjadi gelandangan bocah sialan!!"

Tanpa mengatakan apa apa lagi Papa langsung memerintahkan anak dan istrinya untuk masuk kedalam mansion dan menutup pintunya dengan keras meninggalkan Kaylia yang tengah bersimpuh di lantai nan dingin.

Kaylia bangun dan meregangkan otot-ototnya yang kaku, melelahkan.

"Pak tua freak, seenggaknya kasi tau kek keluarga gue siapa. Untung udah tau"dumel Kaylia kesal lalu berjalan keluar dari Area mansion.

Tak perlu berlama lama di arah berlawanan ada mobil mewah keluaran terbaru tengah menunggunya dan terdapat 2 pengawal.

"Silakan masuk, Nona"sopan 2 pengawal tersebut dengan sedikit menundukkan kepalanya dan membukakan pintu untuk Kaylia.

Kaylia mengambil tisu basah yang terdapat di mobil dan mengelapnya ke sudut bibir dan pipinya, sedikit merapikan rambutnya lalu mengkode 2 pengawal itu untuk jalan.

Merasa ada yang berbeda Kaylia menatap kebelakang dan benar saja ada 2 mobil hitam mengikutinya, namun ia kembali tenang saat melihat lambang mobil tersebut, mempunyai Lambang bunga Lily yang indah dan berwarna merah darah, cantik. Namun mematikan itulah keluarga Valiyeza.

"Klasik, namun menyenangkan"batin Kaylia dengan seringainya. Tanpa ia sadari kedua pengawal di depannya tengah berusaha menenangkan diri.

"Benar benar keturunan Tuan dan Nyonya"pikir mereka berdua.

____

Kalian siap kan?
Saatnya kita menelusuri keluarga Valiyeza
_

Spam next?
_

947 kata
_

15-06-2023
____

-Indonesia, Bali-

Antagonis? yes! i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang