°10

7.9K 718 19
                                    

Happy reading

"Ay?"panggil sebuah suara dengan nada berat di belakangnya. Seperti suara laki-laki.

Deg

Kaylia mematung terkejut, suaranya seakan hilang.

Laki laki itu langsung menyadari kesalahannya.

"Maaf, Ay. aku bikin kamu terkejut ya?"ucap laki laki itu dengan nada bersalah. Kaylia masih saja diam.

Ia tau, bahkan sangat tau siapa laki laki tersebut.. seorang laki laki yang ia buat menderita di dalam novel tersebut, ia adalah...

Ravael Allenoze Divzane

Laki laki tampan ah tidak bahkan sangat tampan, sangat terkenal. Bisa di bilang ia adalah laki laki paling di indam idamkan siswi siswi di sekolah ini. Memiliki rambut berwarna hitam legam dan netra berwarna abu menenangkan namun tajam. Tubuh yang sempurna bahkan bisa membuat seorang perempuan histeris. Dan terakhir kekayaaan yang melimpah, walau tak terlalu di jelaskan orang pasti akan menyadari bahwa ia adalah orang yang tak sesederhana itu.

Namun siapa sangka seorang Ravael  yang sempurna itu sudah memiliki pacar..

Ia adalah Kaylana Lilyara Xizelva

Yeah.. Ravael adalah pacar dari Kaylia yang dulu, sebelum Kayra sang penulis masuk kedalam tubuhnya.

Bermula dari Ravael yang jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Kaylia yang saat itu sangat sangat mencintai Rehan yang jelas jelas menolaknya.

Hubungan cinta yang rumit, Ravael mencintai Kaylia dan Kaylia mencintai Rehan. Tapi itu tak membuat Ravael menyerah tak jarang ia memberikan perhatian kepada Kaylia. Ya walau harus sembunyi sembunyi.

Membantunya, memperhatikannya, segalanya Ravael lakukan namun Kaylia tetap saja tak meliriknya. Hingga suatu saat Kaylia yang sudah kesal karna di ganggu menerima asal permintaan Ravael yang saat itu menembaknya dengan syarat jangan pernah muncul di hadapannya lagi.

Ravael setuju, dan menepati janjinya itu. Ia tak pernah muncul dan berusaha bersembunyi dari Kaylia bahkan walau ia tau Mereka dalam status "pacaran" walau begitu Ravael selalu ada untuk Kaylia.

Entah selalu menyiapkan pembalut luka saat Rehan dkk melukai Kaylia, membelikannya sarapan saat tau Kaylia belum sarapan dan masih banyak lagi.

Menyedihkan?memang, dan Kaylia sekarang meruntuki dirinya sendiri, mengapa ia menulis di dalam novel kisah Ravael semenyedihkan itu.. ia merasa seperti orang jahat ya walau itu memang kenyataannya. Ia merasa bersalah, sangat..

"Hey?kenapa diam hm?"tanya Ravael sekali lagi, ia merasa bingung sekaligus khawatir.

Bruk

Ravael menegang saat Kaylia memeluknya dengan erat. Ia bingung namun tak urung membalas pelukan tersebut, merasa sangat senang karna untuk pertama kalinya Kaylia tidak emosi saat bertemu dengannya.

"A-ay?"terkejut Ravael saat merasakan seragamnya basah, ah bukan lebih tepatnya ia terkejut karna Kaylia menangis di pelukannya. Dengan cepat Ravael melepas pelukannya namun Kaylia tetap pada posisinya.

"Ay?maaf aku peluknya kekencengan ya?"

Kaylia menggeleng mendengar pertanyaan Ravael, Isak tangis terdengar bahkan semakin keras.

Ravael kelimpungan karna saking paniknya.

"Udah ya, sini cerita sama Vael, ada yang jahatin Aya?"tanya Ravael berhati hati, sambil berjalan kearah tempat duduk dengan Kaylia di pelukannya.

Saat sudah duduk Kaylia tambah mengeratkan pelukannya, Ravael hanya diam menunggu gadisnya tenang, mengelus dengan lembut rambut Kaylia yang terurai.

"Wangi, pengen cium"batin Ravael namun langsung tersadar dan menghilangkan pemikirannya yang ia rasa mustahil.

"Maaf"lirih Kaylia namun bisa Ravael dengar dengan jelas mengingat pendengarnya yang lumayan tajam.

"Kan Aya ga ada salah apa apa sama Vael"ucap Vael tak mengerti.

"Aku punya banyak salah sama kamu..Vael"ucap Kaylia masih dengan posisinya di pelukan Ravael. Bahkan ia tak sadar tata bicaranya berubah.

"Maaf"

"Maa-"ucap Kaylia terpotong.

"Sstt udah, jangan ngomong gitu lagi. Udah aku maafin"potong Ravael yang tak tega melihat gadisnya seperti itu.

Kaylia merasakan rasa hangat di hatinya, sungguh ia tak paham apa artinya itu. Ia bahkan mengingat dengan jelas bahkan ia tak memiliki penyakit pada hatinya.

Kaylia melepaskan pelukannya dengan wajah menunduk.

"Kalau kamu mau putus-"Kaylia terpotong. Ravael menaikkan dagu Kaylia, membuat ia bisa melihat mata Kaylia yang memerah karna menangis.

"Aku ga suka kamu bilang gitu" ucap Ravael. Perlahan tangannya terangkat mengusap lembut bekas air mata Kaylia.

Cup

Ravael mengecup lembut kening Kaylia, mata Kaylia melotot terkejut.

"Hahaha, imut banget sii"ucap Ravael gemas mengacak rambut Kaylia. Pipi Kaylia memerah dan langsung memeluk Ravael kembali. Menyembunyikan rasa malunya di dada bidang Ravael, Uh ayolah ini pertama kalinya ia berpacaran baik di kehidupan sekarang maupun dulu.

"Gue kok alay bangsat tapi.... nyaman"caci maki Kaylia pada dirinya sendiri di dalam hati. Ia bahkan menyenderkan kepalanya di dada Ravael, mencari posisi yang nyaman.

"Gak percaya kalau yang di pelukan aku itu Queen bullying yang terkenal kejam"ucap Ravael dengan terkekeh kecil sambil mengelus-elus rambut Kaylia, Kaylia yang mendengarnya kesal lalu meraih tangan besar Ravael dan mengigit gigit kecil jarinya.

Ravael lagi lagi tertawa melihat tingkah Kaylia, ia memeluk gadisnya itu dengan gemas.

"Tuhan terimakasih"batin Ravael, sungguh ia sangat bahagia.. hal ini yang ia tunggu tunggu sendari dulu.

"Aku...bahagia"batin Kaylia tersenyum manis. Senyum yang belum pernah ia perlihatkan kepada siapapun baik sekarang atau dulu.

___

Aaa, seneng banget liat mereka happy happy. Jadi Takut nanti kalau tangan ku kepleset trus buat ada yang dead.
_

Spam next?
_

823 kata
_

19-10-2022
____

-Indonesia, Bali-

Antagonis? yes! i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang