°11

10K 822 3
                                    

Happy reading

"Laper"ucap Kaylia, ia masih berada di rooftop dengan Ravael. Uh kalau di pikir pikir ia hari ini tak dapat belajar mengingat selalu bolos. Bahkan sekarang sudah jam istirahat ke2.

"Mau kekantin?"ucap Ravael dan di balas anggukan semangat oleh Kaylia.  Ada 1 hal yang membuat ia penasaran, bagaimana sahabat sahabatnya mempercantik Reva?pasti sekarang Reva menjadi sangat cantik..

Kaylia ingin berdiri namun terhenti saat melihat Ravael tak bergerak sedikitpun dari duduknya.

"Em kan dulu kamu bilang engga ada yang boleh tau kita pacaran"ucap Ravael dengan nada em..

Kaylia menepuk jidatnya, merasa gagal menjadi seorang penulis.

"Sekarang engga lagi, Ayoo Vael" rengek Kaylia. Omg apa ini?ia bertaruh jika sahabatnya di sini mereka akan tertawa terbahak-bahak. Sudut bibir Ravael berkedut mendengarnya.

Eh, Kaylia seperti melupakan sesuatu. Apa tadi? sahabatnya? Mengingat ingat tentang sahabatnya pikirannya melayang kearah Vinera. Mata Kaylia membulat lalu melihat sekelilingnya, sungguh ia melupakan salah satu sahabatnya itu.

Mata Kaylia menyipit saat melihat sebuah benda kecil yang sedikit bersinar karna terkena pantulan sinar matahari di dekat tembok rooftop. Berjalan kearah sana lalu mengambil benda itu, menelisik beberapa detik matanya lalu menajam.

"VINERA SIALAN"

pyar!

Setelah berteriak dengan keras kearah benda tersebut Kaylia langsung menghancurkannya menggunakan tangannya sendiri.

Sungguh, ingatkan dia untuk menggantung Vinera di atap mansionnya. Benda kecil itu adalah cctv, tentu saja hasil rakitan seorang Vinera Elyzia.

Awalnya ia hanya mengisi kebosanan membuat benda tersebut tapi siapa sangka berhasil bahkan dengan jumlah fantastis, oleh karna itu Vinera dengan santai menyebar benda buatannya ke sudut sudut sekolah. Ya walau tidak semua mengingat ia juga tau privasi jadi tidak akan menaruhnya di dalam toilet.

Ravael menggeleng heran lalu tersenyum, sedikit terkejut karna gadisnya juga menyadari benda tersebut.

"Jadi kekantin?"ucap Ravael dan di angguki Kaylia walau dengan wajah masam.

----

Saat ini Vinera, Lauza dan Lexana tengah berada di kantin. Lebih tepatnya tengah menikmati makanan mereka masing-masing setelah melakukan permak kepada Reva.

"Kaylia pasti di telen cicak"ucap Lauza sambil mengotak-atik ponselnya.

Sebelum Vinera menjawab kantin yang awalnya biasa saja menjadi riuh bahkan ada yang histeris. mereka berada di paling pojok membuat mereka tak bisa mengetahui apa yang terjadi.

Lexana mengernyit heran saat melihat para siswa siswi mengerumuni pintu kantin bahkan ada beberapa yang meninggalkan acara makan nya demi melihat apa yang sedang terjadi.
"Kerasukan?"

Melihat ada siswi yang habis dari sana Vinera dengan cepat menghentikannya.

"Woy, itu pada ngapain?"tanyanya siswi itu terkejut namun langsung membalas. "Itu Cewe sama Cowo terkenal di sekolah ini ternyata pacaran dan cewenya-"ucap siswi itu terpotong.

"Oke stop"ucap Vinera saat sudah mengerti, Siswi itu yang berniat menjelaskan langsung mengurungkan niatnya dan berjalan kembali kesana tapi sebelum itu.

"Ini"ucap Lauza memberikan 4 lembar uang berwarna merah kepada siswi itu lalu kembali bermain ponselnya. Siswi itu terkejut namun tak urung ia meninggalkan tempat itu setelah mengucapkan terimakasih.

"Apasih lebay banget, padahal cuma pacaran"kesal Vinera.

"Tau tuh, cewenya juga apa gak malu kaya gitu?"entah mengapa Lauza ingin menghujat orang itu, bahkan ia sendiri tak tau alasannya.

"Mau lihat?"ucap Lexana, ia biasanya tak peduli namun entah mengapa sekarang berbeda. Lauza dan Vinera mengganguk menyetujui.

Merekapun berjalan kearah kerumunan itu, dengan cepat mereka bisa menembus Kerumunan tersebut karna orang-orang membuka jalan setelah Lauza melemparkan beberapa lembar uang.

Mereka terkejut saat melihat pasangan tersebut, tidak. mereka sangat sangat mengenal perempuan yang berada di sana.

"KAYLIA!?"

"Apa Lo?!"ngegas Kaylia membuat mereka diam, dan mengingat ingat apakah mereka memiliki kesalahan atau tidak hingga Kaylia menjadi sensi seperti ini.

"Lo udah punya pacar? OMG CIUSS?!"heboh Lauza lalu menatap laju laki di samping Kaylia, matanya seketika berbinar melihat laki laki yang sangat tampan tersebut.

"OH ASTAGA-"Lauza terpotong karna Vinera menutup mulutnya.

"Wawancarain dulu, bego. Baru ngasi restu"bisik Vinera kepada Lauza.

"Ekhm"deheman Lauza dan dengan cepat ekspresinya berubah.

"Siapa Lo?"datar Lexana menatap Ravael dengan tatapan intimidasi.

Ravael biasa saja, tak sedikitpun merasa terintimidasi atau takut karna berada di dekat orang orang berbahaya. Bahkan ia dengan berani menatap Lexana.

"Si Reva mana?"tanya Kaylia mengalihkan pembicaraan, sungguh ia malas bercerita sekarang.

"Dead"asal Vinera dan di balas anggukan oleh Kaylia, Lauza menatap sahabatnya kesal.

"Di rumah sakit dia, Geng banci juga ikutan makanya adem"jelas Lauza.

"Pantesan"ucap Kaylia.

Ravael menatap ponselnya yang bergetar lalu menolaknya dan mengetikan sesuatu.

"Aya Aku ada sedikit urusan, Maaf ya aku gak bisa nganterin kamu pulang. Ga papa kan?"ucap Ravael tak enak, dan di balas anggukan oleh Kaylia.

"Ga papa, tiati"balas Kaylia dengan senyum kecil.

Ravael mengacak rambut Kaylia gemas lalu berjalan meninggalkan kantin.

"Dih"ucap Lauza saat melihat tingkah Kaylia.

----

"Mood gue bagus, jangan sampai gue gantung kalian di tiang bendera besok"kesal seorang laki-laki terhadap anggota anggotanya.

"Damai bro, gue bosen trus gak sengaja teken tombol telpon di kontak Lo"ucap laki laki ke2 dengan wajah cengengesan.

"Prik Lo, kaya gue dong" ucap laki laki ke3 dengan bangganya.

"Lo salah rekrut anggota jujur"ucap laki laki yang tengah duduk kearah laki laki 1.

"Penyesalan selalu terakhir"ucap Laki laki pertama setelah menghembuskan nafas pasrah.

____

Uh, seru.
_

Spam next?
_

851 kata
_

23-10-2022
____

-Indonesia, Bali-

Antagonis? yes! i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang