°9

7.8K 649 1
                                    

Happy reading

Lauza: pecicilan, ga suka orang caper, lebih suka membully dengan cara menghancurkan bisnis orang yang ia bully.

Vinera: sifatnya tak beda jauh dengan Lauza, bedanya vinera membully dengan cara mencari data diri orang yang akan ia bully lalu menerornya hingga orang itu em gila? Atau kemungkinan lainnya adalah memiliki niat mengakhiri hidupnya.

Terakhir yang paling mengerikan adalah Lexana: Ia memang jarang mengikuti pembullyan seperti ke3 sahabatnya, namun sekalinya ia turun tangan orang yang akan ia bully pasti akan menghembuskan nafas terakhirnya dengan berbagai macam siksaan.
-

--

"Lo kalau mau main main bilang sama gue. Di mansion gue ada banyak tahanan, mau Lo tebas, bunuh, its okay. Selera Lo turun?sampai main sama sampah"datar Lexana menatap Rehan dkk dengan tatapan rendah khasnya. Orang yang mendengarnya merinding ngeri, bodoh jika mereka tak tau siapa itu Lexana Zeulvea.

Keadaan kantin masih saja hening

Lexana mendekat kearah Lenno, kenapa tidak Rehan?ia tidak memiliki niat ikut campur. sedangkan yang di dekati sudah bergetar setengah mati.

"Lo-"ucap Lexana terpotong saat menyadari ada yang berbeda dengan penampilan Lenno. Tatapannya mengarah ke celana Lenno yang basah.

"Njir, banci"ucap Lexana dengan acuh lalu berniat meninggalkan kantin tapi terhenti.

Tatapan warga kantin juga mengarah ke hal yang di tatap Lexana, dalam sekejap wajah mereka memerah menahan tawa.. sedangkan Lenno masih bergetar dengan kepala menunduk menunggu kekerasan yang akan Lexana lakukan padanya.

"Kita ke gudang"ucap Kaylia lalu berjalan kearah Lexana. Lexana menatapnya heran.

"Gak jadi main main?"tanyanya Dan di balas gelengan. Moodnya buruk. Lagipula ia tak niat melakukan kekerasan untuk Rehan dkk. Ya tapi tidak tau besok siapa tau niatnya muncul dan 'gabut' lalu menebas kepala salah satu dari mereka. Mood itu susah di mengerti frens.

Mereka lalu berjalan meninggalkan kantin, seketika suara riuh terdengar saat mereka keluar.

"Kira kira apa yang di lakukan Vinera dan Lauza ya?"tanya Kaylia dan hanya di balas angkatan bahu acuh oleh Lexana.

"Lo banyak bicara ya, tumben"

"Sampai sampai gue sempet mikirin Lo kaylia atau bukan"kekeh kecil Lexana. Entah sadar atau tidak tubuh Kaylia menegang namun dengan cepat ia mengendalikannya.

"Salah?"tanya Kaylia membuat Lexana menghentikan langkahnya, ia menatap Kaylia dengan tatapan menyelidik.

"Lo siapa, sialan"tajam Lexana mencengkeram erat bahu Kaylia. Kaylia terdiam, shit! Sifat ia dan Kaylia dulu sama lalu apa perbedaannya?!.

"bohong, Lo mati"ancam Lexana tak main main.

Kaylia menatapnya datar, tak merasa takut sedikitpun. Menghempaskan cengkraman Lexana.

"Lalu kalau gue bukan Kaylia, Lo mau apa? Bunuh gue? Secara publik keluarga Lo memang di takuti. Tapi kebenarannya keluarga kandung gue lebih berkuasa!"Lexana terdiam, tidak ia tidak takut karna itu memang benar, namun ia terkejut dengan tata cara bicara Kaylia. Jelas ia menunjukkan bahwa ia bukan Kayli.

"shit"umpat Lexana mengacak rambutnya kesal. Lalu menatap Kaylia.

"Sorry gue keterlaluan"ucap Lexana, ia memang merasa ada yang berbeda tapi ia tak sebodoh itu hingga membuat persahabatannya renggang. Ia hanya menunggu Kaylia merasa siap untuk menjelaskannya.

Kaylia hanya mengganguk lalu kembali berjalan kearah gudang begitupun Lexana, yeah walau suasananya sekarang menjadi canggung.

Kaylia merasa seperti ada yang melihatnya sendiri tadi, matanya terpokus kearah tangga itu. Ia seakan melihat sekelebat bayangan di sana.

"Why?"tanya Lexana bingung, gudang ada di depan sana, mengapa kayli berhenti?

"Lo kesana aja okay?gue mau menyelesaikan sesuatu"ucap Kaylia dengan tatapan terus kearah sana. satu Alis Lexana naik lalu mengecek ponselnya.

"Yakin?ada banyak bodyguard kita kesebar di sini, tapi ga ada tanda bahaya"jelas Lexana setelah mengecek ponselnya namun tak ada satupun pesan atau peringatan bahaya.

"Bukan itu"ucap Kaylia dan di balas anggukan oleh Lexana.

"Bilang sama Vinera dan Lauza"balas Kaylia lalu berjalan cepat kearah tangga tersebut. Lexana menatap punggung sahabatnya yang menghilang, lalu mengangkat bahu acuh dan berjalan kearah gudang.

Kaylia terus berjalan menaiki tangga tersebut hingga sekarang ia berada di rooftop sekolah. Yeah memang ada 2 rooftop di sekolah itu, 1 yang ia pakai untuk membolos 1 lagi yang ini.

Mata biru jernih itu menelisik sekitarnya, sedikit kaget saat melihat kondisi rooftop yang bersih itu seperti sering di pakai nongkrong.

"Sialan"umpat Kaylia kepada dirinya sendiri, apa yang terjadi dengannya hingga seperti ini. Bahkan ia seperti orang yang tak punya kerjaan.

Kaylia berjalan kearah pinggir rooftop, menatap langit biru cerah tersebut. Senyum kecil muncul saat melihat langit yang hampir sama dengan warna matanya.

"Ay?"panggil sebuah suara dengan nada berat di belakangnya. Seperti suara laki-laki.

Deg

____

Apa?ay?ayang?
_

Tebak tebakan, kira kira laki laki itu siapa ya?
_

Spam next?
_

746  kata
_

15-10-2022
____

-Indonesia, Bali-

Antagonis? yes! i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang