Happy reading
Lexana, Vinera dan Lauza sekarang sudah berada di sekolah, yeah belum jam pulang bahkan sekarang baru istirahat ke2.
Ketiga gadis itu memasuki area sekolah dengan aura mencekam, tanpa basa basi tujuan mereka langsung menuju kantin.
Di perjalanan mereka banyak mendengar siswa siswi yang tengah membicarakan kejadian beberapa saat lalu, bahkan ada yang terkejut melihat ketiga gadis itu.
Lexana mengedarkan pandangannya, lalu menyeringai saat mendapatkan orang yang ia cari.
Berjalan dengan pelan namun cepat-
Tak!
Pisau khusus dengan darah yang bahkan belum mengering tertancap sempurna di atas meja mereka. Yang melihatnya syok dan histeris, sedangkan orang orang yang berada di meja tersebut langsung berdiri karna terkejut.
Pisau?ah ngomong ngomong tentang benda tersebut, pisau itu adalah pisau yang Lexana pakai saat menjalankan misi tadi.
Serempak Rehan dkk melihat kearah si pelempar, nafas mereka seakan tercekat melihat ketiga gadis itu. Sial!
"Makan setelah membully, banci"ucap Lexana dengan tatapan merendahkan khasnya.
Lexana berjalan mendekati Rehan namun laki laki itu tanpa sadar melangkah mundur, Lexana terkekeh kecil melihatnya, benar benar banci.
Dugh!
Lexana dengan cepat mencengkeram kerah Seragam Rehan dan melemparnya kearah tembok, ia bahkan memastikan jika kepala Rehan harus mengenai tembok.
"Akh sakit sialan"
"Nyali Lo besar juga" ucap Lexana menganggukkan kepalanya seperti anak kecil setelah di nasehati.
Bugh
Dengan sangat cepat Lexana langsung menendang tubuh Rehan hingga terbentur meja. Manipulasi, itulah dia.
"Arghh"teriak Rehan memilukan.
Lexana berjalan kearah meja tempat Rehan tadi lalu mencabut pisaunya, berjalan kembali kearah Rehan.
Tubuh Rehan bergetar hebat, tanpa sadar ia mundur, namun apa daya di belakangnya terdapat tembok.
Lexana terkekeh geli, seakan semua ini sangat lucu.
Mencengkeram dagu Rehan, setetes demi setetes darah keluar mengingat kuku Lexana lumayan panjang. Seperti biasa siswa siswi di sana tak bisa berbuat apa apa.
Saat Lexana sedang asik, Kevano yang tak tahan sahabatnya di perlakukan seperti itu berjalan kearah Lexana berniat untuk melayangkan pukulan.
"Lo kira di sini sepi?main lewat belakang, pengecut Lo"sinis Vinera berjalan kearah Kevano hingga ia dan Kevano berhadapan.
"Gue gini karna sifat kalian sok berkuasa bangsat!"
"Rehan ada salah apa sama kalian?"
"KALIAN KETERLALUAN ANJING!!"bentak Kevano membuat ketiga gadis itu terdiam, Lexana bahkan melepaskan cengkeramannya terhadap Rehan dan berdiri menatap Kevano, Rehan?tentu saja syok.
"Heh, bego. Kalau Lo pada enggak bully Kaylia KITA JUGA ENGGAK BAKAL GINI SIALAN!!"ucap Vinera dengan bentakan di akhir. Rehan dkk terdiam.
"Dia adek Lo bego"kesal Vinera lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis? yes! i'm?
Overig"Oh, masuk novel?"ucap seorang gadis dengan perban yang melingkar di kepalanya. ---- Bukan cerita transmigrasi ke orang berpengaruh di dunia melainkan ini kisah seorang penulis yang jiwanya berpindah ke novel buatannya sendiri. Bahkan lebih parahny...