°12

10.9K 783 4
                                    

Happy reading

"Akhirnya" lega Kaylia saat sudah berhasil kabur dari sahabat sahabatnya, sungguh ia malas bercerita sekarang.

Endingnya Kaylia hari ini bolos 1 hari, mengingat beberapa menit lagi bel pulang.

Seutas senyum kecil terbit di bibirnya. Hari yang menyenangkan.. untuk pertama kalinya ia sebahagia ini. Sedikit menyesal bersikap dingin sejak dulu.

Ingin egois, ia tidak mau merasakan konflik atau apapun itu, ia hanya ingin bahagia. Jika tau akan masuk novelnya sendiri ia akan membuat tokoh Kaylia sangat bahagia tanpa masalah sedikitpun. Ya walau itu impossible.

Penasaran dimana Kaylia berada sekarang? Ia tengah berada di kamarnya, lebih tepatnya mansion keluarganya. Ia pulang lebih awal beberapa menit setelah Ravael pergi.

"Hati Lo pasti penuh taman bunga"ucap seorang gadis yang tengah bermain dengan cicak kesayangan.

Kaylia mengganguk menyetujui ucapan Lily. Ia merasa hatinya di tumbuhi bunga.

"Lo gak curiga sama si Rapael?"tanya Lily lagi membuat senyum di bibir Kaylia luntur.

Jujur saja Kaylia tidak terlalu mengenal Ravael, Ravael pun tidak terlalu sering muncul di novelnya mengingat Kayra lebih mengutamakan tokoh utamanya ya itu Rehan, lalu tokoh utama wanitanya siapa?tentu saja Reva, adik dari Rehan. Kalian bisa bilang Kayra gila, tapi itu memang kenyataannya.

"Gue lagi happy, Lo diem"desis Kaylia menatap Lily Kesal. Dan hanya di balas acuh oleh Lily, padahal maksud Lily baik ingin mengingatkan karna takut Kayra akan segila Kaylia dulu jika masalah percintaan.

Melupakan hal hal yang membuat negatif thinking Kaylia kembali merebahkan tubuhnya kekasur. Menatap langit-langit kamarnya.

Ia seakan merasa ada yang janggal, mengapa ia berubah saat berada di kehidupanya yang sekarang?

Kemana Kayra yang dingin, cuek, hati beku, yang sering mendapatkan julukan Manusia robot?Kayra yang berbicara saja malas, Kayra yang tidak pernah menangis kecuali saat dia bayi. Bahkan di kehidupan dulu saat melihat kedua orangtuanya terbaring lemah dengan darah yang terus mengalir ia hanya diam, sekarang? Ia bahkan menangis hanya karna merasa bersalah dengan Ravael.

Kayra merasa ini sungguh lucu, seakan hatinya berganti. Tapi entah kenapa ia merasa ini...lebih baik.

Kaylia menutup matanya lalu tak lama kemudian nafasnya kembali teratur. Lily yang Sendari tadi masih di sana menatap Kaylia nanar.

Sebagai makhluk gaib ia mempunyai firasat buruk. Seperti akan ada yang terjadi.

Menghempaskan pikiran buruknya Lily lalu menghilang di ikuti cicak kesayangan yang ia beri nama Zean. Jangan lupa cicak itu juga makhluk gaib.

----

"Gue bukan Abang Lo sialan!?"

"Mati aja Lo sana"

"A-abang jan-jangan"

Laki laki itu tak mengindahkan ucapan adiknya, ia lalu mendekat dan mencekik leher gadis itu.

"Gue benci Lo"desis laki laki itu, sedangkan sang adik tak bisa melakukan apa apa, berusaha tetap bernafas tapi tidak bisa karna laki laki itu mencekiknya dengan kuat.

Bruk

Dengan tak berperasaannya laki laki itu menghempaskan tubuh adiknya yang sudah tak bergerak hingga terbentur tembok, pingsan.

----

"Sial"umpat Kaylia saat terbangun dari tidurnya, nafasnya tak beraturan seakan akan yang di dalam mimpi itu benar benar terjadi padanya, fuck!? Apa maksud mimpi itu. Dan lagi mengapa wajah laki laki itu di blur.

"Gue emang sempet nulis konflik ini, tapi gak jadi gue tulis karna gue ga tau siapa yang jadi penghianat, dan sekarang ini malah bener bener gue alami!!"Kaylia mengusap wajahnya kasar, sungguh padahal di novelnya jelas tak ada seperti ini. Sempat ada memang namun ia ganti kembali.

"Karma?bisa jadi"kekeh Kaylia memejamkan matanya, tenaganya terkuras habis. Moodnya hancur.

Mengambil ponselnya lalu mengetikan beberapa nomor tak perlu waktu lama sambungan itu terhubung.

"Ma, di mana?"ucap Kaylia di telpon.

"Sayang Maaf ya, Mama lupa ngabarin kalau Mama lagi ada urusan bisnis sama Papa kamu di luar negeri beberapa hari. Mama udah transfer Uang untuk kamu, kalau mau menginap di rumah temen kamu ga papa kok. Mama tutup dulu ya?good night sayang"ucap Mama di sebrang telpon lalu menutup sambungannya sepihak. Kaylia hanya diam tanpa ekspresi menatap nanar ponselnya itu.

Tangannya mengetikan beberapa angka kembali.

"Halo"

"Nginep, mansion gue."

"Sip, frens. Otw"

Panggilan itupun terputus, Kaylia merebahkan tubuhnya kembali.

Tak butuh waktu lama ia mendengar suara langkah langkah kaki.

Perlahan pintu kamar Kaylia terbuka di iringi teriakan.

"MISI VINERA DATENG DENGAN LAUZA"teriak mereka berdua membuat mereka di tatap tajam oleh Kaylia dan Lexana.

"Kalau tetangga pada Dateng, gue gak niat ngelindungin kalian"ucap Lexana tajam. Dan seketika membuat duo Viza diam.

"Kenapa?sepi amat ni mansion, penghuninya mana?"tanya Vinera kepada Kaylia, sedangkan Lauza tengah mengobrak-abrik Kulkas yang berada di kamar Kaylia, jangan heran di kamar Kaylia terdapat 3 kamar lagi, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan 1 kamar yang berisi bermacam-macam barang berharga.

"Mama Sama Papa keluar negeri, biasa"ucap Kaylia menatap sahabat sahabatnya itu bergantian.

"Jadi? katanya mau denger cerita gue tentang Ravael"lanjut Kaylia dan di balas anggukan semangat oleh kedua sahabatnya sedang Lexana mengganguk kecil.

Dengan serius mereka ber3 menatap Kaylia menunggunya bercerita.

Kaylia menghela nafas sebentar lalu melanjutkan ceritanya, dari awal mula Ravael menembaknya hingga kejadian tadi pagi. Tak ada yang ia tambah tambahkan maupun ia kurangi. Setelah bercerita Kaylia menatap sahabatnya yang syok.

Tak ada yang menyadari pipi Kaylia sedikit memerah karna merasa malu.

"Pantes, gue kira Lo di telen cicak"ucap Lauza mengganguk. Vinera menatap partner nya kesal.

Tak!

"Ngapain Lo jitak gue, asu"kesal Lauza mengelus-elus keningnya yang di jitak.

"Topiknya bukan itu"kesal Vinera dan di balas dengan kekehan oleh Lauza. Lauza hanya ingin mencairkan suasana mengingat Lexana tengah mengeluarkan aura gelap.

Kaylia menatap Lexana, sudah ia duga ini akan terjadi. Lexana tersenyum, tidak bukannya terlihat manis tapi malah seperti senyum iblis..

"Thanks, karna Lo gue punya mangsa baru"

Glek

Lauza, Vinera dan Kaylia menelan ludah susah payah, bulu kuduk mereka seakan berdiri merasa merinding dengan ucapan Lexana, tentu saja mereka mengerti maksudnya.

____

Semoga rapael tenang di alam sana 🙏
_

Spam next?
_

955 kata
_

23-10-2022
____

-Indonesia, Bali-

Antagonis? yes! i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang