Happy reading
Mari kita lupakan sebentar keluarga Petinggi hukum tadi, sekarang Lauza tengah berdiri di depan pintu masuk mansion besar nan mewah milik keluarganya.
Ia yakin di balik pintu tersebut ada kedua orangtuanya yang tengah menunggu kedatangannya.
"Mom and Dad ga bakal gantung gue kan?"pikirnya, setelah terdiam beberapa saat perlahan lahan Lauza melangkah menuju pintu tersebut. Secara otomatis pintu itu terbuka saat merasakan sinyal dari aksesoris kalung yang Lauza pakai, kalung berwarna putih dengan ukiran mawar emas. Tak terlalu mencolok namun elegan.
Tentu saja Mawar putih dengan pinggiran berwarna emas bukan hanya sekedar hiasan saja, Itu adalah lambang milik keluarga Letava. Dalam sekali lihat saja orang akan tau jika itu keluarga bisnis.
Sedangkan lambang keluarga Vinera? keluarga Petinggi hukum dengan taktik tak main main, semua orang tak bisa berkutik jika Mereka berbicara, apalagi kepintaran mereka dalam membuat benda benda aneh namun berguna membuatnya semakin terkenal, tak banyak orang tau jika di balik itu semua masih ada hal yang tersembunyi yaitu mereka adalah hacker dunia, mencari data seseorang hingga seluk beluknya adalah hal yang kecil bagi mereka.
Keluarga dengan lambang khas burung elang Hitam yang tegas namun mematikan, keluarga Nixelin.
"Baby girl"
Mendengar panggilan dari Daddy nya Lauza pun berjalan mendekat kearah kedua orangtuanya.
"Tumben pulang?uang mu habis, baby?"ucap seorang wanita yang tengah membuka beberapa paper bag dengan merek terkenal itu, Mommy dari Lauza.
"Itu alasan kedua sih Mom"balas Lauza lalu duduk di antara mommy dan Daddy nya lalu bergelayut manja di lengan kekar sang Daddy.
"Kenapa hm?kalau mau uang kan ketiga pengawal yang selalu mengikuti kamu memiliki blackcard masing masing dua"
Lauza menatap Daddy-nya bingung. Pria dengan tampang tegas dan tatapan lembut penuh kasih sayang itu tertawa kecil, mengelus rambut sang putri beberapa kali.
"Daddy takut jika uang yang kamu punya habis dalam situasi yang tidak memungkinkan kamu untuk menelpon Daddy, maka dari itu Daddy memberikan ketiga pengawal itu blackcard yang bisa kamu pakai kapan saja, jadi kamu bisa meminta uang kepada mereka berapapun nominalnya"
Mata Lauza berbinar, lalu memeluk Daddy-nya dengan erat.
"Tapi jika kartu kartu itu habis, Dad?"
"Akan Daddy isi lagi Baby girl"
"Daddy ga takut Za boros?"
Daddy terkekeh kecil begitupun sang Mommy yang mendengarnya.
"Tidak ada kata boros Baby, Daddy bekerja mengumpulkan uang uang ini untuk kamu dan Mommy kamu, Habis?bisa cari lagi sayang, tapi kebahagiaan tidak bisa di cari"
Bugh
Mommy melayangkan pukulan kecil kearah suaminya.
"Aiss, jangan berbicara seperti itu, lihatlah mata baby kecil ku"ucap Mommy menyela saat melihat mata putri satu satunya berkaca kaca karna terharu.
"Udah, maafkan Daddy oky baby girl?"
"Jangan nangis sayang, kamu takut Dad dan Mom mu ini bangkrut?"
"Tidak akan, jika memang akan seperti itu masih ada Warisan dari nenek dan kakek mu" mendengar ucapan sang Mommy Lauza langsung berhenti menangis.
Daddy menggeleng heran melihat kelakuan putrinya itu.
"Tadi kamu mengatakan jika itu alasan nomor 2? Jadi alasan nomor 1nya apa baby?"
"Eh"Lauza menepuk dahinya kaget, bagaimana ia bisa melupakan tujuannya?!
Mata sang Mommy melotot melihat kelakuan sang putri, bagaimana jika dahi anaknya terluka?!
"Jangan di tepuk, Nanti sakit"ucap Daddy menurunkan tangan Lauza dari dahinya.
"BIBI PANGGIL DOK-"mendengar teriakan sang Mommy Lauza langsung menyela.
"Aku baik baik saja, mom!!"
"Bagaimana jika terluka?!"ucap Sang mommy berusaha membujuk putrinya untuk mengecek apakah terluka atau tidak.
"Mom, itu nanti saja sekarang Aku mau cerita dulu"
Saat melihat sang Mommy sudah mendengarkan Lauza pun menceritakan kejadian Kaylia.
"ASTAGA BABY GIRL KESAYANGAN MOMMY KENAPA KAMU GA BILANG DARI TADI??AAAPA KAYLIA ANAK KEDUA MOMMY DI PERLAKUKAN SEPERTI ITU?"heboh Mommy dengan ekspresi bercampur aduk.
"DAD!! CEPAT BUAT ORANG ORANG YANG MENYAKITI ANAK KEDUA KITA SENGSARA DAN JADI GELANDANGAN!!"
"Iya Mom"ucap sang Daddy yang juga terkejut dan langsung mengambil ponselnya tapi sebelum itu Lauza hentikan.
"Jangan sekarang, Mom, Dad. Besok aja"ucap Lauza berusaha menenangkan kedua orangtuanya. Mendengar ucapan sang putri, kedua suami istri itupun setuju.
"Besok Mommy yang kesana!"
"Iya Mom"
Di saat keluarga Letava dan Nixelin damai damai saja lain halnya dengan keluarga Zeuxvon.
mansion dengan nuansa dark itu terlihat sepi di luar hanya terdapat beberapa orang berpakaian hitam, tapi siapa sangka di dalam mansion tersebut tengah terjadi sesuatu hal.
Aura di dalam mansion itu sangat pekat, pelayan di sana tentu saja sudah menduga ini akan terjadi.
Saat melihat sang Nona muda pada akhirnya pulang kemansion ini mereka langsung berfikir bahwa akan terjadi sesuatu, dan tentu saja pemikiran mereka tak meleset.
Mereka hanya bisa berharap tuan dan nyonya mereka tak melampiaskan kemarahan kepada mereka, dan berharap tak terjadi pembunuhan kali ini.
"Aku takut akan ada adegan berdarah Kali ini"gumam seorang pelayan wanita dan di setujui oleh rekannya.
Dan benar saja tak lama kemudian terdengar beberapa suara tembakan yang tentu saja berasal dari dalam mansion tersebut.
____
Sebenarnya apa yang akan terjadi? menurut kalian akan terjadi sesuatu yang membahagiakan atau kebalikannya?
Jangan negatif thinking sama gue okay para readers tercinta??
_
Besok tidak bisa up, oky?
_Spam next?
_824 kata
_06-11-2022
____-Indonesia, Bali-
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis? yes! i'm?
Random"Oh, masuk novel?"ucap seorang gadis dengan perban yang melingkar di kepalanya. ---- Bukan cerita transmigrasi ke orang berpengaruh di dunia melainkan ini kisah seorang penulis yang jiwanya berpindah ke novel buatannya sendiri. Bahkan lebih parahny...