Falling ~ 1

3K 154 11
                                    

"Kamu cantik."

Puji Jungkook dengan segala puja nya di dalam sebuah ruangan kantor di mana ada sesorang pria berusia 30 tahunan yang sedang duduk dengan begitu sangat elegant nya. Terlihat mewah dan berkelas dengan setelah jaz mahalnya. Begitu sangat sepadan dengan wajah tampan berpadu manis yang dimiliki oleh seorang pria bernama Kim Taehyung. Kim Taehyung yang kini mengrenyitkan alisnya sembari melipat tangannya lalu ia letakkan di atas dada.

Gesture yang menunjukkan rasa ketidaksukaan.

"Berhenti berbuat onar Jungkook !! Kamu pikir berapa usiamu ?!." Taehyung kembali focus pada layar monitor nya. Pekerjaanya lebih penting dari apapun. Kim Taehyung adalah seorang maniak kerja. Dan kedatangan Jungkook di kantornya, hanya tak lebih seperti lalat yang datang dan mengganggu. Terus saja berdengung membuat sakit telinga.

Namun apa Jungkook perduli dengan raut kesal Taehyung ? Tentu tidak.

Jungkook duduk di depan Taehyung, menaikkan kedua kakinya menyilangkannya di atas meja. Lalu menggoyang nggoyangkan sepatu kets warna putih ke abu-abuan. Dan Taehyung sekilas melirik dengan kacamata minus yang bertengger apik sebab hidung mancung yang dimiliki oleh pria yang mempunyai iris cokelat caramel, lalu kemudian kembali lagi focus pada Pekerjaanya.

Benar-benar orang yang tak penting dan tak berguna.

"Masih ada waktu untuk kamu membatalkan nya." Jungkook merogoh saku celananya, mengambil satu batang nikotin dari dalam kotak tembakau favorite nya. Dan lalu menyulut dengan begitu bangganya. Mengabaikan peringatan di larang merokok yang terpampang di tembok sisi kanan dari belakang tempat duduk Taehyung.

Benar-benar bocah keparat. Ingin sekali Taehyung menyekiknya.

Entah sudah yang keberapakalinya Jungkook mengatakan tentang pembatalan pertunangan itu tanpa sebab. Dan entah sudah yang kesekian kalinya Taehyung mencoba abai dan hanya menganggap nya tak lebih dari suara kentut.

Hidupnya tak ada urusannya dengan Jungkook.

"Apa kamu sedang tidak ada teman ? Hingga memilih datang mengacau padaku ?." Taehyung terlihat mengibas ngibaskan tangannya, menampik asap yang terkepul hebat di depan wajahnya. Jungkook akan selalu mendatangi Taehyung setiap kali merasa kesepian. Atau jika sedang bertengkar dengan saudara perempuan nya.

Seringai sialan terukir samar-samar dari sudut bibir Jungkook, disertai dengan tatapan sialannya yang tertangkap penuh tak bisa diartikan. Sebegitu ambigunya.

"Aku bukannya tidak ada teman, tapi aku sedang tidak ada uang." Jungkook terkekeh geli sendiri mendengar ucapannya barusan. Sekilas dia tampak mirip seperti anak SMA yang sedang ingin bermanja dengan Hyung nya. Tapi sepintas juga, Jungkook tampak seperti keparat yang sedang ingin memeras seorang pria kaya raya yang tampan.

Taehyung mengalihkan atensinya penuh ke arah remaja sialan di depannya itu.

"Mengacau di bar mana lagi kamu, sampai Irene memblokir kartu kredit mu ?." Taehyung melemparkan black card nya berharap itu adalah senjata paling ampuh untuk mengusir Jungkook. Namun senyum miring menantang dari wajah dominan Jungkook, membuat Taehyung memasang raut cemas yang entah sebab apa.

Jungkook tak mengatakan sepatah katapun. Hanya ada onyk hitam pekat yang sekilas sudah berkilat seakan tersulut.

"Apa ?." Gelisah Taehyung. Kedatangan Jungkook setiap kali datang mengacau di kantor Taehyung sudah pasti bisa di tebak. Ujung-ujung nya pastilah uang. Namun kali ini, Jungkook tampak menginkan sesuatu yang lain selain uang.

Ada gelombang aneh yang menyengat saraf Taehyung. Menangarkannya pada debaran yang memberikan peringatan pada tubuhnya, seakan akan ada bahaya yang mengancam.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang