Bagian yang hilang~1

453 55 7
                                    

BAGIAN YANG HILANG DI SHANGHAI CHINA

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Sean jatuh terduduk lemas setelah mendapatkan diagnosa tentang kondisi kesehatan Jungkook dari Yibo. Lututnya terasa lemas dan tangannya yang memegang satu lembar kertas hasil diagnosa itupun terjatuh sebab termor yang meyerang tangan Sean.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang ?" Bingung Sean dan itu tentulah sangat wajar.

Jungkook belum lama tinggal bersamanya, dan dalam kurun waktu itu juga, Jungkook sudah mulai sakit-sakitan. Membuat Sean hampir setres di buatnya.

Yibo ikut mendudukan dirinya di sebelah Sean. Merangkul pundak pria yang pernah dicintainya setengah mati itu. Memberinya semangat dan juga kekuatan.

"Pertama, tentu saja kamu harus memberitahukan hal ini pada pasien, dan itu adalah Jungkook. Dan juga ingat ! Jangan panik"

Sean mencebik. Bagaimana dia tidak panik. Sudah lebih dari 3 klinik yang Sean datangi untuk pengobatan Jungkook. Tapi hasilnya sama saja.

'Couvade Syndrome'

Sean masih tampak membaca dengan seksama pengertian tentang Couvade Syndrome itu. Menggali terus dan mencari tahu sampai detail, jenis tentang apakah syndrome itu.

"Benar-benar bocah keparat Hahhh !!" Sean menatap Yibo dan Yibo hanya bisa memberikan gesture pada wajahnya tanda tidak mengerti.

"Bocah yang masih bau cuka itu.... bagaimana bisa dia sudah berani meng... Ahhhh~ aku bisa gila, Yibo" Sean menjatuhkan punggungnya pada frame sofa. Sekeras apapun dia mencoba untuk berpikir positif. Tetap saja kasus Jungkook ini sangatlah ektrim.

Jungkook mengalami Couvade syndrome atau yang biasanya disebut dengan kehamilan simpatik. Cauvade syndrome adalah gejala kehamilan yang di alami pada pria dengan rasa yang sama persis dengan apa yang sedang dialami oleh pasangannya di trismeter pertama dan ke tiga.

Kondisi tubuh Jungkook terus menurun. Dia kehilangan selera makannya. Semuanya tampak membuatnya mual hanya dengan melihatnya saja. Perutnya terus merasa kembung seolah banyak menampung udara disana. Dan yang lebih parahnya dalam kesempatan tertentu, Jungkook akan terlihat marah dan lalu menangis tanpa sebab yang jelas. Ia terlihat agak lebih sensitif dari sebelumnya.

"Apakah Jungkook baik-baik saja ?" Tanya Sean cemas. Ini kali pertama Sean mendapati kasus seperti itu. Sebagai wali Jungkook sementara untuk beberapa tahun ke depan, tentu hidup dan mati Jungkook akan menjadi tanggung jawab Sean.

"Dia baik-baik saja. Syndrome itu akan hilang dengan sendirinya. Pastikan saja Jungkook tak melewatkan memakan obat dan juga vitamin nya. Dan lalu..... ibu hamilnya, pastikan dia dalam keadaan baik juga. Empati mereka kuat,  Jungkook dan pasangannya terikat. Jadi dalam masa rentan ini, jika sang Ibu hamil kembali drop, maka itu juga akan berimbas pada Jungkook juga"

Sean tampak mengambil waktu diam yang cukup panjang. Dia merasa tersesat disini. Sean bingung harus bicara pada Irene dulu atau Jungkook dulu.

Yibo menyentil hidung Sean, mengambil alih lamunan kosong Sean.

"Jangan membicarakan hal ini pada siapapun dulu, sebelum kamu bisa bicara dengan Jungkook. Kita tidak tahu apa yang sedang dialami oleh Jungkook di masa sebelum ia datang ke sini"

Sean mengangguk paham. Dan setelah sempat makan siang bersama dengan Yibo, Sean pun bergegas pamit untuk segera pulang. Lagipula Yibo juga ada jadwal praktek di rumah sakit.

Di perjalanan, Sean merasa ada yang kurang, ada yang hilang, tapi entah apa itu. Benar, Sean melupakan sesuatu. Melupakan point penting yang membuatnya sampai rela mau mendatangi kekasihnya di masalalu yang bahkan belum pantas di sebut mantan.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang