Falling~ 22

541 63 3
                                    

Dia berjalan dengan pongah, menebar senyum ceria khas remaja tanggung, menggendong tas ransel berisi beberapa perangkat yang biasanya digunakan sebagai penunjang belajar.

Jungkook bersiul sembari memendarkan pandangnya di lorong-lorong gang kelas yang ia lewati. Sesekali kepalanya mendongak, mengintip melalui jendela kaca kotak persegi yang membentang di sepanjang samping ruangan kelas.

Penasaran tentang seperti apa suasana belajar yang sesungguhnya itu seperti apa.

Tersenyum pada akhirnya seraya menunduk. Ada luka kecil di sana, hingga mau mengatakan seberapa sakitnya pun Jungkook tak mampu.

Ia berdiri di depan pintu salah satu ruangan, menatap nanar papan yang tertera di atas bagian samping. Ruang kepala sekolah. Berada disitulah Jungkook kira-kira memantapkan final ending alur rumit nya.

Plakkk

Jungkook memutar kepalanya, menoleh pada sumber kesialan yang sudah menimpanya. Menatap syock melihat siapa yang menjadi tersangka.

"Datang juga kamu akhirnya anak sialan !"

Jungkook merollingkan matanya jengah, melihat woosik guru bahasa korea yang juga adalah paman nya. Salah satu orang yang masih bisa sedikit Jungkook harapkan agar tak menghianati dirinya.

"Ayah sudah menunggumu bodoh !"

Pintupun terbuka seiring dengan mata Jungkook yang telah mendelik tajam, dan ketika langkah kaki telah membawa raga Jungkook masuk kedalam ruangan itu, di sana ada lelaki tua yang duduk di kursi kebesarannya menatap senang menyambut kehadirannya.

Jungkook menunduk sebagai tanda salam sapa pada yang lebih tua, dan tentu saja orang yang sedang menghisap cerutu itu adalah orang yang paling tertua di silsilah keluarganya.

"Apa ini tandanya kamu ada di pihak kami ?" Tanya Siwon, kakek Jungkook, dan Jungkook menjawabinya dengan bahu yang mengendik tanda tak tahu.

Ia duduk di sofa tanpa menunggu di persilahkan, dan Woosik segera menutup rapat lalu mengunci pintu itu segera.

"Tidak bisakah aku sekolah seperti murid pada umum nya, kakek ?"

Jeon Siwon tersenyum menanggapi keluhan cucu nya yang tampaknya belumlah dewasa seperti perkiraannya selama ini. Jungkook masih tetap sama, ia hanya bocah yang mengharapkan mendapatkan kasih dan perhatian yang berlebih dari orang terdekat nya.

Woosik mendekat kearah Jungkook lalu mengacak surai halus milik ponakan nya, membuat netra hitam Jungkook membelalak untuk yang kesekian kalinya.

Sepertinya sifat yang menyebalkan Jungkook menurun dari paman nya, adik dari Ayahnya, Jeon sehun.

"Lalu kenapa kamu berdiri di depan ruangan kepala sekolah jika kamu ingin belajar ?" Delik Wosik dengan mimik marah pura-pura.

"Rindu kalian" Sahut Jungkook cepat tanpa ada tatap yang beradu, entah pada netra kakek nya maupun pada netra paman nya.

~.~.~.~.~.~.~.~.~.

Jika Jungkook sedang melakukan reuni dengan keluarganya, maka Taehyung pun tampaknya juga tengah memburu quality time nya bersama dengan calon istri dan juga calon mertua nya.

Sesaat setelah Taehyung sampai di kantor, ia menyampaikan niat baik nya untuk melakukan pertemuan dengan tuan Jeon Sehun dan juga Irene untuk membahas perihal pernikahan.

Ini harus segera disegerakan, sebelum urusan yang tak ada sangkut pautnya akan ikut mengacau.

Mereka berbincang ringan dengan segala rencana yang terancang dan bersama dengan berbagai macam hidangan yang terhampar sebagai pemanis suasana.

Tak ada yang aneh di pertemuan ini, semuanya berjalan dengan sangat lancar, hanya sempat ada ucap maaf dari Taehyung yang dimana orang tuanya belum bisa ikut hadir.

Tuan Jeon Sehun tentu tak masalah dengan hal itu semua, loyalitas dalam bekerja tentu akan menjadi hal prioritas, dan teruntuk orang yang punya ambisi besar, hal semacam itu adalah hal yang paling lumrah.

Irene terlihat cantik dengan setelan dress warna merah muda yang ia kenakan, dan entah ada maksud terselubung apa Jeon Sehun terus saja memuji putrinya itu di depan Taehyung.

Taehyung terus mencoba tersenyum mengikuti alur yang miris ini, membawa wajah manis nya semakin munuju garis akhir. Ia lelah, benar-benar lelah dalam bentuk fisik.

Kondisi Taehyung sedang tidak baik-baik saja dan tentu Irene cukup tahu untuk hal apa yang tengah menimpa Taehyung sebelum hari ini. Dan ide untuk menyudahi acara ini dengan cara pura-pura pergi bersama Taehyung adalah hal yang paling tak akan mengundang rasa curiga.

"Ayah, bolehkah kami undur diri dulu. Banyak yang harus aku bahas bersama Taehyung" Ucap Irene pada Ayahnya yang tampak begitu sangat bahagia dan berseri-seri hari ini.

Jeon Sehun seakan mendapatkan jecpot kala putra nya datang semalam dengan mengatakan bahwa ia akan menyerahkan semua urusan yang berhubungan dengan harta peninggalan Ibu nya, termasuk rumah studio itu.

Akhirnya bocah yang tak tahu apa-apa tapi sok berlagak tahu itu menyerah juga, pikir Sehun malam tadi. Meski antisipasi tentu tetap akan ia sematkan pada hari-hari kedepan nya mulai hari ini.

Jungkook itu pikirannya berubah ubah.

"Pergilah anak-anakku, jangan terlalu menyibukkan diri kalian. Pergilah bersenang-senang sesekali" Kalimat penenang pun Sehun lontarkan mengiringi Irene dan juga Taehyung yang tengah beranjak bangkit perlahan.

Pamit dengan sopan dan lalu segera untuk undur diri.

Taehyung hampir tak mendapati raganya menempel lagi pada badannya, ia hampir terjatuh pingsan jika tak several Irene menangkapnya. Melingkarkan erat tangannya seakan mereka sedang saling berjalan mesra.

"Tahan Tae~ Jangan mengacau di sini, atau Ayah akan curiga" Tekan Irene dan Taehyung hanya bisa memejamkan matanya sembari mengatur nafasnya. Berjalan perlahan menuju tempat mobil nya terparkir.

"Aku antar pulang" Tawar Irene tapi Taehyung menolak.

"Aku bisa sendiri" Mereka berdebat di ambang pintu mobil Taehyung dan Irene pun menekankan ucapan nya sekali lagi.

"Ingat Tae~ kita pamit pada Ayah jika akan pergi bersama. Jadi berhenti berulah seperti bocah, hanya karena kamu terlalu sering bergaul dengan Jungkook"

Irene memaksa masuk mobil pada akhirnya, duduk di samping Taehyung dengan segala beku yang tercipta. Tak ada yang bersuara setelah Irene mengucapkan kalimat terakhir nya sesaat lalu.

'Tidurlah di hotel, dan jangan menemui Jungkook sampai pada hari pernikahan kita"

Biarkan Irene yang memegang kendali untuk sementara ini, karena Taehyung terlalu tak bertenaga. Ia harus menghemat pikirannya agar tak terlalu menguras tenaga nya.

Dan Taehyung pun cukup tahu jika Jungkook juga banyak yang sedang harus di selesaikan.







Bersambung______

Pati, 10 February 2023

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang