Bagian yang hilang ~ 3

386 64 9
                                    

Mingyu sudah bersiap siaga bersama dengan team nya yang bisa di percaya. Irene pastikan jika orang-orang yang terlibat dalam persalinan Taehyung tidak akan berani membocorkan riwayat Taehyung atau akan tamat riwayat mereka.

3 hari sudah berlalu dari perkiraan yang dokter Mingyu yakini jika Taehyung akan mengalami konstraksi. Namun setelah beberapa hari para team bedah menunggu, Taehyung masih belum juga menunjukkan tanda-tanda reaksi apapun dan tentu itu bukanlah pertanda yang baik.

Bayi di dalam perut Taehyung harus segera di keluarkan. Atau bayi dan juga Taehyung tidak akan bisa diselamatkan.

"Segera siapkan meja operasi. Aku akan melakukannya sekarang"

Semua mata tercengang. Akhirnya dokter Mingyu memutuskan untuk melakukan sesarnya sekarang juga. Dia bukanlah dokter bedah, jadi tentu bukan dirinya langsung yang akan menangani operasi sesar ini.

"Astaga... aku bisa mati muda karena terkena serangan jantung" Gerutu Irene. Dia lemas di tempat duduknya. Jantungnya ikut berpacu di tiap-tiap detik menegangkan ini.

Namjoon sudah bersiap dengan anestesinya. Mulanya Taehyung menolak dan berontak. Kejadian 5 tahun yang lalu kembali melintas dan mengganggu Taehyung.

Entah apa yang dipikirkan oleh Irene, dan juga entah apa yang sedang direncanakan oleh Irene. Dalam beberapa kesempatan, Irene terkadang menjadi seseorang yang tidak bisa ditebak. Pekerjaan yang dilakukan oleh Irene, sering mendapatkan hasil yang di luar konsep.

Taehyung hanya bisa pasrah. Tenaganya bahkan tak cukup kuat untuk hanya sekedar protes. Sorot matanya sudah terlalu lelah untuk memohon dan ber do'a. Entah pernah mempunyai dosa apa dirinya di kehidupan yang lalu. Kenapa karma di kehidupan yang sekarang seakan tak tanggung-tanggung mengoyak segala kewarasan yang berdasarkan pemikiran rasional.

Di tempat lain, di belahan bumi bagian sana. Jungkook telah menghabiskan 2 botol cairan infus. Matanya enggan terpejam. Dan yang entah disebabkan oleh apa, perlahan tenaganya terkuras. Bahkan Jungkook nyaris tidak bisa mengikuti ujian untuk masuk ke perguruan tinggi.

Dia terus merintih di atas tempat tidurnya dengan jarum infus yang telah menancap pada tangannya hingga menimbulkan sedikit bengkak karena terlalu lama berada pada satu titik yang yang sama. Terus meminta dengan sedikit menekan pada Bangchan untuk mendapatkan informasi apapun di Korea sana. Namun sayangnya hasilnya nihil.

Yibo mencabut jarum infus pada Jungkook dan lalu menyuntikkan jarum yang lainnya di bagian yang lain, untuk menghindari pembengkakkan yang lebih parah lagi.

"Apakah dia di sana baik-baik saja ? Bisakah kamu memberikan jawaban untukku ?" Jungkook sudah dalam titik frustasi. Dirinya benar-benar tidak bisa menerobos masuk untuk mendapatkan setitik kabar dari Taehyung. Tembok yang di bangun Irene telah sukses menutup semua akses.

"Tetap bertahan pada kondisimu saja. Berharap itu juga akan bisa membantu yang di sana. Ingat !! kalian terikat"

Jungkook memejamkan matanya. Sudah lebih dari 4 hari dirinya tak mendapati tidur dengan benar dan berakhir sampai menurunnya kembali staminanya. Pikirannya samasekali tidak bisa terlepas dari Taehyung. Terlebih lagi setelah Taehyung benar-benar menarik diri dan menghilang dari peredaran. Siang dan malamnya Jungkook, hanya ada rasa cemas memikirkan Taehyung.

"Aku sudah berusaha bertahan sekuat yang aku bisa. Aku harap dia disana baik-baik saja"

Anestesi telah di suntikkan pada Taehyung. Dan berbagai macam alat penunjang operasi sesar juga telah disiapkan. Taehyung sudah lebih dari kata siap untuk memulai pertarungannya di tengah kesadarannya yang tentu sudah tidak menjadi miliknya lagi.

James, dokter bedah yang ditunjuk khusus oleh Mingyu sudah memulai tahap awalnya. Akan ada beberapa bagian lapis kulit pada perut yang di sayat satu bagian per bagian untuk membukakan jalan pengambilan bayi nantinya.

James lebih dari kata cekatan, tidak ada kendala apapun sampai di tahap ini. Sampai pada lapisan terakhir dan di ambilnya bayi itu dari dalam rahim, semuanya masih baik-baik saja. Semua masih dalam keadaan terkontrol dan stabil.

Namun masalah tiba-tiba muncul ketika tinggal satu gerakan kecil saja untuk mendapati bayi itu keluar seutuhnya dari rahim Taehyung beserta ari-arinya. Mendadak tekanan darah Taehyung meningkat tiga kali lipat. Dan tentu itu bukanlah suatu hal yang baik.

Mingyu memberikan tatapan tidak bersahabatnya pada Namjoon yang berdiri di sana mengatur tekanan jantung Taehyung. Mingyu menuding Namjoon memberikan anestesi dalam dosis yang besar kepada Taehyung. Mengingat bagaimana sejarah Namjoon di masalalu, Mingyu tentu tidak mengalami keraguan sedikit pun untuk menyalahkan Namjoon saat ini.

"Jungkook... bangun Jungkook... tetap sadar, aku mohon Jungkook...."

Sean panik. Jungkook dalam keadaan kritis. Dan semuanya semakin di perparah karena Jungkook yang menolak untuk dibawa pergi ke instalasi yang lebih memadai.

Tekanan darahnya naik, detak jantungnya melemah begitu juga nadinya yang nyaris sudah tidak bisa dirasakan lagi oleh Yibo. Semuanya menjadi panik di ruangan kamar itu, dan tidak ada yang bisa diperbuat lagi, selain Jungkook harus bertahan sendiri dan melewati masa kritisnya.

Akhirnya setelah diberikan beberapa obat untuk menurunkan tekanan darah, Taehyung mulai kembali stabil. Nafasnya pun perlahan berangsur teratur. Dan James baru bisa mulai melanjutkan operasinya ke tahap penutupan pada bagian yang di sayat.

Mingyu telah menerima bayi yang penuh berlumuran darah itu dengan dibantu beberapa asistennya. Memberikan beberapa tepukan pada si bayi agar mau menunjukkan tanda-tanda kehidupannya.

Suara lengkingan tangis bayi pun pecah dan sontak membuat Irene melompat dari tempat duduknya.

"Ya Tuhan... akhirnya penyiksaanku selama 9 bulan lebih berakhir juga"

James dengan tangan cekatan dan telaten di tambah dengan kemampuan medisnya di bagian bedah yang memang sudah tidak diragukan lagi telah selesai menutup rapat perut yang beberapa saat lalu di sayat dan di buat menganga hanya untuk menyelamatkan nyawa kecil di dalam sana.

Semuanya rapi, pekerjaan James memang tidak pernah mengecewakan. Tapi mau sehebat apapun kemampuan James dalam menjahit luka bekas operasi Taehyung, tentu saja, bekas itu akan tetap ada di sana seumur hidup. Menjadi saksi jika pernah ada nyawa yang dipertaruhkan disana.

"Taehyung...."

Keadaan Jungkook telah kembali stabil. Dan setelah sempat mengigau memanggil nama Taehyung beberapa kali, akhirnya Jungkook bisa tertidur pulas juga.

Bangchan masih dalam posisinya sedia kala. Tetap dalam keadaan siaga bersama dengan ponselnya. Menanti kabar angin apa yang akan tersiar lewat udara. Dan Bangchan berharap jika itu adalah kabar yang bagus. Kabar yang harusnya sepadan untuk membayar rasa sakit pada tuannya Jungkook.

"Bayinya telah lahir dengan sehat dan berjenis kelamin laki-laki"

Setelah hari yang panjang, akhirnya semua orang bisa beristirahat juga. Sean tersenyum lega dalam pelukan Yibo. Dan Bangchan masih tampak sibuk dengan terus mengumpulkan potongan-potongan informasi yang ia dapatkan.

"Apakah nanti dia juga akan bandel seperti Ayahnya ?"

Irene terlihat tersenyum dan juga menangis secara bersamaan. Menggendong bayi kecil nan mungil dalam dekapan sikunya.

Taehyung sudah di pindahkan ke dalam kamarnya sendiri yang tentunya juga sudah di buat senyaman mungkin untuk di tempati seseorang yang pasca menjalani operasi sesar.

Dokter James mengatakan jika dalam 1 bulan kedepan, mungkin Taehyung masih akan merasakan nyeri di bagian bekas operasinya dan sulit untuk menjalankan aktifitas sehari harinya. Namun Irene mengatakan jika dirinya akan menjaga dan merawat Taehyung sendiri. Semakin sedikit yang terlibat dalam situasi sekarang ini, maka semakin baik juga bagi Irene. Setidaknya Irene tidak perlu repot-repot mengancam sana dan mengancam sini. Lagipula, mengancampun juga tidak gratis.






Bersambung.....

Pati, 16 April 2023

Akhirnya lahir juga bayi Jeon....



Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang