Falling ~ 31

391 52 1
                                    

Semuanya gagal. Berakhir hancur total. Jungkook mengerang tidak puas. Bukan ini yang ada di dalam rencananya. Bahkan Jungkook telah menerima hal buruk dari yang paling terburuk, yaitu dirinya yang kini berakhir menjadi burunon tak kasat mata.

Jungkook tidak bisa menunjukkan identitas dirinya. Selain usianya yang masihlah seorang pelajar. Jungkook juga tidak mau berakhir lebih bodoh dari ini.

Dia terpaksa harus segera meninggalkan pelabuhan itu untuk bersembunyi. Bahkan ketika permainan sesungguhnya belum dimulai. Akan tetapi Jungkook telah disingkirkan terlebih dahulu.

"Apa yang dilakukan Irene Nunna....." Jungkook meradang tidak terima di dalam mobil. Dia bahkan hampir setengah diseret oleh Bangchan ketika memasuki mobil. Semuanya sudah tersusun rapi. Namun entah datang angin sepoi darimana, semuanya runtuh seketika.

Irene datang ke pelabuhan lengkap beserta pihak kepolisian setempat. Membuat Jaehyun tak dapat berkutik seketika. Bahkan ada jaksa Min juga disana yang siap melakukan investigasi terkait laporan anonim yang dia terima bahwa akan ada barang terlarang yang akan di berangkatkan dari pelabuhan menuju salah satu pulau milik pribadi.

Sepintas, Jungkook masih bisa melihat dengan jelas bagaimana bingungnya Jaehyun. Wajahnya seakan bisa di baca bahwa ia pun juga tidak menyangka jika akan terjadi hal yang seperti ini.

"Keamananmu lebih utama. Sebaiknya kita lupakan operasi misi ini saja" Ucap Bangchan yang jelas langsung mendapatkan penolakan keras dari Jungkook.

Bagaimana dia bisa melupakan begitu saja, ketika burunon sudah di depan mata. Jika seauai rencana Jaehyun akan di tangkap dan di sekap oleh orang-orang Jungkook, dan lalu di bawa pergi bersama menuju pulau rahasia, yang Jungkook duga adalah tempat dimana Ayahnya mengolah dan menyimpan semua barang terlarang itu.

Jelas bukan seperti ini. Jungkook tidak akan bodoh dengan bermain polisi ataupun jaksa. Para pegawai negara itu tidak ada yang dapat di percaya. Mereka akan mudah tunduk jika sudah membaca deretan nol.

"Apa Irene Nunna BODOH ?!" Jungkook masih saja terus memutar otaknya, berharap bisa segera memecahkan isi kepalanya yang telah menyumpal sesak serasa ingin meledak.

Bangchan hanya diam dan focus mengendarai benda metal nya. Ia harus rela keluar dari misi dan menyelamatkan tuan nya sebelum keadaan semakin tak terkendali. Meninggalkan Jimin dengan team nya begitu juga Eunwoo dengan team nya. Semua menjadi pecah belah. Dan bukan hanya Jungkook saja yang ingin meledak. Bangchan pun sama hal nya. Anak buah Bangchan yang sudah di persiapkan untuk mengendarai kapal menuju pulau itu kini tengah mempertaruhkan nyawanya dengan berenang di perairan dingin pada malam hari guna menghindari pemeriksaan dari polisi.

"Kita akan kemana Bangchan ?"

"Kemana saja, selain ke tempat yang biasa kamu datangi"

Jungkook menegakkan posisi duduknya yang sempat setengah merosot. "Apalagi yang terjadi ?" Uratnya kembali tegang, seiring dengan suaranya yang penuh menekan.

"Setelah malam ini, tidak akan ada yang baik-baik saja. Apa kau pikir jika dirimu masih bisa pulang seperti biasanya ketika usai buat onar ?"

"Siapa yang bilang aku akan pulang ke rumah ?!" Jungkook berteriak tidak terima.

"Aku tidak mengatakan pulang ke rumah. KEMANA SAJA SELAIN TEMPAT YANG BIASA KAMU DATANGI !" Bangchan tak kalah memekik. Benar memang Apa kata Irene. Jungkook masihlah anak-anak. Belum waktunya untuk dirinya menantang perang sang penguasa Jeon. Belum saatnya. Tidak untuk saat ini.

Andai Jungkook tahu apa yang sedang terjadi di pelabuhan sekarang, mungkin ia lebih tidak akan percaya lagi. Pemikiran bocah pelajar sma pastilah tidak akan bisa sejauh dan se ektrim itu.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang