Falling ~ 47

1K 65 11
                                    

Irene berada di rumah duka. Disana ia sedang memandang penuh luka pada salah satu loker yang menjadi tempat penyimpanan abu Jaehyun.

Tangannya ia gunakan untuk menyeka matanya yang susah bengkak dan merah. Sudah lebih dua jam Irene berdiri bodoh di depan loker, dan selama dua jam itu pula, tak ada hentinya ia menangis.

Pernah suatu kali Irene mengutarakan keinginan konyolnya terhadap Namjoon.

Namjoon.... bisakah kau membuatkanku obat yang bisa untuk melupakan satu orang saja ?

Irene ingin sekali bisa melupakan semua hal yang berhubungan dengan Jaehyun. Apapun yang menyangkut dengan Jaehyun, semuanya menyakiti hatinya. Bahkan sampai di penghujung nyawa Jaehyun pun, Irene masih dibuat sakit hati olehnya.

Pada hari itu, lima tahun silam. Irene mempertaruhkan nyawanya untuk semua orang yang dicintainya, terutama Jungkook, adiknya. Dan untuk orang luar, ada Jaehyun tentunya yang sudah memenangkan hati Irene.

Irene datang pada Jaehyun, memberikan saran pada pria itu, agar bisa lolos dari penggrebekan yang sudah di siapkan oleh Jungkook. Dan juga agar bisa lolos dari pembersihan yang akan dilakukan oleh Ayahnya, Jeon Sehun.

Jeon Sehun akan menyingkirkan siapapun orangnya jika sudah tak berguna lagi, terlebih, jika orang itu sudah membuat susah.

Hubungan asmara antara Jaehyun dan Taehyung membuat urusan Sehun menjadi semakin rumit, dan menjadi semakin ruwet lagi ketika Jungkook juga ikut berada di dalamnya juga.

Irene datang memberikan saran pada Jaehyun, pada lelakinya untuk yang terakhir kalinya agar mau mendengarnya. Dan~ sebenarnya Jaehyun menurut.

Kilasan ini hampir seperti bagian yang hilang. Bagian dimana yang tidak dijabarkan di awal dan baru dijelaskan sekarang.

Jaehyun memanen tanaman opiumnya sendirian pada hari itu. Dia melakukannya dengan sangat cepat dan lalu segera menjualnya secepat mungkin. Jaehyun tak perlu mengikuti harga pasar. Hanya menjualnya sedikit saja dengan harga yang paling terendah saja, Jaehyun sudah bisa menggunakan uang itu untuk kelangsungan hidupnya selama bertahun tahun. Tapi sayang~ Taeyong menangkap hal yang berbeda dengan Jaehyun.

Taeyong mengacaukan malam itu. Ya~ Taeyong lah penyebab kematian Jaehyun. Dan jika Taeyong tidak mati malam itu, maka Irene sendiri yang akan membunuhnya.

Taeyong yang terlalu konyol telah merusak semua rencana Irene.

Irene masih setia terduduk di tempat yang sama sembari masih terus tersedu-sedu. Kehidupan apa yang dijalaninya di masalalu, kenapa di masa ini sungguh sangat sulit dan berat.

Menjelang pagi, Irene baru beranjak meninggalkan tempat penyimpanan abu Jaehyun. Tidak perduli apa motif Jaehyun mendekatinya saat itu. Yang Irene perdulikan sampai saat ini hanyalah, bahwa hanya ada Jaehyun yang telah berhasil mendebarkan jantungnya.

Dan selamanya Irene akan menebarkan jantungnya hanya untuk Jaehyun.

Irene pulang ke rumah Ayahnya pada pukul 5 pagi. Ketika hanya baru ada satu pelayan yang mulai membereskan rumah besar milik Sehun. Memasuki kamarnya dan merebahkan tubuh lelahnya, sembari memejamkan matanya. Masih ada waktu sekitat tiga jam an lagi untuknya beristirahat sebelum melakukan rutinitasnya seperti biasa. Menyiapkan obat untuk Ayahnya.

Semuanya sudah selesai. Semuanya sudah berakhir. Winner nya adalah Irene, dan yang naik tahta adalah Jungkook.

Semua yang diinginkan oleh Jungkook sudah tercapai semuanya. Rumah studio yang diisi dengan semua foto kenangannya bersama dengan Ibunya, dan juga Taehyung yang akan mengisi hari-hari dalam kehidupannya dengan banyak kenangan.

Sehun aman di tangan Irene. Kerusakan otaknya semakin dalam, dan hanya tinggal menunggu hari matinya saja. Melawan orang yang di karuniai otak pintar itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara merusak otaknya agar tidak bisa berpikir lagi.

Irene bukanlah perempuan jahat. Dia hanya perempuan yang sedang menjalanlan karakrer yang sudah di tetapkan untuknya, tidak bisa memilih. Bahkan ketika Irene harus menghabiskan masa tuanya bersama dengan Ayahnya, Irene pun terima.

"Ayah..... aku tidak berharap jika kamu akan mati cepat. Tapi jika kamu lelah, kamu bisa mengakhirinya. Aku tidak akan melarang." Irene berseringai sembari menyesap batang nikotin yang ia racik sendiri. Rokok yang diracik khusus dengan campuran opium. Irene adalah pembeli semua tanaman opium yang di panen Jaehyun secara tersembunyi.

Jeon Sehun memang mengalami kerusakan otak, mengalami kerusakan memory, tapi dia tidaklah tuli dan juga tidak buta. Jeon Sehun tahu apa saja yang telah dilakukan oleh puterinya Irene sepanjang hari bersama dengannya, meski pada hasilnya, Sehun akan lupa setelahnya.

"Aku akan pergi keliling dunia sampai habis uangku, kalau kamu sudah mati nanti, Ayah." Irene tidak akan kehabisan uangnya. Bahkan sampai tujuh turunan. Uang yang dia hasilkan dari meracik opium nya menjadi bahan campuran pembuatan rokok. Bagaikan mempunyai mesin pencetak uang.

Namjoon. Ya~ otak di balik semua itu ada Namjoon.

Sehun boleh mengancam Namjoon dengan menggunakan isterinya yang bernama Seokjin menjadi kelemahannya. Tapi ada Irene yang sudah siap mencuri semua ide rencana dari Sehun. Irene telah menyabotase rencana Sehun, jauh sebelum sehun menjalankan rencananya. Yang berada di luar jangkauan Irene hanyalah satu, Taehyung.

Irene tidak menyangka, jika Sehun akan memprovokasi Taehyung malam itu, hingga berakhir dengan hancurnya hubungan Jungkook dan Taehyung. Dan hanya perihal masalah hati saja. Irene nyaris tidak bisa mempertahankan semua yang sudah dia bangun.

Pagi hari ini Irene menghabiskannya bercengkerama random bersama Ayahnya. Dan sepertinya itu akan berlaku untuk hari-hari seterusnya.

Di tempat lain, ada keluarga kecil yang sedang menyantap sarapan dengan penuh bahagia. Dimana Jungkook sibuk mengunyah makanannya bersama dengan Jaehan, Taehyung terlihat sibuk menatapi Jungkook seakan bisa mengenyangkan perutnya.

"Berhenti menatapku. Kamu seperti akan memakanku hidup-hidup."

Terdengar suara Jaehan yang terkikik. Mendengar Jungkook yang bicara seperti tadi, dalam pikiran anak seusia Jaehan itu sangatlah lucu. Hingga Jungkook dan Taehyung yang sadar dengan kesalah pahaman itupun jadi ikut tertawa.

"Apakah kita bisa menikmati hari-hari seperti ini terus, Jungkook...."

"Kenapa tidak ?!. Tapi lain kali aku mau kamu yang lebih dulu bangun tidur dan segera menyiapkan hidangan untuk sarapan. Dan aku yang akan mengurus Jaehan."

Jungkook memasang wajah kesal, tapi itu hanyalah pura-pura. Dan Taehyung menangkap semua maksud dari pria yang sudah rapi dengan setelan pakaian kantornya rapi dan terlihat telaten sekali menangani Jaehan di meja makan.

"Kalau begitu aku menolak untuk kerja lembur."

Jungkook hampir menyemburkan minumannya, untung dia bisa menahannya. Taehyung terlalu frontal di depan puteranya, meski ia mengucapkannya dengan pengucapan yang lain. Dan Jaehan terlihat semakin bahagia di pagi pertamanya yang ia nikmati bersama dengan Daddy dan Pappy nya.

Lalu, haruskah kisah ini berakhir ? Tentu saja. Karena semua sudah mendapati endingnya. Sudah mendapati tujuan harapannya.

Semua telah mendapatkan akhir yang bahagia sesuai dengan porsi mereka masing-masing.








※-END-※

Pati, 9 Juni 2023

Sampai bertemu di book selanjutnya ya dear....

Mungkin endingnya kurang memuaskan. Tapi jika tidak segera aku akhiri book ini, aku akan terus terjebak di cerita ini, sedangkan masih ada cerita yang belum aku selesaikan. Dan juga masih banyak project pdf yang mesti aku kerjakan.

Suatu saat nanti, pasti bakal ada pe revisian. Dan semoga kalian masih setia nongkrongin lapakku.

I love you all, emmuachhhhh

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang