Falling ~ 38

389 65 6
                                    

Dia harus pulang. Cepat atau lambat hal itu pasti akan terjadi. Terlepas siap atau tidak siap, Jungkook telah menyusun tekadnya untuk agar tetap kuat maju menatap masa depan dan juga masalalu secara bersamaan.

5 tahun kemudian~

Perubahan begitu nyata terlihat jelas pada diri Jungkook. Ia telah tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan juga kuat di tengah luka dan duka nya yang meski telah terlewat 5 tahun belum luntur sedikitpun.

Studynya telah selesai dengan lancar. Dia benar-benar mengambil dari pengalamannya sendiri, tentang bagaimana itu bersaing dengan keadaan yang tenang dan menggunakan otaknya untuk bertanding, bukan dengan ototnya.

Dia sempat mengambil magang di salah satu perusahaan besar di Shanghai. Menangani bagian design. Itu sangat menyenangkan. Jungkook mendapati beberapa teman dan rekan di sana. Bahkan kesenangannya itu nyaris membuat Jungkook merasa lupa tentang segala hal di masalalu.

Namun sayangnya itu hanyalah sesaat saja, ketika Jungkook ampir melupakan tentang segala hal yang mengandung luka dan duka.

Pesan singkat yang Jungkook dapatkan dari Irene, membuat hatinya tergerak juga pada akhirnya. Membawa langkahnya pulang kembali menginjak tanah Korea.

Semua ada masanya dan semua ada akhirannya.

Mereka saling berpamitan haru antara Jungkook dan juga Sean. Sean benar-benar pribadi yang hangat meski sedikit random tapi Jungkook suka. Di tambah dengan kondisi Sean yang tidak punya kesibukkan apapun, membuat Jungkook selalu merasa jika Sean tidak pernah meninggalkannya dan selalu di sisinya.

"Tetap perhatian kesehatanmu adik" Itu Yibo yang memberikan tepukan semangat pada pundak lebar Jungkook di lobi bandara.

Jungkook tersenyum dan mengambil satu pelukan dari dokter yang telah menyelamatkan jiwa dan raganya beberapa tahun silam. Jika bukan Yibo yang memberikan diagnosa penyakit Jungkook waktu itu, mungkin raga Jungkook akan selamat, tapi tidak untuk jiwanya.

"Titip Zhan Ge" Cengir Jungkook ketika pelukan telah merenggang dengan langkah yang termundur perlahan.

Bangchan membungkuk hormat pada dua orang di depannya secara bergantian. 5 tahun terakhirnya benar-benar terlewat tanpa terasa. Bekerja untuk Jungkook ternyata tidaklah seburuk yang ia bayangankan. Hanya saja setiap kali sisi rapuh Jungkook datang sebab teringat pada Taehyung, Bangchan pun tak dapat berbuat banyak, bahkan menghiburpun tidak bisa. Bangchan juga adalah orang yang kesepian karena belum bisa melupakan kekasihnya yang telah meninggal. Lalu bagaimana Bangchan akan memiliki kata-kata manis untuk menghibur Jungkook yang sedih.

Pesawat siap lepas landas. Dan lambaian tangan menjadi ritual wajib setiap kali perpisahan di kumandangkan.

"Aku menunggu kabar bahagia dari lalian Zhan Ge, Yibo Ge....." Jungkook berteriak kala jarak sudah semakin jauh dan siluet pun telah semakin menghilang tak terlihat.

Yibo dan Sean saling pandang dan lalu tersenyum bersama. Bayi mereka sudah besar. Merawat adik kecil selama 5 tahun ternyata sangat menyenangkan juga.

"Bagaimana ? Apakah sudah siap menghirup udara Korea ?" Bangchan menggoda Jungkook di dalam pesawat.

"Tentu. Aku punya semuanya. Hanya tinggal menunggu waktu mengambilnya kembali saja" Percaya diri Jungkook yang sontak mendapatkan reaksi menganga dari mulut Bangchan sembari mengucapkan kata 'Semangat' tanpa ada suara yang keluar.

Di Korea sana banyak yang sudah menunggu kepulangan Jungkook. Tak terkecuali Ayahnya sendiri Jeon Sehun.

Jeon Sehun tentu semakin menua dan semakin melemah, dia hanyalah manusia biasa yang mungkin juga bisa mati kapan saja. Penyakitpun perlahan begitu rajin sekali singgah pada tubuh tinggi kekar penuh kobaran semangat itu pada akhir-akhir ini. Dimana tubuh tegap dan gagah kini semakin layu di makan usia. Semangat hidupnya pun perlahan meredup. Dimensia telah merusak semuanya.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang