Falling ~ 43

465 67 2
                                    

Taehyung duduk dengan tidak nyaman pada kursi kerjanya. Harusnya ia mengambil lebih banyak waktu istirahat di rumah, tapi tuntutan pekerjaan mengharuskannya untuk segera datang.

Matanya terpejam. Rasa memeta dunia sepertinya masih berat untuk dijalani Taehyung. Sehingga doa yang tak pantas pun dipanjatkan olehnya, semoga kliennya datang terlambat pada hari ini.

Dia benar-benar tampak lelah. Matanya sayu dan wajahnya layu. Jungkook menghabisinya sampai hampir sekarat. Dan sialnya Taehyung juga begitu sangat keranjingan melakukan hubungan seks bersama dengan Jungkook.

Taehyung memaksa membuka kelopaknya, meski rasa perih mendera irisnya. Mengambil sehelai tissue kering untuk menyeka sudut matanya yang ber air.

Irene sudah berdiri di depannya. Meletakkan beberapa map yang berisi tentang evaluasi kerjanya selama 5 tahun lebih ketika pembangunan renovasi rumah studio milik Jungkook tengah dikerjakan.

"Apa ini ?" Pertanyaan konyol meluncur dari mulut Taehyung. Sudah jelas ia tahu apa yang sedang diletakkan oleh Irene di depannya. Bahkan tanpa perlu membuka isi map itu, Taehyung pun sudah tahu apa isi di dalamnya. Hanya saja, maksut dari pertanyaannya adalah... Ada apa dengan Irene ?.

"Selesaikan sendiri mulai dari sini dan mulai hari ini. Aku masih banyak urusan yang harus aku selesaikan juga segera, atau akan tamat riwayatku" Irene terlihat merapikan setelan jaz dan rok pendeknya. Heals brand terkenal turut serta mempercantik penampilan Irene.

"Mau kemana kamu ? Tak bisakah hari ini kita pergi makan siang bersama ?" Taehyung perlahan menyeret tampilan map itu. Memilahnya acak, dan lalu merapikannya kembali.

Terdengar suara tawa yang sangat tidak bersahabat dari Irene. Dia benar-benar merasa geli mendengar ucapan Taehyung barusan. Kenapa pria di depannya ini begitu sangat naif sekali.

Irene mencodongkan tubuhnya, dan menjadikan tangannya sebagai tumpuan yang diletakkan di atas meja kerja Taehyung.

"Kau pikir aku ini adalah orang yang senggang HAHHH !! Bahkan jika aku benar memiliki waktu senggang itu, maka aku akan lebih memilih untuk pergi ke laborat dokter Namjoon dan meracik obat yang sekiranya bisa membuat Ayahku menjadi gila"

Taehyung menjatuhkan punggungnya pada frame kursi kerjanya. Irene benar-benar mengerikan. Dia wanita gila. Dan wanita gila yang mengerikan itulah yang juga telah merawatnya selama ia mengandung anak dari Jungkook.

"Sampai kapan Irene ? Sampai kapan ini akan berakhir ? Apa kamu tidak lelah ?" Irene menggeleng menanggapi pertanyaan dari Taehyung. Matanya terlihat memerah tanda siap marah. Ada banyak dendam yang Irene simpan untuk Ayahnya sendiri.

"Kamu tidak akan tahu rasanya sampai kamu mengalaminya sendiri Tae~. Dan meski dalam hati aku masih tidak rela karena kamu adikku menjadi gay, tapi tak apalah. Kamu sudah memberikan hadiah yang paling terindah, yaitu Jaehan"

Setelah itu Irene langsung pergi meninggalkan Taehyung di dalam ruangan kerjanya sendiri. Hubungannya dengan Jungkook sudah tentu pasti baik-baik saja, terbukti dengan Taehyung yang tak pulang semalaman. Memangnya mau bermalam dan mengangkang dimana lagi jika tidak bersama dengan Jungkook.

Di lobi kantor Irene bertemu dengan Jungkook. Ada setitik haru dan bangga terpancar dari wajah Irene saat melihat adik kecilnya yang dahulu selalu mengamuk setiap kartu atm nya di blokir sebab penggunaan yang tidak jelas dan melebihi batas oleh Jungkook. Adik kecilnya yang pernah datang memohon padanya agar mau menyayanginya hingga akhir sebagai seorang saudara. Sekarang adik kecilnya itu telah menjadi pria yang dewasa. Dalam batin ada perasaan lega yang melintas. Meski rasa was-was masih saja mengganggu Irene. Setidaknya sekarang pondasi Jungkook sudah lebih sedikit kuat.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang