Falling~2

1.1K 122 11
                                    

Tidak sampai 2 jam setelah Jungkook pergi meninggalkan ruangan kantor Taehyung dengan membawa serta black card nya itu. Taehyung sudah dipaksa harus bertemu dan melihat wajah si bocah begundal itu lagi.

Si biang onar nomor satu. Putra laki-laki satu-satunya keluarga Jeon. Sultan nomor 4 di Negeri ginseng. Pewaris yang diharapkan bisa meneruskan dan menjalankan semua bisnis peninggalan dari Ibunya. Namun apa~ Yang Jungkook tahu dan Jungkook perbuat setiap harinya hanyalah membuat masalah. Yang ujung-ujung nya uang juga yang akan menjadi penyelesaiannya.

"Terimaksih sudah mau datang. Irene Nunna sedang diluar kota bertemu dengan klien, dan Ayah sedang tak mau diganggu." Jungkook menghadap jendela mobil. Membuka sedikit kacanya, hingga terpaan angin begitu terasa menyejukkan menyapu wajahnya yang terdapat banyak lebam dan juga tak sedikit goresan.

Wajahnya kacau dan penampilannya kusut. Tapi tentu itu tak akan mengurangi kadar ke tampanannya.

Samar-samar darah merembes di beberapa bagian wajah nya. Baju warna putihnya pun sudah tak layak untuk di katakan putih lagi. Warnanya sudah menjadi abstrak sebab penuh dengan noda darah yang sudah mengering.

Penuturan Jungkook yang begitu sangat lengkap barusan tadi andaikata diringkas itu, maka maknanya berarti tidak ada satu orang pun, orang terdekat Jungkook yang berada di sisinya.

Dia hanya bocah yang haus akan perhatian dan juga kasih sayang. Hingga membuat onar di manapun Jungkook berada adalah cara ampuh dan mujarab untuk mendapatkan atensi dari keluarganya, terutama Ayahnya.

Akan tetapi agaknya Jungkook harus menelan kecewa kali ini. Nunna sedang berada di luar kota, dan Ayahnya sedang dalam mode tak bisa diganggu.

Suasana hening di dalam mobil. Meski rasa tak nyaman dan canggung melingkupi diri Taehyung, namun ia tetap mencoba berusaha rileks. Sebab Taehyung lebih darikata paham apa yang membuat Jungkook menjadi termenung.

"Sampai rumah segera obati lukamu sendiri. Hobie sedang tidak berada di Seoul." Taehyung memutar kemudinya memasuki halaman rumah yang begitu luas dan besar. Dan Sesorang yang bernama Hobie tadi, itu adalah sekertaris pribadi Jungkook. Sebelum usia Jungkook cukup legal untuk memegang semua pekerjaanya. Maka~Hobie lah yang menghandle nya untuk sampai Jungkook nanti siap.

Mereka pun akhirnya sampai setelah menempuh perjalanan dengan segala kesuyian yang membawa suasana menjadi canggung.

"Iya aku tahu. Hobie Hyung sudah berkabar dengan ku. Yang belum berkabar itu adalah kamu." Jungkook melirik keluar pintu mobil. Disana terlihat jelas sekali ada seorang pria paruh baya yang gagah dan tampan dengan wajah arogant nya tampak seperti sedang menyambut kedatangan nya.

Menyambut kedatangan putra yang berharap bisa dibanggakannya suatu saat nanti.

"Aku ?!." Dan Taehyung dibuat bingung oleh Jungkook. Kenapa dirinya harus berkabar padanya. Urusan pekerjaan tidak ada sangkut pautnya dengan Jungkook. Dan untuk urusan kedekatan... Taehyung dan Jungkook tidaklah seakrab itu.

Lagipula baru berapa jam yang lalu mereka terpisah dengan blck card yang menjadi penutup.

"Iya... Apa sudah kamu batalkan atau belum acara pernikahanmu dengan Irene Nunna ?! Kamu itu Gay pihak bawah, aku yakin itu. Apa kamu berharap kamu masih sanggup menaikki tubuh Nunna ku dan menjamah nya ?!."

BRENGSEK

Rahang Taehyung mengeras, dan ini sudah jauh dari tindakkan yang bisa untuk di toleransi.

"Jeon Jungkook !!." Taehyung geram dan meluapkan segala kekesalannya dengan pada kemudi setir yang kini menjadi sasaran rematan oleh jari jemari lentik nya.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang