Falling ~ 41

514 69 4
                                    

Jungkook menundukkan kepalanya, mendekatkan bibirnya pada telinga Taehyung. Membisikan kata-kata yang sontak membuat seluruh bulu-bulu halus Taehyung berdiri.

"Apa kamu pernah mendengar cauvade syndrome ?. Aku belum pernah mendengarnya sebelumnya, tapi aku pernah mengalaminya. Jadi apapun yang terjadi dan juga yang kamu rasakan selama hamil hingga melahirkan. Aku juga merasakannya"

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Taehyung mendapati dirinya sendiri telah pasrah dengan segala resah dan desah yang sudah ia mulai gemakan. Persetan dengan pertemuannya yang baru berlangsung hanya beberapa menit saja dengan Jungkook. Pada nyatanya rindu yang telah membuncah, sukses untuk meruntuhkan segala ego.

Jungkook menggiringnya perlahan menuju kamar utama yang telah berubah desainnya sejak terakhir kali Jungkook datang. Semuanya sudah berubah menjadi sesuai dengan keinginannya.

Taehyung terengah, kala bibirnya dicumbu tanpa mengenal jeda. Merasakan kenikmatan dari lumatan dan pangutan yang telah dilancarkan oleh Jungkook. Mengantarkan Taehyung pada gelenyar aneh yang sukses membuat darahnya berdesir dan menciptakan rasa panas di sekujur tubuh.

Kemeja yang ia kenakan telah teronggok bak barang tak berguna di lantai. Seiring dengan suara nafas kasar yang terus mengerang sebab terangsang. Niplenya terus menjadi sasaran untuk sementara ini. Dan sumpah demi apapun, Taehyung sangat sensitif sekali hanya dengan sentuhan kecil saja.

Taehyung tak kuasa membuka matanya. Hantaran afeksi yang diberikan Jungkook terlalu memabukkannya hanya dalam hitungan detik. Dan tubuhnya, limbung seketika jatuh terlentang di atas ranjang bersamaan dengan suara nafasnya yang semakin terdengar kasar.

Suasana menjadi tegang dan penuh aura menantang seketika. Ketika bunyi 'Emmphhh' menggema panjang diiringi dengan lengkuhan tubuh dari Taehyung.

Jungkook benar-benar tak memberikan kesempatan sedikitpun untuk Taehyung bergerak. Semua sarafnya seakan dikunci. Dan selain mendesah dan bergerak resah, maka Jungkook tak akan mengijinkannya.

Mata Taehyung membola. Semburat warna merah memenuhi di sekitaran bola matanya. Jungkook telah menghentikkan semua kegiatan yang nyaris membawa Taehyung pada kegilaan.

Tubuhnya ditindih kembali tanpa maksud menyakiti. Jungkook menduduki ke dua paha Taehyung sembari melepaskan tautannya sendiri satu persatu. Memamerkan tubuh atletis yang semakin terbentuk sempurna. Taehyung pun meneguk ludahnya sendiri dengan sangat kasar.

Jungkook tersenyum tipis melihat bagaimana wajah takjub Taehyung yang sedang tampak menikmati menatapi tubuh indahnya. Mengulurkan jemarinya dan membelai lembut pipi dengan semburat warna merah merona. "Aku milikmu. Lakukan apapun yang kamu inginkan padaku"

Taehyung tersenyum kecut dan lalu membuang wajahnya. Masih punya muka kah dirinya. Setelah mendorong Jungkook pada 5 tahun yang lalu dan sekarang ia ingin menarik Jungkook kembali. Taehyung berharap jika dirinya tidak akan sampai mempunyai pikiran yang jahat seperti itu.

Tapi~

Apalah daya. Jungkook tak menaruh sedikitpun rasa sakit hati pada Taehyung, apalagi dendam. Mengingat bagaimana perlakuan Jungkook setiap kali membalas orang-orang yang telah berbuat jahat padanya. Jungkook hanya memiliki cinta yang kian bertambah dan bertumbuh pada Taehyung. Dan selain memberikan cintanya sebanyak mungkin untuk Taehyung, Jungkook tidak tahu hal lainnya lagi.

"Terimakasih sudah mau berbagi rasa sakit denganku sayang" Jungkook menciumi acak bagian bawah perut Taehyung. Membawa desiran darah Taehyung kembali membuncah dan mengakibatkan rasa resah.

Taehyung terlihat terus menahan nafasnya. Kala sapuan bibir Jungkook pada perutnya tak lagi hanya sekedar sapuan bibir lagi. Lidahnya ikut bergerilya disana seiring dengan celana Taehyung yang perlahan telah mulai menuruni kakinya.

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang