Falling ~23

504 71 6
                                    

Taehyung benar-benar tak pulang ke rumah, ia terpaksa harus menuruti Irene, demi apa ? demi siapa ? Tentu saja demi dirinya dan juga demi hatinya.

Tubuhnya butuh istirahat total begitu juga dengan pikirannya. Jika mau egois disini, Taehyung sebenarnya tahu menahu dan tak mau tahu.

Ia datang di kehidupan keluarga Jeon hanyalah untuk menguatkan bisis keluarga dengan cara menjalin ikatan pernikahan bersama dengan putri dari keluarga Jeon, meski pada akhirnya sang putra pun ikut mengacau.

Tapi bukan mengacau yang ini yang dimaksudkan Taehyung.

Dia terlelap benar setelah begitu memasuki kamar hotel nya, mematikan ponsel nya dan juga tak memberikan kabar pada siapapun tentang keberadaannya, bahkan Seojon sekalipun.

Taehyung yakin Seojon pun hari ini tak kan membutuhkan dirinya, mengingat Seojon hampir gila juga dengan pekerjaan nya yang secara mau tak mau ikut terlibat juga dalam pusaran sialan ini.

Hanya akan ada satu orang yang menggila jika tak bisa mendapati keberadaan Taehyung, terlebih lagi dengan kondisi Taehyung yang sedang tak sehat.

"Dimana Taehyung ?!" Tanya Jungkook dengan nada menggertaknya pada Irene.

Jungkook terkejut ketika pulang ke tempat Taehyung, dan yang ia dapati sedang rebahan di kamar adalah kakak perempuannya. Tersenyum mengejek ke arahnya kala mendapati wajah terkejut nya.

Irene mengendikkan bahunya. "Aku juga sedang mencari nya, kupikir dia ada bersamamu"

Netranya memeta dari atas ke bawah penampilan adik nya. Jungkook bahkan belum berganti baju, masih mengenakan baju seragamnya, namun sudah begitu tidak sabaran nya ingin segera bertemu dengan Taehyung.

Jungkook mendengus kasar, ia tak mau berulah pasa Irene untuk sementara ini, Jungkook butuh Irene untuk bisa mendekati Jaehyun, dan Jungkook pun butuh Irene untuk agar mendapat kepercayaan penuh dari Ayahnya. Yang terpenting untuk Jungkook saat ini adalah bagaimana cara untuk mengambil alih tempat terkutuk itu secepatnya, sebelum para bedebah sialan itu menuai hasil dari barang terlarang yang mereka tanam.

Jungkook mendekat pada Irene, mencoba melangkah setenang mungkin. "Nunna..." Panggilnya.

Jelas Irene hanya sedang menyindir Jungkook. Sudah jelas Jungkook masih mengenakan seragam sekolah nya, tapi Irene memberikan sangka nya jika Taehyung mungkin bersama Jungkook.

Irene pun mendongak dan bangkit untuk duduk di tepi ranjang Taehyung, ranjang yang semalam dijadikan tempat Taehyung dan Jungkook bergelut panas penuh desah dan geram.

"Apakah pernikahan mu sudah ditentukan ?" Tanya Jungkook setengah tak penasaran, ia hanya ingin mengalihkan pembicaraan saja. Biasanya Irene akan sangat bersemangat sekali jika di ajak membahas tentang pernikahan nya.

Irene tersenyum senang. "Secepatnya, Eummmm" Pura-pura berpikir. "Mungkin lusa"

Jungkook menggigit pipi dalamnya menahan gemuruh dalam dadanya, tak usah ditanya apakah ia rela atau tidak ? Tentu saja Jungkook tak rela.

"Cepatlah dewasa adikku, agar kau tahu bagaimana kerasnya dunia ini. Eummm dan jangan lupa, terkadang menjadi egois itu sangat menguntungkan"

Irene beranjak pergi setelah mendapati apa yang ia mau, apa itu ? Tentu saja Jungkook. Irene hanya mau memastikan satu hal tentang seberapa dekat atau seberapa jauh nya hubungan antara calon suaminya dengan adiknya, ternyata sudah sejauh itu, yang bahkan Irene pun tak pernah membayangkan nya sekalipun jika dirinya bisa di sentuh oleh Taehyung. Namun sepertinya Taehyung telah menjajakannya semuanya pada adiknya.

Gay sialan !

Bahkan Irene pun juga tak perlu menanyakan apa alasan Jungkook datang menemui Taehyung. Irene terlalu malas untuk mendengarkan penjelasan basa-basi. Namun Irene juga tak sudi jika harus mendengarkan perkataan Jungkook yang datang kesini tentu untuk menemui kekasih nya.

Tidak ! Irene tak mau mendengarkan apapun.

Jungkook menatap kesal punggung kakak nya yang perlahan kian menjauh  menghilang meninggalkan ruangan kamar Taehyung. Ia sadar persaingan apa yang sedang Irene tekankan padanya.

Ini perihal kedudukan di dalam hati seseorang, meski siapapun orang nya juga tahu jika Taehyung dan Irene hanyalah pernikahan bisnis.

Tapi setan manapun juga tetap tidak akan rela jika dihianati oleh pasangan nya, begitu juga dengan Irene.

Jika harta yang diinginkan oleh Irene, maka dengan suka rela Jungkook akan menyerahkan nya pada kakak nya itu. Namun sayang Irene adalah tipikal orang yang tak mau kalah, bahkan meski ia tak sungguh-sunguh mengingin kanya.

Jungkook menekan keyboard ponselnya, menjejerkan nomor yang ia pastikan akan membawakannya pada keberadaan Taehyung sekarang.

'Hyung... Dimana Taehyung sekarang ?'

'Jungkook ?'

'Iya aku Jungkook Seojon Hyung ! Segera lacak transaksi terakhir Taehyung berada dimana ?'

Seojon sedikit merutuk. Baru sesaat lalu ia merasa senang karena Taehyung tak ada menggangguya sama sekali, tapi apa ? Bucin nya Taehyung lah yang malah datang mengacaukan hari tenang nya.

'Tidak ada Jungkook ! Yang menggunakan kartu Taehyung terakhir kali adalah dirimu'

Jelas Seojon dengan nada sedikit kesal.

Jungkook tersenyum di seberang sana dan langsung menutup sambungan telpon itu, segera beralih untuk menghubungi satu orang lainnya lagi.

Taehyung tak menggunakan kartu nya untuk transaksi apapun, sedangkan Jungkook yakin jika Taehyung tak kanlah sesiap itu untuk menyiapkan uang tunai nya. Hanya ada satu orang yang bisa Jungkook pikirkan saat ini, untuk mendapati akhir di penghujung harinya.

'Hobie Hyung... lacak transaksi terakhir Irene nunna'





Bersambung_____

Pati, 11 February 2023

Nikmati saja alurnya ya dear... Meski acak²an nggak jelas

Aku sadar masih banyak hutang nulis, padahal ku udah nulis tiap hari lho.... tapi kok nggak lunas² juga😭😭

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang