Falling~21

585 69 6
                                    

Taehyung terbangun dengan segala rasa sakit yang mendera seluruh tubuhnya. Nyatanya efek rokok yang ia konsumsi kemarin lalu ternyata sangat luar biasa gilanya. Bahkan ketika matanya telah terpejam dan teganya telah terkuras habis. Taehyung masih terus merengek pada Jungkook untuk minta di hancurkan.

Nyatanya~ setelah sepanjang malam ia melakukan pergerumulan panas, efek dari rokok racikan Jaehyun masih jelas terasa bagaimana pengaruh nya. Ini benar-benar dapat membunuh.

Ingin mati saja rasanya berada dalam pengaruh obat sialan. Taehyung sudah bak pelacur binal yang terus saja memanjati tubuh dominannya dan mengais sisa-sisa birahinya. Dalam batin Taehyung sungguh menjerit dan merintih pilu. Bersumpah dari lubuk hati yang paling dalam. Jika Jungkook tak segera menghancurkan Jaehyun bersama semua dengan orang yang membantu Jaehyun selama ini. Maka~ Taehyung akan bertindak dengan caranya sendiri nanti nya.

"Berhenti, kamu sudah lelah. Aku tahu itu." Jungkook menyeka tiap peluh yang jatuh membasahi wajah Taehyung. Menyibak lembut rambut basah nan lembab sebab keringat yang tercucur seiring dengan gerakan tubuh Taehyung yang masih belum berhenti juga menggerakkan pinggulnya. Menaik turunkan tubuhnya, menunggangi penis Jungkook.

Ruangan telah di dinginkan selama semalaman penuh. Tapi suhu badan dari Taehyung tak menurun juga. Bahkan ketika pagi hari datang mengetuk untuk mengajak Taehyung pergi beraktifitas seperti biasa. Nyatanya Taehyung masih saja terus merintih minta di jamah dan masih saja terus mengerang minta dipuaskan.

"Tapi aku sudah lelah Jungkook... Astaga ya Tuhan...."

Taehyung hampir menggila sebab ereksi sialan nya, hingga akhirnya ada ulasan senyum manis yang menghantar dan seolah bisa meleburkan kesakitan Taehyung saat ini.

Jungkook mengambil air putih pada meja kecil yang terletak di samping tempat tidur Taehyung, mendekatkan nya pada Taehyung agar segera diteguk nya beserta dengan satu butir obat yang telah Jungkook genggam sedari semalam usai dia pulang ke rumah dan menemui Ayah nya.

"Minum ini dan kutemani kamu istirahat sebentar, lalu setelah itu kita akan berpisah. Kamu ke kantor dan aku ke sekolah." Jungkook mendorong satu butir obat pereda yang ia dapatkan dari  Seojon. Hasil dari penelitian yang telah Seojon lakukan sampai hampir tak tidur selama berhari-hari itu akhirnya membuahkan hasil juga.

Nafas Taehyung berangsur setabil dengan suhu tubuhnya yang perlahan menurun. Kelopak matanya pun perlahan kembali terpejam. Mengubur rapa-rapat semua pertanyaan yang berterbangan di dalam otak nya.

Tentang apa saja yang terjadi kemarin  di rumah Jaehyun? Dan apa yang terjadi usai dari rumah Jaehyun ?

Kesadaran Taehyung berangsur kacau setelah nikotin berhasil ia hisap dan sesap. Mengantarkan nya pada sebuah fantasy kotor nya. Hingga membuat nya berakhir dengan segala kekacauan di bawah kungkungan Jungkook.

Ia pun menurut sudah, tidur terlelap membuang rasa sakit nya dengan di temani Jungkook yang masih tetap siaga berada di samping nya bersama jemarinya yang seolah tak lelah untuk terus memberikan usapan menenangkan nya pada punggung Taehyung, orang yang jelas terpaut usia banyak dengan Jungkook. Tapi jika sudah seperti ini, Taehyung benar-benar terlihat seperti yang lebih kecil.

Jungkook mengetuk layar hp nya, dan menampilkan beranda dengan angka yang menunjukkan pukul berapa sekarang. 10 : 15 waktu Korea selatan. Dan Jungkook rasa istirahat Taehyung sudahlah cukup.

"Mari kembali ke dunia kita masing-masing baby." Ucap Jungkook seraya mengecup kening Taehyung. Membuat pria manis itupun mulai terusik di dalam tidur nya. Menggeliat malas dan tersenyum dengan samar-samar rengutan pada wajah kusut khas orang bangun tidur.

"Tidak bisakah aku mendapatkan istirahat ku lebih lama lagi Jungkook ?." Taehyung mencoba mengajak Jungkook untuk bernegosiasi.

"Tidak sayang. Kita harus bergerak cepat, jika tidak ?! Maka Ayah ku yang akan mengambil alih situasi."

Taehyung semakin pening dengan segala serentetan alur yang telah membelit dan melilit leher nya. Kenapa semua nya menjadi semakin rumit. Namun meskipun begitu Taehyung pun tetap memantapkan tekad nya menetapkan langkah nya. Untuk saat ini berada satu kubu dengan Jungkook tampak nya lebih menguntungkan.

Jungkook sempat pulang semalam sesaat setelah usai membereskan hasrat Taehyung yang menggebu dan tak bisa di kontrol. Membantunya memberikan orgasme berkali-kali, berupaya untuk mengurangi sedikit rasa sakit Taehyung, dan lalu pulang ke rumah sebagai seorang putra bungsu yang datang untuk mengadu pada sang Ayah.

Jungkook menceritakan semuanya dari awal sampai akhir, bukan karena berharap mendapat iba dari Ayah nya dan lalu mendapatkan bantuan nya, mengingat Tuan besar Jeon adalah orang yang berpengaruh. Akan tetapi Jungkook lebih mengharapkan bahwa Ayah nya akan menggagalkan semua rencana Jungkook.

Dan benar~ mulai terhitung hari ini ada tuan besar Jeon yang mulai mengambil alih perihal rumah studio itu. Dan Jungkook? Biarkan saja dia menikmati masa-masa sekolah nya layaknya anak seusia nya.





Bersambung____

Hai aku kembali ke dalam book yang berjudul falling ini...

Aku nggak ada kabar disini bukan aku yang pergi menghilang entah kemana. Aku masih tetap ada di dunia orange kok... cuman terkadang otak fujho nya ngajak tawur. Cerita satu belum selesai tapi sudah buat cerita baru lagi.

Buat yang mau info-info seputar pdf free maupun ber bayar bisa chat me...

OK?

Falling [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang