4. KANIA

186 39 8
                                    

Kiw...

How r u today Lupii???

Masih semangat 'kan??

Siap buat penuhin komentar di setiap paragraf?

Follow ig & tiktok: allunasshi

♡ Happy Reading ♡

__________________

-Kania-

* * * *


"

Kenapa harus dorong-dorong coba? Padahal cuma mau lihat keadaan dia. Gue tahu, dia bakal di marahin ama Megan. Tapi malah dia marah sama gue, mana itu pipinya memar banget!" 

Kania tak henti menggerutu di dalam mobilnya. 

Siapa bilang bahwa Kania datang hanya untuk meminjam mobil? Tentu tidak! Kania datang hanya untuk berjaga jika Megan akan memukuli Rangga hingga lewat batas. 

Kania memang tak menyukai Rangga, namun ia masih peduli terhadap adik kembarnya yang sangat kaku dan menyebalkan itu. 

Kania mengetikkan sesuatu di ponselnya, lalu mengirim pesan tersebut.

Khaylalup💞


Khay, ke kantor Megan dong. 

Laki lo di pukulin Megan, noh. 

Sana demo!.


Wah, anjrit? Demi?

Bener-bener bapak lo!.

Awas lo Megan, gue botakin pala lo.

Hajaaaaarrrrr.

Kania terkekeh pelan menatap ponselnya. Setidaknya ia bisa meminta bantuan Khayla untuk mengobati luka di wajah Rangga. 

Selesai dengan Rangga, kini Kania memutuskan untuk pulang ke rumah mewah nya. Sebelum Arumi tiba di rumah, ia harus lebih dulu tiba di rumah. Jika tidak, Arumi akan mengomel dan membandingkan antara dirinya dan Rangga. 

Hujan yang perlahan membasahi bumi, memberi rasa nyaman tersendiri bagi seorang Kania Legatta Zerani. Bau petrichor yang begitu menjadi candu bagi seorang pluviophile seperti Kania.

Suara rintik hujan yang membasahi kaca mobil, menjadi melodi indah yang begitu menenangkan hati. Tak ada gemuruh petir di hujan kali ini, seolah alam tahu, bahwa Kania takut akan suara besar dari langit tersebut.

Gerbang kayu berwarna coklat yang tinggi menjulang terbuka lebar saat ia membunyikan klakson mobilnya. Kania langsung bergegas hendak menuju kamarnya, menghindari pertemuan dengan Arumi. 

Namun, sialnya, wanita itu sudah berdiri di depan pintu dengan tangan bersedekap dada. 

"Dari mana?" dua kata sakral bagi Kania.

"Jajan." Balas Kania singkat.

"Jajan apa? Cowok?" sarkas Arumi.

Karena Dia Perempuan. | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang