3. RANGGA

229 46 8
                                    

Haiii Lupiii💅

How r u today?

Masih kuat 'kan? Yuk bertahan sedikit lagi. Jangan nyerah dulu yaa<3

Untuk apapun yang terjadi hari ini, besok, lusa, dan seterusnya, semangat terus!! Jangan nyerah okee💞

Kalau kamu butuh telinga buat mendengar semua hal yang mau kamu ceritain, boleh kok kamu cerita ke aku. Aku ada di IG: allunasshi

Happy reading♡

________________

-RANGGA-

* * * *

Rasa cemas dan takut menyelimuti Rangga. Cowok yang mengendarai Mercedes AMG GTR berwarna hitam dengan kecepatan tinggi di atas rata-rata itu berapa kali mengumpati para pengguna jalan yang ada di depannya. Begitu Arogan.

Tin!! Tin!! Tin!!

Suara klakson di belakang mobilnya membuat Kania melirik sinis dari pantulan kaca mobil. Hingga seulas senyum lick menghiasi wajah cantiknya.

Brumm!!

Kania memijak pedal gas nya semakin cepat, menghalangi jalan Rangga, hingga membuat cowok itu semakin frustasi menahan emosi.

"Anjing!" umpat Rangga tak tertahankan, menaikkan angka kecepatannya. Menyalip Kania dengan begitu mudah. Keadaan jalanan yang sudah memasuki area perumahan, dan lengang membuat kedua saudara kembar itu leluasa di jalanan.

Rangga tiba lebih dulu, membanting kasar pintu mobil nya, menatap Kania  dengan nyalang. Kania turun dari mobilnya dengan satu tangan memegang minuman rasa matcha, dan tas tersampir di satu pundak.

"Keren juga mobil, lo. Gue mau beli juga deh." Ujar Kania santai, membuka pintu mobil Rangga guna melihat isi dalamnya.

"Gila!" maki Rangga pelan, hingga akhirnya melangkah masuk ke dalam rumah.

"Kalau gue udah beli, kita balapan lagi, ya?" teriak Kania, setengah tertawa. Yang dibalas acungan jari tengah oleh Rangga.

Kania tertawa pelan, hingga akhirnya ikut melangkah masuk ke dalam rumah. 

Rangga membanting kasar pintu kamarnya yang didominasi warna hitam dan putih. Melempar asal tas nya, dan merbahkan tubuh di atas kasur. Matanya melirik jam di dinding, sudah menunjukkan pukul lima sore. Yang artinya kurang lebih 3 jam lagi orang tuanya akan pulang dari kantor.

Dan waktu terburuk dalam hidup Rangga hari ini, akan dimulai kembali.

Tok ... tok ... tok ... .

Pintu kamarnya di ketuk, dan Rangga tahu siapa yang mengetuk. Jadi cowok itu abaikan.

Tok ... tok ... tok ... .

Masih ia abaikan.

Tok ... tok ... tok ... .

Karena Dia Perempuan. | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang