23. Bertengkar

104 23 1
                                    

Haloo Lupiii💖

Siap utuk lanjut baca cerita ini?

⚠️ PART MEMANCING EMOSI ⚠️

Vote, komen, dan follow dulu.

♡ Happy Reading ♡

___________________
________

-Bertengkar-

* * * *

Cowok berkaus putih dan celana pendek hitam di atas lutut itu tampak fokus pada buku-buku di hadapannya. Kacamata bertengger di hidung mancung cowok itu, matanya tak sedikitpun beralih dari buku. Besok ujian kenaikan kelas, dan Rangga harus mendapat nilai sempurna.

"KYAAAA!!!! GILA GUE GILAAA!!"

Teriakan Kania merusak fokus belajarnya. Cowok itu menggeram kesal, membanting pena di tangan ke atas meja, melangkah besar keluar kamar.

"BERISIK KANIA! GUE LAGI BELAJAR!!" teriak Rangga di depan pintu kamar Kania.

"BODO AMAT!! JANGAN GANGGU KESENANGAN GUE!!" Kania balas berteriak dari dalam.

Rangga yang kesal lantas membuka pintu kamar Kania kasar, tampak gadis itu memukul-mukul kasur tak jelas sambil berteriak seperti orang gila.

"JANTUNG GUEEEE!!! HMMHHPPP!!"

Rangga menutup kepala Kania dengan bantal hingga gadis itu memberontak.

Plak!!!

Kania memukul kepala Rangga keras, hingga cowok itu melepas bantal yang membekap kepala Kania.

"Hah ... hah ... hah ... anjing!" maki Kania meraup udara sebanyak-banyaknya.

"Berisik banget lo!" cercah Rangga kesal, cowok itu menukik alis tajam, melayangkan tatapan permusuhan pada Kania.

"Ganggu kebahagiaan gue aja lo! Gue lagi seneng tau!"

"Berlebihan! Bipolar lo kambuh mampus!" omel Rangga, yang sudah hafal dengan kebiasaan Kania. Jika gadis itu senang secara berlebihan, maka dapat dipastikan beberapa hari kemudian gadis itu akan mengalami fase depresi, usai fase mania dari bipolar yang diidapnya.

"Apa Sih lo? Sedikit-sedikit bipolar gue mulu yang di sebut! Gue tau kok gue sakit mental, gausah lo ingetin lagi!" Kania berujar tak suka.

"Lo kalau fase depresi lo kambuh, gue ikutan stress! Lo nangis-nangis, gak mau makan, gak mau sekolah, mau mati. Kaya gak ada gairah hidup!"

"Berisik lo! Sana keluar. Ganggu aja." Kania merangkak turun dari kasurnya, mendorong Rangga keluar dari kamarnya sekuat tenaga.

"Belajar lo, besok ujian!" peringat Rangga, sebelum cowok itu kembali ke kamarnya.

"Iya beris-"

Prang!!

Kania dan Rangga terdiam sesaat, dua tiga detik kemudian berlari cepat menuruni tangga. Tampak di bawah sana Arumi membanting vas bunga besar yang menjadi hiasan rumah.

"KAMU SELINGKUH 'KAN MAS?!" suara Arumi menggelegar ke seluruh antero rumah. Kania dan Rangga berhenti di anak tangga terakhir, saling tatap satu sama lain.

"Mah?" panggil Rangga, namun Arumi abaikan.

"JAWAB AKU! KAMU SELINGKUH SAMA PEREMPUAN TADI 'KAN MAS?!"

Karena Dia Perempuan. | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang