Anyeong Lupiii♡
Karena semalam wattpad aku error dan cerita yang aku publish tiba" jadi draf, aku up part ini jugaa.
♡ Happy Reading♡
___________________
-Khayla itu baik-
* * * *
"Kania, maafin gue. Semoga selamat deh, lo." Khayla berucap seorang diri, merapalkan do'a untuk sahabat satu-satunya yang tengah berhadapan dengan Gael. Cowok kaku berparas tampan, pujaan para siswi, guru, bahkan janda ibu kantin SMA Fatamorgana.
"Andai aja gue belum oleng ke Rangga, pasti Gael yang gue gebet." Gadis itu terkikik saat mengucap nama Rangga.
Bahkan dengan menyebut nama cowok yang ia suka saja, sudah membuatnya begitu senang.
"Apa gue samperin aja dia, ya?"
Khayla tampak menimang, hingga akhirnya memutuskan ke rooftop untuk mencari Rangga. Gadis dengan rambut sepunggung itu berjalan gontai menaiki satu persatu anak tangga hingga akhirnya tiba di rooftop.
Matanya melihat ke sekeliling, dan berhenti pada sosok cowok yang duduk di salah satu kursi kayu, dengan wajah ditutup buku. Khayla berjalan mendekat.
"Gimana pipi lo?" tanya Khayla, mendudukkan diri di samping Rangga.
Cowok itu mengangkat buku di wajah nya, menatap Khayla sekilas. Lalu kembali menutupi wajahnya dengan buku.
Khayla tak bertanya lagi, berjalan menuju pinggiran rooftop. Menatap ke bawah sana, tampak banyak murid berlalu lalang. Hembusan semilir angin bercampur udara hangat matahari menyapu lembut wajahnya. Membuat rambut gadis itu ikut bergerak mengikuti irama angin.
Khayla mencepol asal rambutnya, membiarkan angin semakin leluasa menyapa wajah nya yang cantik. Netra yang terlihat hitam di dalam ruangan, berubah coklat saat terkena sinar matahari. Sungguh mata yang indah.
Rangga memperhatikan Khayla dalam diam, ada desiran aneh dalam hatinya setiap kali menatap gadis itu. Saat Khayla menyentuhnya, maka dada nya akan bergemuruh, dan jantungnya akan terpacu cepat. Tak jarang pula, Rangga bersemu karena sikap manis Khayla yang terkadang bisa menjengkelkan.
Brakh!!
Pintu rooftop dibuka kasar oleh tiga orang cowok, yang sudah ditebak adalah teman-teman Rangga.
"Eh? Bos lagi mojok? Sorry bos, kita gatau." Ceplos seorang cowok dengan bandana di kepalanya.
Rangga tak menjawab, berjalan ke arah Khayla yang menatap heran ke arah tiga teman Rangga. Walaupun sudah tahu akan tabiat aneh ketiga teman Rangga. Tetap saja, Khayla merasa heran, mengapa Rangga mau berteman dengan tiga makhluk aneh itu?.
Khayla terkejut saat ikatan rambutnya ditarik oleh Rangga.
"Kenapa?" tanya Khayla, cengo.
"Turun." Titah Rangga dingin, Khayla mengangguk saja. Mematri langkah untuk pergi dari rooftop.
"Neng Khayla, cakep bener Neng. Mau gak selingkuh sama aa' Afdal?" goda cowok lainnya, yang memegang semangkuk mie rebus dengan berbagai topping aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Dia Perempuan. | END |
Teen FictionBagaimana jadinya jika kamu, terlahir sebagai seorang perempuan tetapi tak pernah diharapkan? Hadirmu nyata namun semu. Akankah kau sanggup untuk bertahan hingga mendapat pengakuan?. Permasalahan remaja tak melulu tentang cinta, ada juga tentang mer...