11. Luas

124 29 3
                                    

Hello guys.

Hw r u tday?

Dnt frgt to supp me, i think u knw wht i mean, right???

♡ Happy Reading ♡

________________________

-Luas-

* * * *

"Gue gak usah sekolah, deh." 

"Sekolah, Khayla! Sebentar lagi ujian naik kelas. Kalau lo ketinggalan pelajaran gimana?" 

"Biarin lah, gak peduli gue."

"Sekolah! Nanti pulang sekolah aja ke sini lagi."

"Tapi pulang sekolah jam empat sore, lama! Lo sendiri di sini." 

"Gue bis—"

"Ih! Lepas Rangga!" kesal Khayla saat kerah baju sekolah nya ditarik oleh Rangga. 

"Gue berangkat, kalau butuh apa-apa telpon." Ujar Rangga tanpa menatap Kania, cowok itu menyeret Khayla keluar dari ruang inap Kania.

"Hati-hati!" kekeh Kania, yang merasa lucu menatap kedua orang itu. Khayla yang lebih pendek dari Rangga, terlihat seperti anak kucing. 

"Jangan mati dulu lo!" teriak Khayla, sebelum pintu itu benar-benar ditutup rapat oleh Rangga.

"Ngeselin banget! Di kira gue anak kucing apa!" kesal Khayla, tak terima karena diperlakukan seperti itu oleh Rangga.

"Berisik, pendek!" 

"Gue 150cm itu gak pendek ya! Lo aja yang titan!" sinis Khayla tak terima.

Rangga mengulum senyum, mengabaikan gadis Khayla yang mengoceh panjang. Berjalan dengan kaki dihentakkan, dan pipi yang digembungkan lucu.

"Dasar anak monyet!" maki Khayla setengah berbisik, namun Rangga masih dapat mendengarnya dengan jelas.

"Ulang!" 

"Anak monyet!"

Cup!!

"Ngomong kasar lagi, gue cium sampai sesak nafas lo. Ini peringatan pertama."

***

Sejak kejadian di koridor rumah sakit tadi pagi, Khayla menghindari Rangga. Bahkan saat di kelas, gadis itu tak melirik Rangga sedikitpun. 

Bel istirahat berbunyi, Khayla menyimpan alat tulis nya tanpa berniat ke kantin. Khayla melirik Rangga dari ekor mata, cowok itu terlihat biasa saja, seolah tak terjadi apapun antara mereka. Bahkan meliriknya saja tidak! Rangga berjalan keluar kelas begitu saja.

"Bisa-bisanya dia cuek setelah ambil first kiss gue!" sinis Khayla pelan.

"Lo temen Kania, 'kan?" tanya cowok yang baru saja masuk. 

"Iya, kenapa?" tanya Khayla, menatap datar pada Gael.

"Dia gak masuk?"

Karena Dia Perempuan. | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang