19. Reani

100 22 3
                                    

Haloo Lupiii💖

Siap utuk lanjut baca cerita ini?

⚠️ PART MEMANCING EMOSI ⚠️

Vote, komen, dan follow dulu.

♡ Happy Reading ♡

___________________
_____

-Reani-

* * * *


"

Papa?"

Kania menyipitkan mata guna mempertajam penglihatan, netranya yang tak sengaja menangkap sosok familiar itu membawa kakinya melangkah lebih dekat.

"Ih, Bunda!" gadis itu merengek saat sang bunda menggodanya.

"Anak Ayah udah ngerti cinta-cintaan."

Tunggu.

Apa? Anak ayah?.

"Ngapain?" suara Kania terdengar dingin memasuki timpani. Megan yang semula asik tertawa, sontak berhenti dan mengalihkan pandangan pada Kania.

"Aku tanya, Papa lagi ngapain?" ulang Kania, sebisa mungkin menahan gejolak emosi di dalam hati.

"Kania, deng-"

"Dengerin penjelasan Papa dulu?!" serobot Kania cepat. "Penjelasan apa? Penjelasan kalau Papa selingkuh dari Mama?!" Kania menaikkan satu oktaf nada suara nya, hingga beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka.

"Suara kamu! Kecilkan." Desis Megan.

Kania tertawa hambar. "Kenapa? Malu ketahuan selingkuh?!"

"Lo apa-apaan sih?!" bentak Reani kesal.

Kania menatap Reani tajam. "Harusnya gue yang tanya sama lo, LO APA-APAAN?!" Kania berteriak, habis sudah kesabarannya.

Gael yang mendengar itu sontak berjalan mendekat.

"Kamu jangan bentak-bentak anak saya, ya!" Sarah balas membentak Kania.

"Anda jangan ngerebut suami orang, ya!" Kania menirukan cara bicara Sarah tadi.

"Kania, ayo keluar. Kita bicarakan baik-baik." Megan berusaha menenangkan Kania.

"Aku rasa hubungan kita gak seharmonis itu untuk ngomong baik-baik!" Megan mengepal tangan saat Kania berkata demikian. "Kenapa? Papa kesal karena gak bisa nampar aku di depan keluarga cemara Papa? Tampar Pa! Tampar! Biasanya Papa juga mukul aku bukan cuma sekedar tampar!"

Kania menunjuk luka di kepalanya. "Masih ingat sama apa yang Papa lakukan? Ayo, ulangi!" Kania menunjuk gelas di atas meja. "Lempar!"

Prang!!

Bukan Megan yang melempar, melainkan Kania. Gadis itu melempar gelas itu ke atas meja, hingga makanan dan benda kaca lainnya jatuh ke lantai dan ikut pecah.

"Lo gila ya?!" sentak Reani.

"LO SAMA NYOKAP LO YANG GILA! UDAH MISKIN GAK TAHU DIRI! MENDING JUAL DIRI DARIPADA NGEREBUT LAKI ORANG! JAHANNAM!" maki Kania menggebu-gebu.

Plak!!

Satu tamparan melayang di wajah Kania, Reani menamparnya.

"Anjing!"

Karena Dia Perempuan. | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang