Hari ini waktunya persidangan. Penentuan dari sebuah kasus, itupun kalau mendapat langsung hasil akhirnya dari hakim. Tapi semoga saja hanya sekali persidangan selesai. Semua orang sudah berkumpul dan duduk di tempatnya masing - masing.
Awalnya semua berjalan lancar, apa yang di ceritakan Karina tidak di sangkal oleh pelaku. Tapi semuanya menjadi rumit, saat Alex kaka dari Karina tidak mengakui kalau dia menghubungi pelaku.
"Dia mengelak ?" Tanya Junho
"Otaknya tidak waras. Bukanya sama saja dia memberikan keterangan palsu." Ucap Eunji
"Mukanya tanpa dosa sekali." Timpal Moonbyul
Junghwan si pelaku sudah ingin maju saja menghajar Alex disana. Bisa - bisanya dia mencoba kabur sendirian. Padahal semua ini berasal darinya. Bahkan sampai hakim harus membuat orang - orang tenang.
"Appa." Lirih Karina
Karina memegang lengan Kiyong, dia merasa ketakutan sekarang. Kiyong langsung mengusap lembut lengan Karina untuk menenangkanya.
"Tidak perlu takut, semuanya akan baik - baik saja."
Persidangan di pertengahan memang menjadi alot karena kesaksian Alex. Tapi akhirnya sidang berakhir dengan kemenangan dipihak Karina. Junghwan membiarkan Alex dengan kesaksianya. Lebih tepatnya dengan sengaja membiarkanya, karena akan ada waktunya Junghwan akan balas dendam atas apa yang sudah Alex lakukan.
Satu persaru orang mulai keluar dari ruangan, Nana dan Kiyong pergi menemui pengacara mereka dulu. Sedangkan Karina menunggu bersama Changwook dan Yoona.
"Sudah jauh pun tetap saja membawa kesialan."
Karina tau suara itu suara lelaki yang seharunya menjadi ayahnya, tapi Karina tidak berani untuk melihat kearah sumber suara.
"Maaf, apa anda ada perlu dengan Karina ?" Tanya Yoona
"Wah, kurang dari 1 bulan sepertinya kau sudah berhasil banyak mencuci otak orang lain. Aktingmu benar - benar harus di apresiasi."
"Kalau anda kesini hanya untuk berbicara hal tidak penting, sebaiknya anda pergi." Ucap Changwook
"Dia harus bertanggung jawab !"
"Kau mau minta anakku bertanggung jawab apa ?!"
Kiyong langsung menghampiri Karina saat melihat dua lelaki mendekat pada Karina. Bahkan Kiyong dan Nana langsung berdiri tepat di hadapan dua orang itu.
"Apa katamu dari anakmu ? Lucu sekali. Kalian sudah berhasil di cuci otak olehnya ? Aku beritau kalian, jangan mau terlibat apapun denganya. Atau kalian akan menyesal. Dia hanya anak pembawa sial."
"Mungkin untukmu begitu. Tapi tidak untuk keluargaku. Urusan kalian sudah selesai kan disini, pergilah. Waktu kalian yang berharga akan semakin terbuang kalau tetap berada disini."
"Sudahku bilangkan dia harus bertanggung jawab. Dia sudah menyeret anakku kedalam kasusnya sendiri !"
"Yang menyeret anakmu itu si pelaku, bukan Karina. Lagi pula akting kalian sudah berhasil kan untuk lolos dari tuduhan. Kalian masih mau meminta ganti rugi apa ? Upah kalian hari ini karena tidak pergi bekerja ?"
"Memangnya kau mau membayarnya ?"
"Tentu saja tidak. Untuk apa aku harus membayar upahmu. Itu urusanmu sendiri, dan anakku juga tidak perlu bertanggung jawab untuk itu. Kalian harus sadar dengan posisi sekarang."
Orang - orang di sebrang Kiyong tidak berbicara apapun lagi. Kiyong sendiri juga memilih membawa keluarganya pergi. Mereka juga sudah selesai dengan urusan mereka disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unite
FanfictionSebenarnya kalian hanya butuh 'Lingkungan' dan 'Orang - Orang' yang tepat. Kalian mungkin kadang merasa terasingkan, tidak di terima sekitar, di perlakukan tidak adil, atau di acuhkan. Dan hal kurang baik lainnya. Disisi lain ... Disaat kalian berad...