Saat Yeonjun bangun di pagi hari, yang dia lihat pertama kali adalah adik laki - lakinya yang tidur di ranjang persakitan sama sepertinya tepat di sebelahnya. Karena Jeno menolak untuk pulang, dan memilih di kurung di rumah sakit bersama kakanya. Alhasil ada dua pasien sekarang di ruangan.
"Kenapa sayang ?"
Karina melihat kearah Yeonjun.
"Masam begitu wajahnya. Kan sudah janji tidak akan bolos kelas hari ini."
Ya memang benar Karina sudah kepalang janji pada kakanya. Tapi hatinya belum rela untuk pergi beraktivitas.
"Kemari."
Karina berjalan dengan lesu, mendekat pada Yeonjun. Yeonjun merapihkan rambut Karina perlahan.
"Membolos terus juga tidak baik. Oppanya kan sudah tidak apa - apa, tinggal pemulihan saja. Yang lain juga bergantian menjaga disini. Nanti malam kan bisa menginap lagi."
"Ne ..."
"Berangkat dengan Appa ?"
"Jinnie Oppa."
"Memangnya dia tidak bekerja ?"
"Mengatarnya tidak akan sampai 1 jam Hyung."
Yeonjun melihat Hyunjin yang sudah bersiap untuk mengantar Karina pergi kuliah.
"Kan aku hanya bertanya."
"Eomma sebentar lagi kembali dari kantin, Appa ada rapat dan sudah berangkat."
"Oke."
"Aku tau Hyung juga pasien sekarang, tapi tolong di jaga pasien baru disebelah sampai Eomma datang."
Yeonjun langsung melihat kearah Jeno yang masih tidak bergeming dalam tidurnya. Padahal sejak tadi mereka mengobrol tidak menggunakan suara yang pelan.
"Sudah cepat berangkat, telat nanti."
"Oppa aku berangkat dulu."
"Ne, kalau mau di jemput Hyunjin lagi langsung telfon saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unite
FanfictionSebenarnya kalian hanya butuh 'Lingkungan' dan 'Orang - Orang' yang tepat. Kalian mungkin kadang merasa terasingkan, tidak di terima sekitar, di perlakukan tidak adil, atau di acuhkan. Dan hal kurang baik lainnya. Disisi lain ... Disaat kalian berad...