"Jinnie Hyung, ikut denganku. Ada yang ingin aku bicarakan."
Semua orang yang ada di ruang keluarga lang melihat kearah Jeno yang baru saja pulang.
"Ada apa?" Tanya Yeonjun
"Palli Hyung."
Jeno tidak menanggapi pertanyaan Yeonjun kali ini.
"Sabar, mau bicara dimana?"
"Diruang kerja."
Jeno berjalan duluan, diikuti Hyunjin di belakangnya. Bingung adalah satu kalimat yang menyeruak disana. Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba saja suasana dirumah berubah menjadi begitu dingin.
"Aku baru saja diabaikan."
"Jeno tidak membawa pistol kan?"
"Appa!" Rengek Karina
Bisa-bisanya disaat seperti ini Kiyong malah menambahkan bumbu penyedap lainnya.
"Bagaimana kalau kita intip?"
"Eomma malah memperkeruh suasana nantinya. Mereka sudah besar eomma."
"Halah, eomma juga tau jantungmu sedang was was sekarang! Pura-pura santai begitu!"
"Coba kita ingat-ingat, mungkin ada sesuatu yang kita lewatkan."
"Tapi, beberapa hari kebelakang tidak ada hal yang aneh appa. Jeno oppa seperti biasanya, Jinnie oppa juga."
"Hhmm .... antara penasaran dan khawatir menjadi satu." Ucap Kiyong
"Selalu ada saja kejutan di rumah ini." Ucap Nana
Sementara diruang kerja, Hyunjin sudah mengambil posisi duduk dengan manis sedangkan Jeno masih berada di posisinya yang tetap berdirim
"Jadi ada apa? Ada yang sakit? Kau terluka?"
Jeno merogoh saku celananya, dan menyimpan 3 lembar photo keatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unite
FanfictionSebenarnya kalian hanya butuh 'Lingkungan' dan 'Orang - Orang' yang tepat. Kalian mungkin kadang merasa terasingkan, tidak di terima sekitar, di perlakukan tidak adil, atau di acuhkan. Dan hal kurang baik lainnya. Disisi lain ... Disaat kalian berad...