Sebenarnya kalian hanya butuh 'Lingkungan' dan 'Orang - Orang' yang tepat.
Kalian mungkin kadang merasa terasingkan, tidak di terima sekitar, di perlakukan tidak adil, atau di acuhkan. Dan hal kurang baik lainnya.
Disisi lain ...
Disaat kalian berad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eungh ..."
Yeonjun membuka matanya dengan berat. Tengkuknya terasa sangat sakit, kepalanya juga terasa sangat pening. Entah berada dimana dia sekarang, dengan keadaan lengan terikat dan mulut di sumpal.
Hal terakhir yang Yeonjun ingat adalah saat orang - orang dari mobil yang mengikutinya tiba - tiba memaksanya keluar dari dalam mobil. Dan selanjutnya hanya, kegelapan.
Yeonjun mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya. Yeonjun bisa mengenali kalau itu bukan suara sepatu lelaki. Itu seperti suara sepatu ibunya, sepatu tinggi seperti milik ibunya.
"Sudah bangun ternyata."
Yeonjun mengangkat kepalanya melihat seseorang yang baru saja bicara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeonjun menatap nyalang pada orang didepanya.
"Long time no see in person, Mr President Director Jang Yeonjun."
Rasanya kalau tidak ingat dia seorang wanita, Yeonjun ingin sekali menghajarnya. Wonyoung mengambil satu kursi dan duduk di depan Yeonjun.
"Jujur saja, sebenarnya aku tidak suka melakukan hal seperti ini. Benar - benar tidak mencerminkan diriku."
Ingin rasanya Yeonjun mengumpat tepat didepan wajahnya.
"Tapi ... kau yang bermain api terlebih dahulu. Jadi semua ini bermula darimu. Apa kau tau betapa sulitnya aku sekarang, karena ulahmu ?!"
Wonyoung terlihat sangat kesal sekarang. Wonyoung berdiri dari tempatnya dan menarik kasar rambut Yeonjun kebelakang.
"Karena ulahmu ! Hidupku berantakan ! Aku kehilangan pekerjaan, dan sulit mendapatkan pekerjaan di tempat besar ! Semua tempat menolakku, karena rumor yang kau sebarkan !"
Wonyoung melepaskan kain yang menutup mulut Yeonjun dengan kasar.
"Bercerminlah sebelum mengumpati seseorang."
"Yak ! Kau pikir, kau sesuci itu ?!"
"Memangnya kau sendiri sesuci apa ? Kau bilang tadi, hidupmu sulit ?"