16. End Of Abuse

346 54 9
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*
                

"Nuna____aku dilecehkan nuna" wajah hangat eomma seketika berubah menjadi pucat ketika aku mengucapkan hal yang selama ini menggangguku, aku tahu eomma pasti terkejut mendengarnya.

"Sejak kapan?"

"Empat tahun yang lalu eomma" eomma memejamkan matanya lalu memijat keningnya.

"Pantas saja___" aku tidak mengetahui maksud perkataan eomma sehingga aku hanya diam saja, eomma pasti sangat terkejut.

Aku menundukkan kepalaku masih dengan memainkan jariku.

"Tapi aku tidak pernah mengatakan ini pada siapapun eomma, bahkan papa sekalipun" aku melihat kaki eomma yang berjalan mendekatiku namun aku masih tidak berani mengangkat kepalaku, hingga jari eomma menggenggam jariku aku baru berani mengangkat kepalaku.

Eomma tersenyum sangat hangat menatapku membuat perasaanku kembali sedikit tenang.

"Kookie-ah, eomma mohon jangan katakan apapun pada papa ya, kalau papa tahu tentang ini pernikahan eomma dan papa pasti berantakan. Eomma janji akan mengurus Joohyun, eomma akan pastikan Joohyun tidak akan berani menyentuhmu lagi, kamu bertahan sebentar ya"

Sebentar lagi? Sampai kapan?

Senyumku seketika menghilang, aku tidak menyangka eomma mengatakan hal itu padaku, bukan aku tidak mengerti situasinya namun eomma menyuruhku untuk bertahan sebentar lagi setelah aku menahan ini selama empat tahun?

"Kookie-ah eomma mohon, percayalah pada eomma dan jangan katakan apapun pada papa" aku menghela nafasku panjang sebelum akhirnya mengangguk.

Aku akan mencoba percaya pada eomma, walaupun begitu selama ini eomma selalu menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu jadi aku akan merasa sangat bersalah jika karena masalahku pernikahan eomma dan papa terancam.

👣👣👣👣

Satu minggu berlalu, malam itu nuna tidak pulang sehingga aku tidak perlu mengalami malam sulit seperti biasanya walaupun aku masih tidak bisa tidur, hingga hari ini ia pulang pagi-pagi sekali dalam keadaan acak-acakan sepertinya dia mabuk semalam.

Sejak ia pulang aku tidak bertemu dengannya bahkan hingga tujuh hari berlalu aku tidak pernah bertemu dengannya walaupun kami satu rumah, dia juga tidak pernah lagi menyelinap ke kamarku seperti biasanya, sepertinya eomma menepati janjinya padaku dan aku bersyukur akan hal itu.

Walaupun begitu aku masih kesulitanulit tidur karena perasaan tidak aman yang selalu menyelimutiku, namun rasanya malam ini berbeda.

Tiba-tiba saja aku merasakan rasa pusing teramat yang menyerang kepalaku, tubuhku panas dingin membuatku merasa tidak nyaman hingga akhirnya aku tertidur.

Entah bagaimana ceritanya ketika aku terbangun tubuhku sudah terikat di tepian ranjang seperti beberapa hari yang lalu dengan tubuh berlutut di sisi ranjang, bajuku sudah raib sedangkan di depanku nampak nuna yang tengah duduk dengan kaki bersilang di atas sofa, tangannya bersedekap dada sedangkan tatapannya nampak seperti meremehkanku, apa neraka ini akan kembali aku rasakan malam ini?

"Sudah bangun eoh? Bagaimana rasanya tubuhmu? Pasti panas sekali kan?" Bagaimana dia bisa mengetahuinya?

Kaki yang mengenakan high heels itu terangkat mengusap kemaluanku yang entah sejak kapan sudah menegang, bagaimana bisa?

"Ini hukuman karena kamu sudah berani mengadu pada eomma. Kau tahu aku dimarahin habis-habisan sama eomma, uang jajanku dipotong, fasilitas yang biasa aku dapat dihilangkan kalau aku masih berani menyentuhmu, tapi ya___kamu adalah harta karunku jadi aku tidak akan pernah melepaskanmu. Berhari-hari aku memikirkan cara yang tepat untuk menghukummu dan kini aku sudah menemukan caranya. Jeon Jungkook, kamu tidak akan pernah bisa lepas dari jeratanku, kamu ingat itu"

Sofure (Soine Furento) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang