BSS- 29

30 9 0
                                    


Happy reading ❤️

~~~~~

Ustadz Mahmud celingak-celinguk ditempatnya. Angin ringan yang menerpa dirinya membuat pria baya itu menjadi merinding dan menatap sekitarnya. Hanya ada beberapa santri yang biasa lewat dan memberinya sapaan salam.

"Makhluk halus macam apa itu?" gumamnya tak jelas.

Ustadz Mahmud yakin, tadi ada sesuatu yang lewat disampingnya. Tapi apa itu? Dirinya terlalu fokus mencari sebelah sandalnya yang terdampar dalam jarak yang sedikit jauh didepan mushollah.

Ustadz Mahmud kembali berjalan dan membuang semua pikiran buruknya.

"Assalamualaikum!"

Sebuah sapaan membuat langkahnya terhenti. Sekitar lima orang berseragam menghampirinya, kalau tidak salah lihat mereka adalah polisi.

"Maaf mengganggu, Ustadz. Apakah anda melihat beberapa orang asing yang memasuki tempat ini?" tanya polisi itu.

Dalam kebingunannya, Ustadz Mahmud mengernyit halus. "Maaf, disini hanya ada santri yang sedang belajar. Orang asing tidak mungkin datang ketempat ini jika tak punya tujuan!" ucapnya.

"Tapi kami yakin, anak-anak itu berlari masuk ke pesantren ini!"

"Saya sudah lama berdiri disini, tidak ada orang asing yang masuk, Pak. Anda mungkin salah lihat," sanggah Ustadz Mahmud.

"Kalau begitu, biarkan kami menyelidiki tempat ini sebentar!"

Saat polisi itu hendak memasuki Masjid, tangan Ustadz Mahmud bergerak menghalanginya. Tatapan matanya menatap kedalam yang mana beberapa santrinya sedang melakukan ibadah.

"Sebaiknya simpan senjata anda jika ingin masuk kedalam rumah Allah. Didalam, ada orang yang sedang beribadah, saya khawatir mereka jadi tidak khusyuk karena keberadaan, anda!" jelasnya.

Terdengar helaan napas polisi tersebut hingga memutuskan untuk mengintip saja dari luar. Hanya ada tiga orang yang sedang melaksanakan shalat. Namun, yang membuatnya sedikit curiga adalah saat mengamati ketiga orang tersebut yang sangat lama bangkit dari sujudnya.

Polisi itu menyipitkan matanya masih mengamati orang yang berada didalam musholla. Hingga beberapa detik kemudian, kecurigaannya punah saat ketiga orang itu bangkit.

"Maaf mengganggu waktu anda, Ustadz. Kami segera pergi dari sini!" ungkap polisi itu dengan mata yang masih memperhatikan seseorang didalam mushollah.

Ustadz Mahmud memperbaiki kopiahnya yang sedikit miring. Entah apa yang terjadi padanya saat ini, dari awal keluar dari Masjid ia merasakan sesuatu yang aneh lalu bersamaan dengan itu, polisi datang menghampirinya. Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi disekitarnya, pikirnya.

"Astagfirullahalazim!!" Ia terpekik kaget.

Keberadaan seseorang diambang pintu Masjid membuatnya terkejut. Penglihatannya ia tajamkan melihat sosok itu.

Bukan Sekedar Santri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang