Sedari tadi Fano hanya menghabiskan waktunya dengan mencuri pandang ke arah Andra yang hanya melamun meski jam pelajaran sedang berlangsung, tidak biasanya pemuda itu tidak memperhatikan guru. Karena setelah hampir satu bulan berada di kelas yang sama, Fano sedikit dapat mengambil kesimpulan bahwa Andra ini sosok murid yang ambisius, ia tidak akan membiarkan nilainya kosong atau melewatkan kesempatan begitu saja.
Awalnya Fano bingung dengan kegigihan Andra hanya untuk sebuah nilai, tapi sepertinya itu memang hal yang harus pemuda itu capai. Ah, bukankah itu membebankan sekali?
"Sttt …"
Karena tidak tahan melihat Andra yang melamun dengan sengaja Fano menyadarkan sosok itu, dan ya, berhasil. Pemuda itukini menatap ke arahnya. Hanya tatapan bertanya, tidak menampilkan kemarahan atau yang lainnya.
"You okay?" Fano bertanya tanpa mengeluarkan suara, ia hanya menggerakan bibirnya yang bisa dibaca jelas oleh Andra.
Beberapa detik Andra diam sampai akhirnya ia merespon dengan gerakan kepala meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja, lalu setelah itu kembali menatap ke arah depan seolah-olah mendengarkan penjelasan guru.
Meski terlihat fokus pada guru namun sebenarnya pikiran Andra terus berkelana memikirkan banyak hal, keadaan papanya yang pagi tadi baru pulang ke rumah, kemungkinan terburuk tentang kondisi ibu asuhnya yang drop, belum lagi ia mempertanyakan keadaan mamanya yang sama sekali tidak membalas pesan yang ia kirim.
Tanpa sadar Andra menghembuskan napas berat membuat Fano sontak menoleh, tapi sepertinya pemuda itu tidak sadar dengan apa yang telah ia lakukan terbukti dengan ia yang masih menatap lurus ke depan.
Hal ini tentu saja membuat Fano semakin tertarik untuk mengetahui semua hal tentang orang di sampingnya. Tapi ia sadar harus perlahan, karena Andra adalah tipe orang keras kepala.
Bel jam istirahat kedua telah berbunyi, guru yang mengajar pun sudah berhenti menjelaskan materi.
Andra kembali ke dunia nyatanya ketika mendengar suara gaduh dari anak-anak kelas yang kini berbondong-bondong untuk keluar ruangan lebih dulu. Ia menghela napas pelan ketika menyadari fokusnya yang sangat kacau hari ini.
Di sebelahnya, Fano sama sekali tak melewatkan gerak-gerik Andra sedikit pun. Ia terus memperhatikan sampai akhirnya mata mereka bersitatap. Hanya beberapa detik karena Andra lebih dulu memutuskan kontak mata.
Tanpa mempedulikan Fano, Andra menyandarkan punggungnya pada kursi sambil memejamkan mata berusaha menghilangkan pening karena kurang tidur.
Lima menit berlalu keduanya masih tetap betah di posisi masing-masing. Fano pun sepertinya tak berniat untuk meninggalkan kelas yang sudah sepi ini. Ya, sekarang hanya ada mereka berdua di ruangan ini.
Fano yang sibuk dengan ponselnya kini melirik Andra dari ujung matanya, terlihat pemuda itu tengah memeriksa ponsel yang baru saja diambil dari saku celana.
Lagi-lagi Fano mendengar Andra mendesah pelan.
Di lain sisi, sebenarnya Andra menyadari ia tengah diperhatikan bahkan ketika sedang terpejam tadi namun ia berusaha untuk tidak mempedulikan itu.
Lalu ia tersadar belum menghubungi Bulan sejak kemarin, lalu akhirnya dengan mata yang berkunang-kunang serta kepala yang semakin pening ia berusaha meraih handphone di saku celananya.
Ia benar-benar mendiamkan benda pipih itu selama berjam-jam bahkan dari kemarin malam. Diaktifkannya data seluler yang entah kenapa tiba-tiba ia matikan, biasanya itu akan selalu online.
Yap, baru saja dihidup kini ponselnya sudah penuh dengan notifikasi chatt, dilihatnya hampir semua dari Bulan dan beberapa pesan dari grup kelas. Tanpa menunggu lama lagi ia membuka pesan yang dikirim gadis itu yang kurang lebih ada delapan pesan dengan satu pesan berupa foto langit sore yang seperti biasa dihiasi dengan benda yang berbentuk bulat sempurna berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMICOLON (COMPLETED)
أدب المراهقينDua tokoh utama yang dipertemukan tanpa sengaja dengan membawa luka hidup masing-masing. Berusaha menjadi kuat di hadapan satu sama lain meskipun salah satu dari mereka selalu gagal dalam menunjukkannya. Hal-hal sederhana yang dilakukan Bulan selal...