Surat Cinta -7

2.2K 177 3
                                    

Happy Reading.

Abrisam menuruni anak tangga dan ikut berkumpul dengan keluarganya, ia duduk disebelah Arsy yang sibuk dengan ponselnya,dan Arsya bermesraan dengan Rahma, dan Alvi,Afsya mengobrol bersama.

Abrisam menatap satu persatu anggota keluarga nya, ada yang ingin ia bicarakan tentang masa depannya pada orangtuanya.

"Ekhem! "

Afsya yang pertama kali merespons Abrisam, ia berdiri dan duduk disebelah Abrisam membuat Alvi kesal sendiri dengan putra sulungnya itu.

"Kenapa by? "

Abrisam menarik napasnya dalam dalam "Umma, Aby mau ngomong serius"

Semua pasang menatap intens Abrisam, sedangkan Abrisam yang ditatap seperti itu salting sendiri, ia berdehem guna menghilangkan rasa saltingnya.

"Aby mau menta'aruf seorang gadis"

Hening.

Suara gebrakan meja membuat keheningan terpecahkan, Alvi pelakunya.

"Siapa?! "

Abrisam menahan napasnya, degup jantungnya terasa cepat akibat gebrakan yang dilakukan Alvi. "A-ada, abba gak usah tau"

"Siapa mas?"kini Arsy pun ikut penasaran, ia dengan cepat mematikan ponselnya dan fokus menatap pahatan wajah Abrisam.

"Kenapa pada natap mas gitu sih, kamu juga dek, gak usah sampe tumpu dagu gitu"ucapnya pada Rahma.

Abrisam memang sering memanggil Rahma dengan sebutan 'dek' ,karena Rahma wanita termuda dikeluarganya, mungkin nanti istrinya.

Istri?

Apa istrinya akan lebih muda dari Rahma? Atau sebaliknya?

"Mas Aby siapa sih gadis itu, siapa yang udah membuka gembok hati mas Aby"

Afsya menangkup wajah Abrisam "Bilang sama umma, siapa gadis itu sayang, apa itu Ciara? "

Abrisam mengernyit heran, kenapa Afsya malah membawa bawa Ciara? Cih, bahkan hati Abrisam terkunci selamanya untuk Ciara.

"Ciara santri baru sya? "tanya Alvi diangguki Afsya

"Emangnya ada santri yang namanya Ciara? Kok aku baru tau"tanya Arsy

"Ada, udah hampir sebulan juga ditinggal disini"

Rahma berdiri,dan itu membuat Arsya ikut berdiri "Sayang mau kemana?! "

"Aku mau nyari santri yang namanya Ciara, hebat banget dia udah bisa buka hati mas Abrisam, Arsy ayo ikut aku! "

Arsy dengan semangat ikut menyusul kakak iparnya menuju asrama yang didapati Ciara.

Sedangkan Abrisam menatap melongo kedua adiknya, hey apa apa an Ciara yang sudah membuka hatinya? Bukan, bukan gadis pencuri itu!

"Jadi Ciara ya,mas"goda Arsya

Afsya tersenyum "Umma seneng kamu akan mengajak Ciara ta'aruf, umma dukung apapun keputusan kamu"

"Kira kira kapan kamu mau mengajak abba dan umma menemui keluarga Ciara"imbuh Alvi

Abrisam mengerang kesal, ia menjambak rambutnya frustrasi "Kenapa jadi Ciara sih?! Bukan Ciara yang mau aku ajak ta'aruf uma! Abba, dan kamu Arsya! "

Ketiga terkejut, mereka saling pandang "Lalu siapa? "

"Ning Nadya"

...

Ciara menghela napas pelan, semenjak ia tampil menjadi qori pengganti ustadzah Nurul, banyak surat yang berdatangan padanya, tentunya dengan perantara Siska.

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang