Kembali ke Pesantren -27

2.1K 183 36
                                    

Happy Reading

Saat ini,Ciara dan Abrisam sudah berada diperjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Menghabiskan waktu selama 1 minggu diJakarta tak membuat Ciara puas, jelas jelas kemarin ia dan Abrisam sudah menghabiskan waktu hampir setengah hari hanya untuk menjelajahi ibu kota.

Berbagai tempat sudah di datangi keduanya,dari darat hingga laut. Abrisan berkata pada Ciara akan mengajak istrinya lagi ke tempat lain.

Dan Ciara akan menagih ucapan itu.

Kemarin,Ciara meminta Abrisam untuk mengajaknya ke Pantai Ancol,dan Abrisam menuruti itu,berbagai kuliner pun dicicipinya. Abrisam melirik Ciara yang menatap ke luar ke jendela,tangan lelaki itu terulur untuk mengusap lengan istrinya.

"Next time kita kesini lagi"

Ciara mengangguk pelan,rasanya sangat,sangat tidak puas! Jalan jalan hanya satu hari,dan Abrisam lebih banyak menghabiskan waktu dengan kekasihnya yang bernama laptop dan berkas.

Apa ia harus menjadi laptop atau kertas agar Abrisam selalu bersamanya?

"Kita akan kesini lagi,tapi dengan waktu aku yang ditujukan untuk istriku yang cantik ini"

Ciara menahan senyumnya,hey apa apaan hatinya ini? Mudah sekali merasa salah tingkah dengan ucapan lelaki disampingnya?

"Aku gak mau ke Jakarta lagi,aku mau ke Jawa tengah!"

Abrisam tersenyum "Anytime for you"

Wajah Ciara memerah,ia menatap Abrisam yang kini tatapannya fokus terhadap jalanan,tapi lelaki itu meliriknya sekilas dengan senyuman manis.

"Aku suka kamu"

Ciiittt!

Abrisam mengerem secara mendadak,beruntung dibelakangnya tidak ada mobil karena Abrisam memilih pulang dalam waktu pagi. Ia melirik Ciara yang kini memegang dadanya terkejut.

"A-aku masih hidup kan? Aaaa! Abrisam kalo mau rem bilang dong! Astagfirullah kaget"

Abrisam mencondongkan tubuhnya pada Ciara,lelaki itu menatap lamat mata biru gadis itu "Ulang"

Ciara masih dengan rasa keterkejutannya menatap Abrisam bingung "Ulang?"

"Ra!"

"Aku suka kamu"

Abrisam menepuk pipinya berulang kali,ia bahkan meminta Ciara agar mencubitnya,dan itu terasa sakit. Ini nyata! No fake.

"Ra?"

Ciara full senyum,gadis itu menumpu dagunya dengan kedua tangan "Aku suka kamu,suamiku"

"Tolong jangan bangunin aku kalo ini mimpi,kamu suka aku?"

Ciara mengangguk "Aku nyaman kalo didekat kamu,itu suka kan namanya?"

"Apapun itu,aku juga suka kamu"

Ciara mengangguk tersenyum "Aku tau itu,jelas aku cantik,baik hati,bertutur sopan santun,lelaki mana yang gak suka sama aku,suamiku yang sok tampan ini aja terpesona liat istrinya"

"Awss! Sakit loh Bri"ringisnya ketika Abrisam dengan teganya menoyor kening Ciara.

"Percaya tinggimu setinggi langit"

"Udah ah males,cepet jalan pak! Saya masih banyak urusan loh ini,gak sopan banget ajakin majikan ngobrol"

Abrisam mendengus "Bayarnya lebihin neng,gak ada yang gratis didunia ini"

"Dasar pembohong! Kamu ambil batu dijalanan"

"Buat apa?"

"Ada yang larang gak?"

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang