Sedikit demi sedikit -10

2.1K 198 4
                                    

Happy Reading.

Ciara bersenandung datar dengan tangan yang memegang kresek hitam,ia akan pergi ke ndalem untuk melakukan kegiatan barunya,ini bukan kehendaknya,melainkan peraturan yang baru ia dengar.

Ciara masuk ndalem lewat pintu belakang, hari ini jadwalnya ia piket ndalem.

"Males banhet dah,gue kan santri,masa disueuh beberes"

Ciara lebih dulu ke dapur untuk meletakan kresek hitam yang berisi sabun cuci piring yang telah ia beli di warung pesantren.

Ciara menatap jijik pada piring piring kotor,sebenarnya tidak terlalu kotor,hanya ada beberapa piring dan gelas.

Kondisi Afsya menurun,jika ia dalam keadaan sehat,ia akan mencucinya dan tidak akan meminta bantuan santri nya.

Ciara mulai membasuh piring piring,ia menoleh ke kanan dan kiri yang sepi akan manusia,tapi ia mendengar suara orang berbicara sedang menuju kemari.

"Loh Ciara?"

Ciara menoleh sekilas,rupanya Arsy dan Rahma yang datang ke dapur.

"Hm ya"

Arsy mendekat dan berdiri disamping Ciara "Gak sangka kamu yang mau dateng ke ndalem dan mau bantu bantu beres beres,makasih ya"

"Hm"

Rahma sangat senang dengan kehadiran Ciara,jadi ia tidak ingin menyia nyiakan moment ini,ia akan memaksa Ciara terus berlama lama dindalem.

"Nah kebetulan Ciara ada disini,gimana kalo kita buat kue?tapi sebelumnya,Ciara kamu mau anterin air hangat ke mas Abrisam?"

"Biar aku aja mbak"sahut Arsy,ia tidak enak jika Rahma menyuruh nyuruh Ciara.

"Gak usah,biar gue aja"

Ciara menuangkan termos air panas kedalam baskom "Dimana dia?"

"Sebut namanya Ciara"goda Rahma

Ciara berdecak "Abrisam,dimana dia?"

Arsy menahan senyumnya,baru pertama kali ini ia mendengar seorang santriwati memanggil mas nya langsung dengan nama.

"Dia ada dibelakang ndalem,tepatnya dibelakang rumah lagi makan mangga sama Arsya"

Mendengar kata mangga,Ciara dengan semangat ke belakang ndalem tak lupa ia membawa air panas.

Sepergian Ciara,Rahma dan Arsy menyiapkan bahan bahan untuk membuat kue.

Dibelakang rumah,Abrisam dan Arsya menikmati mangga hasil petikan dipohon samping masjid,mereka tak menyadari kehadiran Ciara dibelakang.

"Ekhem!"

Keduanya menoleh "Loh kamu? Ngapain disini"

Ciara acuh,ia meletakan air hangat dibawah kaki Abrisam,ia diberi tau Rahma jika air hangat itu untuk merendam kaki Abrisam.

"Minta mangganya"

Abrisam menahan tangan Ciara yang ingin mengambil mangga miliknya,ia memegang pergelangan tangan Ciara yang tertutup kemeja.

"Enak saja! Datang datang cuma minta mangga,trus ini kenapa kamu yang bawa air hangatnya,dimana Rahma dan Arsy?"

Ciara menepis tangan Abrisam "Gak usah pegang pegang,pelit banget lo"

Arsya hanya menatap keduanya bingung, yang ia tau gadis dihadapannya ini bernama Ciara.

Tak lama dari itu, Arsy dan Rahma datang dengan membawa sepiring pan cake.

"Loh masih ada kamu Ci, bagus deh"ucap Rahma

Ia meletakan piring berisi pan cake itu dibawah dengan alas karpet "Sini makan pan cake buatan aku dan Arsy,kamu juga sayang"ucapnya pada Arsya

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang