Serasa punya bini -13

2.3K 224 12
                                    

Happy Reading

Satu minggu berlalu,pesantren terasa sepi karena hampir seluruh tahanan melarikan diri dengan jemputam berbagai kendaraan,didalam asrama hanya ada keheningan,Ciara diam sendiri didalam kamar.

Semua teman temannya mboyong pulang,dan hanya menyisakan dirinya sendiri.

"Bullshit banget mami gue,katanya mau ngunjungi gue disini,tapi ternyata boong"

Helaan napas sedih terdengar.

"Ah ya gue lupa,mereka kan sibuk,saking sibuknya lupa tuh masih ada anaknya yang berharap"

Ciara jadi kesal sendiri,selama ia tinggal disini Kalina ataupun Arkas tak mengunjunginya,ia tau Arkas tidak akan kemari. Tapi setidaknya Kalina datang menemuinya.

Ciara melepas khimarnya dan mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana pendek,semua kegiatan sehari hari pesantren diliburkan sampai semua masa liburan berakhir.

Sudah lama ia tak memakai pakaian ini semua.

"Gila sih,celana dalem gue masa itu itu aja sih,trus bajunya itu itu aja,huaaa! Mau shopping!"

Ciara merebahkan dirinya,rambut panjangnya menutupi wajahnya terlihat pucat "Nasib dilupain keluarga"

Tiba tiba pintu kamar diketuk,Ciara berdecak kesal. Siapa sih yang mengganggu dirinya?! Terpaksa ia kembali memakai kemeja serta rok plisket dan khimar.

"Apa"

"Assalamulaiakum mbak,saya Ani yang biasa masak dindalem"

"Wa'alaikumussalam,kenapa?"

"Saya dipinta ning Afsya kesini untuk menjemput mbak,karena hanya mbak santriwati yang tidak pulang"

"Hah? Jadi cuma gue yang gak pulang?"

Ani mengangguk "Benar mbak,jadi ning Afsya meminta mbak ke ndalem agar tidak kesepian"

"Oh gitu,yaudah tunggu sebentar,gue mau masuk dulu ambil barang barang penting"

Ani mengangguk,ia menunggu Ciara mengambil barang barang pentingnya.

"Ayo"

Sesampainya dindalem,Ani pamit pada Afsya untuk kembali ke dapur,sedangkan Ciara duduk didepan teras. Ia menatap sepinya suasana pesantren,biasanya jam segini para santri mengaji dimasjid ataupun di aula.

Menghela napas pelan,Ciara menunduk sedih. Secepat itukah Arkas dan Kalina melupakannya?

"Kenapa tidak masuk?"

Ciara mendongak "Yakali gue langsung masuk,ntar dikira gak sopan"

"Oh masih ada rasa malu,ayo masuk"

Ciara mengikuti langkah Abrisam masuk ke dalam,didalam sudah ada keluarga Abrisam,Ciara menjadi gugup serta kaku. Ia yang biasa bersikap sesuka hati kini harus bersandiwara agar terlihat kalem.

"Ciara!"

Rahma berdiri dan langsung memeluk Ciara erat,bahkan ia lupa perutnya tergencet akibat pelukannya pada Ciara.

Ciara menghela napas paarah ketika dipeluk " Lepas dong,lo gak kasian sama bayi lo kegencet?"bisiknya,tak mungkin ia bersikap kasar dihadapan Alvi.

Rahma dengan berat hati melepas pelukannya,ia menarik tangan Ciara agar duduk disebelahnya,suami dari Rahma,Arsya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingak istri kecilnya.

"Sayang,lain kali hati hati meluknya"tegur Arsya dengan lembut

"Maafin aku mas,aku seneng banget Ciara kesini"

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang