Tersebar -8

2K 186 3
                                    

Happy Reading

Kabar tentang Abrisam yang ingin mengajak salah satu ning tersebar luas, entah siapa yang telah menyebarkannya yang jelas Abrisam sangat marah dan kesal menjadi satu. Seperti saat ini, ia tengah berkumpul dengan para pengurus pesantren.

Ia selalu ada kesempatan digoda, mendengus dan mengelak yang mampu Abrisan lakukan.

"Tipe gus Abrisam tinggi juga ya, ning Nadya mau gak ya sama gus Abrisam"tanya Juna, ia mengajar dikelas bahasa Arab.

"Ya maulah! Gus Abrisam kan tampan, kaya dan jelas latar belakangnya "sahut Nazril,ketua keamanan santriwan.

Abrisam memijat pelipisnya pening "Astagfirullah,siapa sih yang sudah menyebar berita yang belum tentu benarnya "

"Memangnya salah ya beritanya? "tanya Faruk, ustadz mengajar dikelas kitab.

"Ya gak salah, cuma kan saya belum menemui ning Nadya"

"Mau saya antar gak gus"goda Juna dengan senyuman mengesalkan, menurut Abrisam.

"Ck! Mending kalian fokus mengajar, jangan ikut campur dengan urusan saya! "

Bukannya takut, mereka tertawa gemas, Abrisam sangat lucu jika seperti ini, Juna terkekeh "Gus, kenal santriwati bernama Ciara? "

"Kenapa memangnya? "

"Bilang gus Alvi dong, jodohin saya sama Ciara"kekehnya

Abrisam melongo tak percaya "Dih, buat apa kamu mau dijodohin sama gadis itu? "

"Kenapa memang? Ciara cantik, suaranya masyaAllah, hati saya terpikat gus"

Entah kenapa Abrisam merasa kesal "Akhlaknya minus, memangnya kamu mau punya istri yang minus akhlak? "

Juna mengangguk "Tujuan menikahkan saling melengkapi gus, saya akan membimbing Ciara sampai jannah, benar tidak ustadz Nazril, Faruk"

Nazril dan Faruk mengangguk saja, Abrisam dan Juna memang selalu beradu mulut, dan itu sangat menggemaskan.

"Kamu gak boleh sama Ciara! "

Abrisam merasa kesal jika Juna membahas Ciara, ia tak rela jika Ciara dibicarakn lelaki lain,eh?

Hey, tidak baik bukan membicarakan seorang gadis? Ya, itu yang dilakukan Abrisam, mencegah Juna melanjutkan pembicaraan tentang Ciara.

Juna menaikan alisnya sebelah "Kenapa gak boleh, trus yang boleh dengan Ciara siapa? Gus Abrisam? "

Abrisam gelagapan, pertanyaan ini seperti menjebaknya "Y-ya, bukan saya juga, saya kan terlalu masyaAllah untuk gadis itu"

Juna mendengus "Jangan gitulah gus, Ciara pujaan hati saya loh"

Nazril mencegah keributan yang kapan saja bisa terjadi, ia meminta Abrisam menandatangani sebuah berkas penting dan segera keluar dari ruangan,tak lupa ia mengajak Faruk agar pergi dari ruangan yang atmosfer nya mulai panas.

"Gus saya duluan, Assalamualaikum "

Abrisam menggeram kesal, nada salam Juna tersengar ketus dan ia tidak menyukainya, sangat tidak sopan bukan?

"Wa'alaikumussalam! "

...

Siang ini Abrisam berniat mengunjungi pesantren tempat tinggal Nadya, lokasinya masih sama sama diBandung, dan ia akan pergi bersama adik lelakinya, Arsya.

Arsya duduk didepan dengan tangan yang menyalakan sambungan vidio call dengan istrinya, kadang Abrisam heran, Rahma sangat posesif terhadap Arsya, contoh saat ini.

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang