Pribadi Yang Berubah -40

2K 175 17
                                    

3,5 Tahun kemudian.

Ketukan sepatu pantopel menggema diruangan kedap suara,seorang lelaki berperawakan tinggi nan gagah itu. Orang orang yang ada diruangan itu tampak merinding mendengar suara sepatu miliknya,seseorang yang selama 2 tahun ini disegani dalam berbisnis.

Alby Abrisan Assegaf.

Ya,pria itu duduk dikursi pimpinannya dan langsung menatap satu persatu orang orang yang akan melalukan meeting bersamanya. Sorot mata yang tajam dan raut wajah datar,dan sikap yang dingin tak tersentuh.

Jika dulu Abrisam tak peduli pada karyawan karyawannya,kini ia peduli dengan menegaskan tidak ada wanita yang masuk kedalam ruangannya tanpa seizin darinya. Dan tidak boleh ada yang memakai pakian ketat.

Ketukan terdengar sangat merdu didengar,Abrisam menginturksi orang yang ada dikursi kedeoan untuk mempresntasikan kinerja kerjanya.

"Baik selamat pa---"

"Inti"

Seseorang yang hendak berbicara menelan salivanya susah payah "Hm,baik pak"

Orang itu mempresenstasikan dengan baik,ruangan hanya diisi 10 orang dan semuanya berjenis kelamin laki laki. Abrisam tak mengizinkan seorang wanita ikut kedalam meeting ini,jika ada yang ingin disampaikan maka itu harus disampaikan oleh lelaki.

"Terima kasih"

Abrisam diam dan berdiri "Saya anggap semuanya selesai,dan kamu tolong datang keruangan saya membawa berkas keuangan bulan ini"

"Baik pak"

Abrisam keluar dari ruangan dan kembali berjalan keruangan pribadinya,disana sudah ada Raka dan seorang gadis,Abrisam mengepalkan tangannya .

"Siapa yang memberi anda izin masuk kedalam ruangan saya,nona Karisa?"

Karisa Stefani,gadis yang 1 tahun ini selalu menganggu kehidupan Abrisam. Gadis itu terang terangan mengungkapkan cintanya,Karisa putri dari rekan kerja Abrisam.

Raka menunduk "Maaf tuan,saya sudah berusaha untuk menghalang nona Karisa masuk"

Abrisam menghiraukan ucapan Raka dan berjalan mendekat ke arah Karisa membuat gadis itu senang.

"Pintu keluar ada disana"

Karisa melongon "Aku gak mau! Kamu kenapa sih keras banget buka hati buat aku? Aku kurang apa coba,cantik? Pintar? Sexy? Aku rasa itu semua ada didalam diri aku,Abrisam"

Abrisam tersenyum sinis "Raka"

"Baik tuan"

Raka yang merasa Karisa tak tau apapun dengan cepat menarik tangan gadis itu dan menyeretnya keluar "Aaa! Lepasin gue sialan,gue mau ngomong sama Abrisam! Abrisam tolong aku sayang,asisten miskin kamu ini megang tangan aku yang hanya boleh kamu pegang,Abrisam!!"

Abrisam berdecih malas,ia duduk dikursi kebesarannya,lelaki itu membuka laci dan menatap figura foto yang terdapat foto seorang wanita.

Hanya sekejap,Abrisam kembali memasukannya kedalam laci.

"Sepertinya semua sudah berakhir"

Setelah kematian Afsya,Abrisam sangat jarang untuk pulang ke rumah nya. Ia tinggal di mansion yang sengaja ia beli untuk merihatkan tubuh. Dalam tiga tahun ini,dapat dihitung jari Abrisam msngunjungi pesantren,dan itu hanya melihat kondisi Alvi.

Alvi berubah 108°,lelaki yang tak muda lagi umurnya lebih menghabiskan waktu untuk membaca buku buku usang,pesantren dibawah kendali Arsa,tak memungknkan untuknya untuk membagi antara pesantren dan perusahaan.

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang