Pregnant-33

2K 163 3
                                    

Ciara masuk kedalam kamar mandi dengan membawa sebuah alat kecil berwarna putih,memantapkan hati untung mengecek permasalahannya dalam datang bulan.

15 menit berlalu,Ciara keluar dengan raut wajah yang kentara cemas. Ia melihat hasil taspack itu yang ia tunggu selama 5 menit.

Tespack itu menunjukan dua garis yang jelas menandakan ada kehidupan lain diperutnya.

Ia mengingat ingat kapan terkahir kali ia dan Abrisam berhubungan badan,ternyata dua minggu yang lalu.

Ciara mengigit bibir bawahnya menahan isakan bahagia,tak terasa sudut matanya berair.

"A-aku hamil?"

Tangannya bergetar menyentuh permukaan perut yang tertutup baju,matanya memanas menahan tangisan.

Sungguh,Ciara sangat bahagia mengetahui kabar ini,gadis itu terduduk dilantai dengan tangisan yang mengisyaratkan kebahagian.

Pintu kamar terbuka dan nampiklah Abrisam dengan tangan yang menentang kresek putih. Abrisam terkejut melihat istrinya menangis dipojokan dekat kamar mandi.

Ia melempar asal kresek itu dan bergegas mendekati Ciara "Sayang,kamu kenapa?!"

Ciara mendongak dengan linangan air mata,gadis itu berdiri dan segera memeluk Abrisam "Hiks.. A-aby hiks..."

Abrisam mengelus punggung Ciara lembut "Kamu kenapa,siapa yang udah bikin kamu nangis gini heum? Kasih tau aku sayang,siapa yang bikin kamu nangis kayak gini?"

Bukannya mereda,tangisan Ciara semakin jadi,Abrisam kalang kabut mencari cara untuk menenangkan Ciara "Sayang sttt,kamu tenang ya,jangan nangis gini,bilang sama aku siapa yang bikin kamu nangis"

"Hiks...a-aku,aku"

Ciara terdiam,apa ia harus memberitahu kehamilannya pada Abrisam? Seharusnya ia,tapi ia tak mau memberitahu sekarang,biarlah ini akan menjadi hadiah untuk Abrisam di hari kelulusannya.

"Sayang"

Ciara melepas pelukannya dan mengusap pipinya yang terdapat air mata "Aku gak papa"ucapnya dengan suara purau

Abrisam tercengang "Jujur sama aku sayang,kamu kenapa"

"Aku gak papa! Kok kamu gak percaya sih?!"sentaknya kesal

"Kok kamu marah?"bingung Abrisam

"Siapa yang marah"sewot Ciara

Abrisam menjambak rambutnya prustasi "Kamu kenapa sih?"

Ciara melengos pergi meninggalkan Abrisam yang berdiri dengan tatapan bingung,gadis itu duduk ditepi ranjang dengan tangan yang melipatkan tangannya didada dan kepala yang ditekuk.

Abrisam mendekati istrinya secara perlahan "Sayang,kamu kok marah,aku kan nanyanya baik baik,kamu kenapa?"

Ciara memalingkan wajahnya "Ciara kamu kenapa sih"kesabaran Abrisam tak setebal buku dunia,jadi ia juga punya tingkat kesabaran yang setipis lembaran uang.

"Kamu nanyea?!"sentaknya

"Sayang,aku bawa makanan kesukaan kamu loh,kamu mau?"Abrisam mengganti topik pembicaraanya. Lelaki itu berjalan untuk mengambil kresek putih yang sempat ia lempar asal.

"Martabak keju sama keripik kentang"

"Sejak kapan martabak keju sama keripik kentang jadi makanan kesukaan aku?"

Hati Abrisam mencelos mendengarnya "Sayang,bukannya kamu suka banget sama martabak dan keripik kentang?"

"Gak"

"Sayang"lirihnya

Ciara mendengus merasakan tanda tanda ada akan adanya sebuah drama "Jangan nangis deh,cengeng banget"

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang