Flasback

1.6K 133 13
                                    

5 Tahun sebelumnya.

Seorang dokter berlarian keruangan dimana seorang wanita yang bertaruh antara hidup dan matinya. Sedangkan disisi lain,seorang pria mengusap untuk terakhir kalinya nisan yang bertuliskan nama gadis pujaannya. Disampingnya ada seorang anak kecil yang ikut sendu menatap gundukan tanah.

"Dady,apa momy tidak akan kembali?"

Pria yang tak lain Abrisam menghela napas pelan,ia menarik putranya kedalam pelukannya,hanya ini yang ditinggalkan wanitanya. Artha membalas pelukan Abrisam.

"Apa sekarang Artha gak punya momy?"

Abrisam tersenyum "Momy akan selalu ada dihati kamu,momy selalu ada sayang"

Artha menangis "Hiks....i-ini semua salah Artha,andai Artha gak main bola hiks...pasti momy masih ada "

"Sttt,jangan menyalahkan diri sendiri hm? Sekarang kita pulang"

"Momy"lirih Artha.

Abrisam dan Artha memasuki mandion yang dibeli Abrisam. Ayah dan anak itu masuk ke dalam kamar masing masing. Abrisam merebahkan bokongnya ditepi ranjang. Ia mengusap matanya yang berair.

"Kenapa,kenapa harua seperti ini"lirihnya

Abrisam menghembuskan napas pelan,ia beranjak menuju kamar mandi untuk menenangkan pikirannya. Semuanya berakhir,kedua wanita yang disayanginya meninggalkannya.

Ciara.

Afsya.

Siapa lagi?

Abrisam rapuh,pria itu menangis diguyuran shower.

Berbeda dilain tempat,seorang wanita terbaring lemah dengan banyaknya alat yang menempel ditubuhnya. Seorang dokter mengusap wajahnya frustasi mendapatkan informasi dari bawahannya.

"Maaf dok,saya mengira jika itu pas---

"Stop! Kamu tau kan apa akibatnya?! Keluarga pasti mengira pasien sudah tiada,arkh! Kamu salah memberi informasi"

Suster itu menunduk takut,karena kesalahannya dalam memberi informasi membuat dokter itu murka.

"Hubungi keluarga dan katakan jika istrinya masih hidup!"

"T-tapi---

"Apalagi?! Bagaimana jika profesor tau kesalahan kamu?! Cepat hubungi keluarga pasien"

"Dokter pasien sudah sadar!"suster yang menjaga wanita didalam memberikan kabar tentang pekembangan pasiennya pada dokter yang tengah memarahi bawahannya.

Dokter itu segera berlari menuju ruangan pasiennya "Anda sudah sadar nyonya?"

Wanita itu menatap sayu dokter dihadapannya,kepalanya sakit serta tubuh yang kaku digerakan "S-siapa?"lirihnya

Dokter itu mendekat "Bagaimana keadaan anda nyonya? Apa perlu saya hubungi keluarga anda?"

Wanita itu meringis mendengarkan runtunan pertanyaan dari sang dokter "S-suami siapa? Kapan saya menikah"

Hening.

Dokter itu pergi dari ruangannya,sedangkan wanita itu menatap kosong kedepan. Kepalanya terasa sakit "Shhh,a-apa yang terjadi sebenarnya,kenapa aku tidak mengingat apapun"

Wanita itu memejamkan matanya "Sakit sekali"gumamnya

Dokter itu merenung diruangannya,almemater dokter bername tag kan 'Dr. Rayhan Wiratama'

"Apa dia hilang ingatan"gumamnya.

"Dokter Rayhan anda harus mengikuti oprasi besar,dokter Kille sudah menunggu diruangan oprasi"

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang