Love End!

3.1K 164 18
                                    

Ciara merebahkan tubuhnya diatas kasur,suaranya benar benar hilang setelah menyetorkan surah yang dipinta Abrisam. Sedangkan Abrisam pergi ke dapur untuk membuat wedang jahe untuk Ciara. Ia merasa puas setelah 5 tahun tak mendengar suara mengaji Ciara yang kini semakin fasih.

Abrisam masuk kedalam kamar tak lupa ia kunci,Abrisam mendekat "Ini diminum"

Ciara membuka matanya menatap lelah Abrisam "Nanti"ucap Ciara nyaris tak bersuara.

Abrisam menggelengkan kepalanya,pria itu merangkak dan berbaring disebelah Ciara,memeluk pinggang serta menyembunyikan wajahnya dicuruk leher Ciara yang terhalang khimar.

"Lepasin"Ciara merasa tak nyaman,apalagi Abrisam yang jahilnya meniup lehernya.

Abrisam menangkup pipi kiri Ciara agar menghadap padanya "Sttt,sekarang kamu boleh tidur"

Ciara melepas tangkupan tangan Abrisam,ia hendak bangun namun Abrisam menahannya "Istirahat hm,suara kamu harus kembali pulih,mungkin untuk beberapa hari suara kamu kembali lagi"

"Iya tapi aku mau tidur sama Artha"

Abrisam mendengus "Artha udah tidur dari tadi,sekarang kamu tiduran lagi sini"

"Mau tidur sama Artha!"

Abrisam menarik ujung khimar Ciara sampai wanita itu terjungkal "Hey!"teriaknya namun hanya separuh terdengar,sudah serak malah teriak,hufftt.

Abrisam tertawa,ia benar benar gemas dengan suara Cuara yang sekarang ini serak "Nurut,kalo enggak nanti dapet hukuman lagi,hapalan Al-baqoroh dan ngaji kitab gundul"

"Fu*k you man!"

Abrisam melotot,ia menutup akses gerak Ciara dengan menindih tubuhnya,mengunci pergerakan tangan dan kaki "Ngomong apa barusan?"

Ciara menelan salivanya susah payah,terkadang kata kata yang tidak ingin ia lontarkan terlontar sendiri "A-apa,aku gak ngomong apa apa,aw-awas kamu berat!"

"Oh ya? Gak ngomong apa apa ya,hm kayaknya aku perlu luangin waktu banyak buat simakin hapalan kamu,dan membuang semua ilmu kata kata kasar kamu,begitu?"

"A-aku----

"Sttt,sekarang minum wedang jahenya dulu,habis itu ke kamar mandi,cuci muka sikat gigi,paham?"

"I-iya"

Abrisam menggulingkan tubuhnya ke samping,membiarkan Ciara meminum tandas wedang jahe buatannya,dan membiarkan pula Ciara pergi ke kamar mandi. Ciara berdiri didepan kamar mandi,memikirkan apa yang selanjutnya terjadi.

"Aku gak mau tidur sama dia"gumamnya

Ciara memegang tenggorokannya "Baru kali ini suaraku hampir hilang,untung saja dia tidak menyuruhku kembali menghapalkan surah sapi betina"

Ciara membasuh mukanya setelah dibe4sihkan dengan facialwash.

Ciara membuka khimarnya dan bercermin dicermin besar nan lebar "Rambut ini,pasti dia akan melihatnya"

Tangannya tanpa sadar mengelus hidung,entah kenapa wajahnya memerah mengingat Abrisam pernah mencium hidungnya.

"Ah,dia benar benar keterlaluan mencuri ciuman dihidungku"

Ciara kembali memakai khimarnya setelah disisir dan memberi vitamin rambut,Ciara keluar dan tak menemukan Abrisam di kamar.

"Dimana dia"gumamnya

"Cie nyariin"

Ciara terlonjak kaget ,napasnya memburu "Aaaa!! Dasar ngeselin,kamu keterlaluan !"

Kini suara Ciara benar benar hilang "Ngeselin!"

My Husband AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang