Jiho meringis seraya memegangi kepalanya. Netranya tampak sedikit menyipit tatkala menatap seseorang yang kini tengah menatapnya dengan tatapan takpeduli.
"Kenapa tiba-tiba memanggilku?"
Perlahan, Jiho bangun dari tidurnya. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Jiho melirik sebentar ke arah tangan kirinya yang dipasangi jarum infus.
Jiho menghela napas lalu berujar, "Yoobin, kenapa benda ini dipasangkan ke tubuhku? Bukankah seharusnya kondisi kita, para mediocris tidak dapat--"
"Ya, seharusnya memang begitu." Yoobin menginterupsi. "Jadi, ada perlu apa kamu memanggilku malam-malam begini? Aku jauh lebih sibuk dari apa yang kamu kira, Kim Jiho." Tetapi alih-alih memberi penjelasan pada Jiho, Yoobin malah menanyakan tujuan Jiho memanggilnya melalui telepati.
Sementara itu, Jiho mencoba mengingat kembali apa saja yang telah dialami olehnya.
"Kondisi kamu sudah terlampau lemah, karena menyerap tenebris navitas dari dua orang di hari yang sama," ujar Yoobin.
Hari ini merupakan kali pertama bagi Jiho menyerap tenebris navitas pada manusia secara bersamaan.
Sejujurnya, baik Eunwoo ataupun Yoobin, keduanya sama-sama telah memberi peringatan pada Jiho untuk tidak menyerap tenebris navitas itu sekaligus. Mengingat fakta bahwa Jiho merupakan mediocris paling lemah, jadi dampak yang akan dialami oleh Jiho pasti akan cukup berbahaya. Terlebih lagi, dalam beberapa hari belakangan ini, Jiho selalu saja menyerap tenebris navitas yang ada pada Miyeon.
"Kamu ingat apa yang terjadi setelah kamu memanggilku?" tanya Yoobin. Perempuan itu menaikkan sebelah alisnya menatap Jiho.
Jiho terdiam sebentar. Ia kemudian menaikkan bahu, menatap Yoobin dengan harap-harap cemas.
Yoobin bersedekap lalu berdecak. "Kamu tiba-tiba pingsan. Tadinya sumber industria-- maksudku, Jung Jaehyun ingin membawamu pulang ke rumahnya. Tapi aku melarangnya. Aku menyuruh Jung Jaehyun untuk merawatmu di Rumah Sakit ini," jelas Yoobin. Ia berdeham. Melihat ke arah lain sebentar lalu kembali menatap Jiho. "Sewaktu aku tiba di sini, kondisi kamu tadi benar-benar memprihatinkan. Jadi, aku pikir tidak ada salahnya untuk mencoba menyembuhkan diri--seperti halnya yang dilakukan oleh manusia."
"Kamu khawatir, Yoobin?" Pada akhir pertanyaan barusan, Jiho nyaris tergelak.
Tidak lama setelah itu, Jiho langsung meringis akibat pukulan Yoobin yang mendarat di kepalanya.
"Omong-omong, aku sengaja memanggilmu ke sini untuk menjaga adiknya Jaehyun sebentar. Sebentar saja," ujar Jiho.
Yoobin mengerutkan dahi menatap Jiho. "Kamu ingin menyerap industria itu sekarang?"
Jiho mengangguk. "Selain itu, ada hal yang harus aku pastikan."
Yoobin terdiam sebentar. "Tidak perlu terburu-buru. Aku akan kembali besok. Jadi malam ini istirahat saja yang cukup," katanya. Ia kemudian beranjak membuka pintu ruang rawat inap tersebut. "Aku akan kembali ke sini besok."
Usai beberapa menit Yoobin keluar, Jiho berinisiatif melepas jarum infus yang terpasang di tangannya. Setelah itu, Jiho bergegas beranjak. Akan tetapi, langkahnya otomatis terhenti sewaktu pintu ruang rawat inap itu terbuka.
"Yoobin bilang, kamu udah sadar."
Samar-samar, Jiho menyunggingkan senyumnya pada Jaehyun, seseorang yang sangat dibutuhkan Jiho saat ini.
"Tadi pas mau bawa kamu pulang, aku ketemu Yoobin. Katanya, dia baru aja jengukin saudaranya yang kebetulan di rawat di Rumah Sakit ini juga," ungkap Jaehyun. "Pas dia liat kondisi kamu, dia langsung nyuruh aku buat ngerawat kamu di sini," lanjutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/321775650-288-k431327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scintilla Amoris (Completed)
FantasiaKim Jiho merupakan seorang aqua mediocris paling lemah dalam kasta terendah di Mediocris Villa. Yang mana ia juga mendapat hukuman dari sang Kaisar karena telah melakukan berbagai tindakan pelanggaran. Kim Jiho diasingkan ke Bumi. Ia diharuskan unt...