Part 07

13.2K 1.2K 79
                                    

Ten menatap pada korban kecelakaan Bus, dan dalam sekali lihat ia tahu itu bukan Haechannya.

"Jadi dia bukan putra anda nyonya?" Tanya seorang polisi.

"Benar dia bukan putraku!" Jawab Ten dengan yakin.

"Baik, tapi barang-barang yang ada disana itu milik putra anda?" Tanya polisi tersebut lagi dan Ten langsung mengangguk cepat.

"Untuk barang-barang ini dapat anda ambil besok, sementara akan kami sita sebagai barang bukti. Besar kemungkinan barang-barang ini hasil pencurian" Ten hanya bisa mengangguk dengan pasrah, tatapan matanya tanpa sengaja melihat sebuah piala. Piala yang ingin diperlihatkan Haechan padanya.

"Haechan" bisik Ten dengan nada ketakutan, "kau harus baik-baik saja sayang dimanapun dirimu berada" bisik Ten penuh harap.

Johnny yang telah kembali setelah menenangkan Renjun langsung mendatangi Ten, "bagaimana sayang, dia bukan Haechan bukan?" Tanya Johnny.

"Bukan" sahut Ten dingin sebelum pergi begitu saja dari hadapan Johnny, membuat Johnny memandang Ten dengan sedih.

Mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Busan, karena mereka yakin Haechan pasti masih ada di Busan. Sedangkan Haechan sendiri kini sedang di rujuk ke rumah sakit Seoul, akibat lukanya yang cukup parah maka perawatan Haechan dilanjutkan disana. Ten sempat melihat mobil ambulans yang bersisian dengan mobilnya dengan perasaan tidak karuan, namun hanya sedetik ia telah beralih menatap kembali kearah depan.

Jaehyun sendiri yang mengawal proses pemindahan Haechan ke Seoul, baginya pemuda itu benar-benar penyelamat hidupnya.

"Jendral, siapa anak ini?" Tanya salah seorang ajudannya.

Jaehyun tersenyum sendu, "dia penyelamat yang dikirimkan oleh Tuhan untukku, kau tahu di mana handphone milikku aku harus menghubungi istriku" ujar Jaehyun.

"Siap Jendral, ada disini" jawab ajudannya lalu memberikan handphone milik Jaehyun dengan hormat.

Jaehyun bergegas menghubungi Taeyong dan mengabari bahwa ia sedang dalam perjalanan ke Seoul. Jaehyun juga memberitahu akan ada pengawalan untuk menjemput Taeyong kembali ke Seoul. Rencana mereka berada di Busan adalah untuk rapat kerja Jaehyun sekaligus untuk tempat Taeyong refreshing.

Namun rencana satu bulan itu harus batal ketika Jaehyun tiba-tiba mendapatkan serangan yang belum jelas siapa pelakunya. Hingga adanya korban dari pihak sipil yaitu Haechan membuat Jaehyun harus membawa Haechan ke Seoul.

Malam itu juga mobil yang membawa Taeyong, Mark dan Jeno berbalik ke Seoul. Dalam perjalanan mobil Taeyong sempat bersinggungan dengan mobil keluarga Johnny. Ada benang merah diantara mereka yang belum mereka sadari.

*********
Ten masih membuka matanya meski kini sudah pukul dua dini hari, hatinya begitu gelisah memikirkan putra bungsunya yang entah ada dimana. "Haechan-ah, kau dimana?" Bisik Ten lirih. Ucapan Ten juga terdengar oleh Johnny yang sama-sama tidak bisa tidur, posisi Ten yang membelakanginya pun membuat Johnny menatap punggung Ten dengan sendu.

Kejadian hari ini, dan hilangnya Haechan membuat Johnny sadar bahwa Ten tengah menyalahkan dirinya. Ia pun juga sadar bahwa seharusnya ia lebih mendahulukan Haechan seharusnya maka semua ini tidak akan terjadi. Ia bahkan tidak tahu dimana dan apakah putranya baik-baik saja diluar sana.

Tok tok tok

Johnny bergegas turun dan membuka pintu kamarnya, nampak Renjun memandang Johnny dengan sedih. "Aku tidak bisa tidur daddy, boleh aku tidur disini daddy".pinta Renjun.

"Masuklah sayang" ini Ten yang menjawab dari arah tempat tidur, dengan cepat Renjun langsung berlari ke arah Ten dan berbaring dalam pelukan Ten.

Johnny baru akan menutup pintu, namun tiba-tiba ada Hendery yang berlari masuk dan ikut berbaring. Melihat ranjang sudah penuh, maka dengan pasrah Johnny berbaring di sofa malam ini.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang