Part 06

12.8K 1.2K 58
                                    

Satu Jam sebelum kecelakaan terjadi.

Haechan sedang memandang sendu piala yang didapatkannya, tadinya ia berharap bahwa saat menerima piala ia bisa langsung mengatakan diatas panggung bagaimana usaha kerasnya agar dapat mendapatkan kemenangan ini.

Namun lagi dan lagi harapannya dimusnahkan begitu saja. Jangankan satu keluarga, Hendery yang memberinya kabar saja tidak terlihat batang hidungnya. Haechan masih ingin berharap bahwa mereka tengah dalam perjalanan jadi ia bergegas menelpon Hendery yang ternyata sama sekali tidak diangkat.

"Kalian benar-benar tidak menganggap diriku ada di dunia ini ya" bisik Haechan sedih seraya memandang Handphone miliknya dengan tatapan terluka.

Drtt.. Drrtt.. Drrrtt

Haechan menatap aneh pada satu nama yang tengah menelpon dirinya saat ini. "Mau apa lagi Jaemin menelpon ku" bisik Haechan dengan nada bingung. "Tapi jika dipikir ini pertama kalinya ia mencoba menelpon ku, eh bukan ini yang kedua" bisik Haechan entah kenapa ia merasa marah sekali.

Jaemin

Haechan, tolong angkat telpon ku,
Entah kenapa perasaanku sedang
Tidak baik.
Kau dimana sekarang? Kau baik-baik
Saja bukan?
Setidaknya jika kau tidak mau menjawab
Panggilan ku, tolong kirim pesan padaku
Bahwa kau baik-baik saja.
Please..

Haechan semakin merasa aneh pada Jaemin, "coba saja kau perhatian seperti ini padaku dulu, apa sekarang kau baru sadar kalau aku ini berharga" bisik Haechan sendu.

Haechan
Aku baik-baik saja.

Satu pesan yang diterima Jaemin seketika membuatnya bernafas lega, setidaknya ia tahu Haechan masih berkenan membalas pesan darinya.

"Kau kerasukan senyum-senyum seperti itu" ejek Shotaro yang sedang belajar dan duduk dibawah sofa, sedangkan Jaemin yang sejak tadi duduk diatas sofa hanya berdecak sebal pada Shotaro yang menghancurkan kebahagiaannya.

"Ah ini pasti karena kau sudah dapat pengganti Haechan, baru sehari putus sudah pdkt dengan gadis lain" omel Shotaro dengan dengan nada sinis.

"Apa maksudnya? Aku tidak berkencan dengan siapapun" jawab Jaemin cepat, mana bisa ia berkencan dengan orang lain. Padahal ia berniat mendekati Haechan lagi.

"Jangan bohong kau sedang menjadi perbincangan saat ini" ujar Shotaro menunjukkan Handphone miliknya.

"Bahkan ada captionnya 'New Relationship'" ucapan Shotaro membuat Jaemin memandang tajam handphone milik Shotaro sebelum ia menelpon gadis yang ada dalam foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan ada captionnya 'New Relationship'" ucapan Shotaro membuat Jaemin memandang tajam handphone milik Shotaro sebelum ia menelpon gadis yang ada dalam foto itu.

"Hina hapus foto yang kau unggah sekarang juga, kalau sampai Haechan salah paham kau akan tahu akibatnya" ujar Jaemin dingin yang membuat Shotaro bergidik melohat kemarahan Jaemin yang baru pertama kali dilihatnya dan entah kenapa ia merekamnya dan mengirimkan video itu pada Haechan.

Membuat Haechan yang tadi sempat sedih menatap bingung pada video yang dikirim Shotaro. "Jaemin, maumu itu apa?" Bisik Haechan pelan.

Haechan melirik sudah hampir pukul enam malam, jadinya ia bersiap untuk membeli tiket bus. Namun tiba-tiba ada yang merampas tasnya dan melarikan diri. "MALING...MALING" teriak Haechan kuat-kuat namun saat banyak orang berkumpul Haechan sudah tidak melihat keberadaan orang yang mengambil tasnya.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang