Part 16

9.5K 904 66
                                    

Sedangkan di Korea Ten yang melihat putra keduanya baru pulang langsung menyambutnya, "kau terlihat tidak baik Renjun?" Tanya Ten khawatir.

Renjun mengangguk sekilas, "ternyata tidak mudah menjadi seorang dokter ma" ujar Renjun lirih. Ia memang tidak mudah untuk mereka yang memiliki phobia darah menempuh pendidikan di bidang kedokteran, namun Renjun juga punya alasan kenapa ia tetap bertahan pada niatnya belajar di bidang ini.

"Ya sudah istirahat saja dulu, nanti kalau makan malam sudah siap mommy panggil ya" ucap Ten seraya mengelus kepala Renjun dengan lembut.

Waktu makan malam Ten memandang puas hasil masakannya sebelum ia memanggil anggota keluarganya yang lain. "Cepat makan dan bilang pada mommy bagaimana rasanya" ujar Ten tidak sabar seraya memandang mereka penuh harap.

Johnny, Hendery, dan Renjun sontak langsung mengangkat sendok mereka dan mencoba masakan Ten. Namun ekspresi mereka memburuk saat rasa yang ada tidak seindah penampilannya. "Bagaimana?" Tanya Ten, namun tidak satupun yang berani membuka mulut mereka membuat Ten menatap bingung.

Ten akhirnya mengambil sendoknya sendiri sebelum ia merasakan masakannya. "Cuih, rasanya aneh" ujar Ten sedih.

Renjun lalu berdiri dan mengelus punggung Ten dengan lembut, "sudah mom tidak apa, lagipula mommy bisa belajar lagi nanti" ujar Renjun menghibur.

Namun Ten hanya tersenyum sendu, "kukira akan mudah membuatnya, tapi aku lupa sudah lama aku tidak masak makanan korea begini" bisik Ten sendu pasalnya karena ia berasal dari Thailand dan Johnny meski orang korea namun besar di Chicago jadinya mereka jarang menikmati makanan korea jika bukan pelayan yang membuatnya.

"Winwin bilang ini adalah makanan kesukaan Haechan karena itu aku belajar membuatnya. Namun pada akhirnya malah gagal" bisik Ten sendu yang seketika membuat suasana menjadi sedikit tidak enak.

"Mom, kau hanya perlu belajar jadi nanti kalau Haechan pulang ia bisa merasakan Kimchi Jjigae terlezat di dunia" ujar Hendery menimpali membuat Ten akhirnya tersenyum lagi.

Benar ia hanya perlu belajar, lagipula masih banyak kesempatan untuknya belajar lagi. Johnny meremas tangannya pelan, ucapan Ten yang mengatakan bahwa Winwin yang memberitahu makanan kesukaan Haechan membuat Johnny merasa tertampar. Sebagai orang tua apa yang mereka tahu tentang putra mereka?.

"Dad" panggil Renjun yang membuat Johnny terkejut.

"Iya kenapa?" Tanya Johnny.

"Hendery hyung bilang makan malam kita mau pesan atau kita makan di luar?" Tanya Renjun. 

"Makan diluar saja ya yeobo" pinta Ten yang langsung diberi anggukan oleh Johnny, "kalau begitu cepat bersiap lalu kita makan diluar" ujar Johnny yang langsung membuat Hendery dan Renjun bergerak cepat berlari menuju kamar mereka.

***********

Haechan memandang teman-temannya sebelum akhirnya menguatkan diri, "aku pamit pergi" ujar Haechan. Felix yang sejak tadi menahan diri kini maju dan memeluk Haechan, "tunggu kami ya, kami semua pasti akan segera lulus untuk menyusulmu" ujar Felix.

"Dan saat itu kalian akan menjadi bawahan ku lagi" ujar Haechan dengan nada sombong.

"Kalau itu kau kami tidak keberatan" ujar Sanha sungguh-sungguh, yang bahkan juga disetujui oleh Lucas, membuat Haechan merasa terharu.

Jung Haechan telah menjadi pembicaraan luas satu universitas karena lulus menjadi letnan dua hanya dalam waktu tiga tahun, ia bahkan juga lulus menjadi dokter umum di saat yang sama. Monster Jenius itu julukannya di akademi, dan sekarang dua bulan pasca kelulusannya ia bahkan sudah menjalani misi rahasia sebagai anggota pasukan khusus.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang